TIMESINDONESIA, JAKARTA – Angel Di Maria, yang kini berusia 36 tahun, tetap membuktikan bahwa dirinya masih menjadi andalan penting bagi timnas Argentina.
Hal ini dibuktikan mantan pemain Real Madrid dengan mencetak gol kemenangan Argentina 1-0 atas Ekuador, dalam laga ujicoba jelang Copa America 2024, Senin (10/6/2024).
Meskipun laga ini berlangsung kurang menarik, Di Maria menunjukkan kualitasnya yang masih luar biasa. Dengan Lionel Messi yang tidak masuk dalam starting lineup, peran Di Maria menjadi sangat krusial bagi tim Albiceleste.
Tim asuhan Lionel Scaloni tidak berada dalam performa terbaik mereka, dengan Messi hanya duduk di bangku cadangan selama satu jam pertama pertandingan. Walaupun bintang Inter Miami tersebut akhirnya masuk ke lapangan, momen kemenangan Argentina datang dari Angel Di Maria.
Pada awal pertandingan, Lisandro Martinez memiliki peluang terbaik untuk Argentina, tetapi usahanya berhasil digagalkan oleh kiper Ekuador, Hernan Galindez.
Argentina kemudian memimpin pada menit ke-40, ketika Di Maria memulai sebuah pergerakan yang apik dan menyelesaikannya dengan tendangan dari sudut sempit.
Di Maria, yang akan pensiun dari timnas Argentina setelah Copa America, menyebut seluruh tim harus bekerja keras meningkatkan kemampuan. Menurutnya, laga uji coba ini bisa menjadi gambaran ketatnya pertandingan di Copa America 2024.
"Ini adalah kemenangan yang pantas kami dapatkan. Kami harus terus bekerja seperti biasa dan tetap bersatu," kata Di Maria usai pertandingan.
"Ekuador adalah lawan yang bisa kami temui di Copa. Kami tahu ini akan menjadi turnamen yang sangat sulit. Hari ini adalah pertandingan bagus untuk menunjukkan apa yang bisa kami lakukan."
Sejak melakukan debutnya pada tahun 2008, Di Maria telah menjadi salah satu pilar kunci bagi Albiceleste. Sepanjang karier internasionalnya, Di Maria telah bermain dalam lebih dari 130 pertandingan dan mencetak banyak gol penting, termasuk gol kemenangan di final Copa America 2021 melawan Brasil, yang mengakhiri penantian Argentina selama 28 tahun untuk gelar juara.
Di Maria dikenal karena kecepatannya, kemampuan dribbling yang mumpuni, dan visi permainan yang tajam. Meskipun usia terus bertambah, ia tetap menjadi ancaman serius bagi lawan dengan ketajamannya dalam menciptakan peluang dan mencetak gol.
Perannya sebagai pemain sayap yang fleksibel juga memungkinkan Lionel Scaloni untuk memiliki opsi taktis yang beragam, baik dalam formasi menyerang maupun bertahan.
Keberhasilan Di Maria mencetak gol penentu dalam pertandingan melawan Ekuador menunjukkan bahwa ia masih memiliki daya saing yang tinggi dan kemampuan untuk menjadi pembeda dalam pertandingan penting.
Karena itu, kontribusi Di Maria akan sangat penting untuk Argentina dalam upaya mempertahankan gelar juara Copa America.
Pengalaman, kepemimpinan, dan keahliannya di lapangan tidak hanya menjadi aset berharga bagi tim, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para pemain muda yang sedang berkembang di skuad Argentina.
Messi dan Di Maria: Duet Emas Argentina
Di Maria dan Messi telah berbagi banyak momen gemilang bersama timnas Argentina. Keduanya merupakan sahabat dekat dan memiliki chemistry yang luar biasa di lapangan.
Kombinasi kecepatan dan kreativitas Di Maria dengan kecerdasan dan kemampuan teknis Messi membuat mereka menjadi pasangan yang mematikan bagi pertahanan lawan.
Kehadiran Di Maria memberikan ruang dan dukungan yang sangat diperlukan bagi Messi untuk berkreasi dan menciptakan peluang. Sebaliknya, visi dan umpan-umpan cerdas Messi sering kali membuka peluang bagi Di Maria untuk mencetak gol.Dengan dua pemain veteran ini yang masih bersemangat untuk membawa Argentina meraih kesuksesan, harapan fans Albiceleste untuk melihat tim mereka mengangkat trofi Copa America sekali lagi sangatlah tinggi. (*)