TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) melalui PT Brawijaya Multi Usaha (BMU) sukses menjadi tuan rumah dalam gelaran Silaturahmi Nasional (Silatnas) III Badan Usaha Milik Perguruan Tinggi (BUM-PT), pada Senin hingga Rabu (10-12/6/2024).
Dalam Silatnas kali ini, ada perwakilan dari 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dari berbagai daerah di Indoensia yang hadir ke Universitas Brawijaya untuk mengikuti forum dan expo yang digelar. Seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair) dan beberapa kampus besar lainya.
Direktur Utama PT BMU, Dr. Edi Purwanto S.TP., M.M mengatakan, forum ini beranggotakan 21 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di seluruh Indonesia.
"Terdapat ada 4 PTNBH yang absen karena ada halangan, dan ada tambahan 4 perguruan tinggi yang bersiap siap jadi PTNBH. Dan ada 102 delegasi yang hadir," ucapnya.
Pria yang akrab disapa Edi Ortega ini menerangkan, ada 3 misi besar yang akan dilakukan dengan adanya Silatnas ini. Yang pertama yakni untuk melanjutkan apa-apa yang sudah dihasilkan dalam Silatnas 1 dan 2.
"Misi kedua, kita ingin forum ini menjadi wadah yang produktif bagi perusahaan di PTNBH. Sehingga perusahaan yang dimiliki ini benar-benar bisa menjadi penopang pembiayaan bagi Universitas," tuturnya.
Misi selanjutnya, yakni terciptanya kolaborasi bisnis antara perusahan, baik di PTNBH, swasta, atau pihak lain. Edi menyebut, saat ini UB merupakan kampus dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Indonesia, atau mencapai 70 ribu mahasiswa.
Pria yang mendapatkan gelar doktor dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya ini melanjutkan, forum ini akan membahas banyak hal terkait dengan bisnin usaha yang dimiliki oleh dunia pendidikan. Mulai dari potensi, tantangan, hingga rekomendasi yang nanti akan diberikan kepada para pembuat kebijakan.
Dia berharap, Silatnas III BUMPT di Universitas Brawijaya ini bisa menciptakan sejarah baru bagi dunia pendidikan, dengan menciptakan sebuah gebrakan-gebrakan baru untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
"Universitas Brawijaya punya track record menciptakan sejarah. Pada 1990 dulu, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia lahir dari Universitas Brawijaya," pungkasnya.
Sekretaris Universitas Brawijaya, Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P.,M.Si yang membuka acara tersebut berharap, acara ini bisa menjadi wadah yang produktif dalam memecahkan berbagai dinamika dan tantangan yang dimiliki oleh PTNBH.
"Sehingga kedepan PTNBH ini bisa menjadi benar-benar mandiri. Tentu ini harus disokong dengan berbagai regulasi dan aturan yang bisa membuat perusahaan yang dimiliki oleh PTNBH ini bisa terus berkembang dan maju," ucapnya. (*)