Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - SMAN 1 Sooko Ponorogo beralih status menjadi SMKN 1 Sooko Ponorogo.
Namun perubahan dari tahun 2021 silam belum ada ujungnya.
Hingga kini, belum ada surat keputusan dari Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, Senin (10/6/2024).
Sehingga nasib guru dan siswa masih belum jelas.
Hal itu juga menyebabkan mereka tergabung dengan SMKN 1 Sawoo sebagai kelas jauh.
Status guru serta siswa juga tidak jelas akibat perubahan status.
Pantauan di lokasi, para siswa telah terbagi di dua jurusan. Ada siswa jurusan tata boga yang sedang praktik memasak. Juga jurusan teknik kendaraan ringan yang mengutak-atik sepeda motor.
Salah satu guru, Hadi menyebutkan, pihak sekolah telah mengajukan proposal ke Dindik Jatim. Namun, hingga kini belum mendapatkan respons.
“Permintaan masyarakat sebenarnya untuk aluh fungsi dari SMA ke SMK sejak 2021 lalu,” katanya, Senin (10/6/2024).
Pihak sekolah, kata dia, berusaha sesuai petunjuk Dindik Jatim membuat proposal. Di mana awalnya harus bergabung dengan SMKN terdekat.
“Kami memilih SMKN 1 Sawoo. Mereka mau dan sudah berjalan sejak 2021 lalu,” tegas Hadi.
Dia berharap, izin operasional menjadi SMKN segera turun. Sehingga bisa melaksanakan pembelajaran seleluasa mungkin.
“Kalau tidak ya terkatung-katung. Kami yang masih bertahan sebenarnya ada yang tidak sesuai jurusan. Beberapa ada yang sudah pindah ke SMAN 1, 2 Ponorogo maupun SMAN 1 Badegan,” urainya.
Dia berharap masalah ini segera selesai, agar siswa bisa tenang dalam pembelajaran.
“Kalau kelas jarak jauh kasihan siswanya juga. Jaraknya Sooko dan Sawoo itu cukup jauh,” pungkasnya.