Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Abdul Mutolib (41) sudah dua tahun terakhir terjun menjadi pedagang cilok keliling di Kabupaten Indramayu. 

Di balik penampilannya yang sederhana, rupanya warga Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu ini punya semangat tinggi untuk belajar.

Di sela-sela aktivitasnya berjualan, Mang Tolib selalu menyempatkan diri ikut kelas pelatihan UMKM yang digelar setiap hari minggu di Rumah Edukasi Kenanga Indramayu.

Alasannya pun sederhana, ia ingin usahanya maju dan memiliki kedai sendiri agar bisa mempekerjakan karyawan.

Saat berbincang dengan Tribuncirebon.com, Mang Tolib mengungkapkan, untuk berjualan cilok awalnya ia belajar secara otodidak dari youtube untuk resep membuat cilok dan lain sebagainya.

Sebelumnya, Mang Tolib merupakan penjual bubur kacang hijau keliling.

“Alhamdulillah terus berkembang, dari awalnya cuma bikin 3/4 kilogram cilok, nambah lagi 1,5 kilogram, sampai sekarang sudah 2 kilogram lebih,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (9/6/2024).

Dalam berjualan, Mang Tolib biasa berkeliling di sekitar Desa Kenanga hingga Desa Pekandangan Jaya setiap hari ini.

Saat pagi, ia biasa mangkal ke sekolah-sekolah dan baru siang harinya keliling untuk menghabiskan sisa cilok yang belum laku terjual.

Aktivitas itu rutin Mang Tolib lakukan setiap hari, ia biasa berangkat pukul 3 pagi dan baru pulang pukul 7 malam.

Mang Tolib mengatakan, dalam berbisnis, kata dia, hasilnya tidak menentu, kadang semua cilok jualan habis dan tidak jarang pula masih ada yang bersisa.

Saat ramai, Mang Tolib mengaku bisa membawa uang hingga Rp 300 ribu, namun saat sepi ia hanya mampu membawa uang hasil jualan sekitar Rp 150 ribu saja.

Mang Tolib menyampaikan, berapapun hasil yang didapat selalu ia coba syukuri. Di sisi lain, Mang Tolib mengakui, pentingnya ilmu dalam menjalani usaha.

Terhitung sudah 6 bulan terakhir ini, ia rutin mengikuti pelatihan di Rumah Edukasi Kenanga setiap hari Minggu.

Di sana, Mang Tolib mengaku belajar banyak hal, mulai dari belajar cara pemasaran, pemotretan produk, dan lain-lain.

“Ikut pelatihan juga jadi banyak teman. Jadi bisa saling sharing, dan lain-lain,” ujar dia.

Ayah dua anak ini mengaku dengan ilmu yang didapat ingin usaha ciloknya bertambah maju, selain untuk mencukupi kebutuhan keluarga, ia juga ingin ingin bisa membuka lapangan pekerjaan bagi yang membutuhkan dengan merekrut karyawan.

Cilok yang Mang Toyib jual diketahui ada dua jenis, yaitu cilok kering dan cilok kuah berbagai isi, mulai dari isi keju, ayam, sosis, dan gajih.

Harganya pun murah meriah, cuma Rp 500 per butir cilok, selain itu Mang Tolib juga menjual es teh manis yang dihargai Rp 2 ribu per cup.

“Cita-citanya bisa maju, bisa punya tempat sendiri, bisa punya karyawan,” ujar dia.

 

Baca Lebih Lanjut
Ingin Terlihat Keren, Pemilik Pajero Viral Punya Cita-cita Gunakan Pelat Palsu dari Kecil
Sindonews
Cita-cita Masa Kecil Bawa Pemilik Pajero Berurusan dengan Polisi
Detik
Ciptakan Perdamaian Dunia Dinilai Harus Jadi Cita-cita Semua
Sindonews
Doyan belajar, Maudy Ayunda akui jadi guru adalah cita-cita masa kecil
Antaranews
Pemkot Madiun buka layanan jemput bola perizinan pedagang Pasar Besar
Antaranews
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP/MTs Hal 155-156 Kurikulum Merdeka, Gantungkan Cita-Citamu
Achmad Maudhody
Polres Buka Layanan SIM Keliling di Bazar Blitar Djadoel Alun-alun Kota Blitar
Eben haezer
Loker Riau, GAIA Dental Clinic Pekanbaru Buka Lowongan untuk Dokter Gigi
Ariestia
Ada Layanan Samsat Keliling di Car Free Day Cilacap, Buka Sampai Pukul 10.30 WIB
M zaenal arifin
Ahad, SIM Keliling hanya buka di tiga lokasi Jakarta
Antaranews