TRIBUNMANADO.CO.ID, MELONGUANE - Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara dan Pemkab Kepulauan Talaud melakukan panen perdana cabai rawit (rica) di Desa Sawang, Kecamatan Melonguane, Talaud.
Rica yang dipanen merupakan hasil budidaya Kelompok Tani Misu yang diketuai Philep Sasiil (73).
Kelompok Tani Misu membudidayakan rica varietas lokal secara konsisten tiga tahun terakhir.
Albert Sasiil mengatakan, pihaknya intens membudidayakan rica sejak mendapatkan pendampingan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kep. Talaud dan Penyuluh Pertanian Provinsi Sulawesi Utara.
Rica yang dipanen hasil budidaya di lahan seluas 0,3 hektar dengan total 2.500 pohon.
Hasil produksi rica diproyeksikan mencapai 1 ton per siklus tanam.
"Hasil rica kami dijual hingga ke Beo, Lirung dan bahkan sampai ke Manado," ujar Philep, Jumat (7/6/2024).
Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengungkapkan, panen rica perdana itu menjadi simbol kolaborasi para pihak dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
Katanya, komoditas holtikultura seperti rica selalu menjadi penyebab inflasi di Sulawesi Utara, termasuk Kepulauan Talaud.
Dengan produksi sendiri secara kontinyu, bisa mengendalikan harga.
"Kelompok Tani Misu jadi contoh bagaimana mengatasi inflasi di daerah. Rica tidak perlu beli dari luar," jelas Andry.
Kepala Dinas Pertanian Kep. Talaud, Dirman Gumolung mengatakan, pihaknya membina seratusan kelompok tani di Talaud.
Delapan kelompok di antaranya berada di Kecamatan Melonguane.
Berkat upaya intensif ini, produksi rica lokal bisa memenuhi sekitar 90 persen kebutuhan di Talaud.
"Kalaupun ada rica dari luar, itu tidak banyak dan karena kondisi panen berkurang," ujar Dirman.
(ndo)
Berkat upaya intensif ini, produksi rica lokal bisa memenuhi sekitar 90 persen kebutuhan di Talaud.
"Kalaupun ada rica dari luar, itu tidak banyak dan karena kondisi panen berkurang," ujar Dirman.
(ndo)