TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial anak 12 tahun diamuk massa karena nyetir mobil.
Anak 12 tahun itu ngeyel meski dilarang ayahnya.
Imbasnya, perbuatannya membuat orang lain ikut marah.
Ia bahkan kena tamparan.
Peristiwa ini terjadi Malaysia.
Tepatnya di Sibu, Sarawak.
Seorang pria yang memergoki bocah itu mengancam akan memanggil polisi.
Bocah tersebut sempat berbohong dan mengatakan bahwa dia memiliki SIM.
Tak kapok, bocah tersebut masih saja ngeyel untuk menyetir.
Bocah tersebut akhirnya diamuk massa karena tetap keras kepala karena ingin mengemudi.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak bocah itu, sebut saja M dihadang oleh sekelompok pria ketika dia bersikeras bahwa dia ingin mengemudi.
"Saya merasa puas melihat anak itu dipukuli.
Dia sangat kasar di usia yang begitu muda.
Mengendarai mobil pada usia 12 tahun, ibu dan ayahnya tidak dapat mengendalikannya." tulis keterangan di unggahan tersebut.
Dalam video itu, bocah itu terlihat dipukuli dengan kain oleh seorang pria ketika sebuah kelompok berdiri di sekelilingnya.
Setelah menerima pukulan, bocah itu berjongkok ke tanah dan mulai berteriak sebelum dengan cepat berlari kembali ke sisi pengemudi mobil ayahnya.
Anak laki-laki itu terus membuat ulah ketika sekelompok pria menghadapi anak laki-laki itu, tidak mengizinkannya menutup pintu mobil.
"Jangan hanya berteriak! Apakah Anda ingin lebih?
Saya hanya bertanya kepada Anda, apa yang Anda katakan kepada saya sekarang?
Kamu duduk di kursi penumpang dan membiarkan ayahmu mengemudi, bisa atau tidak?" seorang pria bertanya kepada bocah itu.
"TIDAK!" teriak bocah itu, yang membuatnya menerima tamparan, melansir dari TribunTrends.
Di lain sisi, warganet merasa kasihan pada anak laki-laki itu karena dipukuli.
Namun ada juga yang kesal karena anak laki-laki itu keras kepala, dan berbahaya untuk membiarkannya mengemudi.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan seorang anak lelaki berusia sekitar lima tahun juga viral di media sosial.
Dalam video yang viral itu, bocah itu tampak menyetir mobil milik PLN di Samarinda, Kalimantan Timur.
Aksi bocah itu pun langsung menyebabkan kepanikan di antara warga.
Melansir dari Tribun-Medan.com, peristiwa ini terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, Sungai Dama, Samarinda, pada Jumat, 19 April 2024.
Dalam video tersebut, warga berusaha menghentikan mobil yang dikendarai oleh sang bocah.
Orangtua atau pemilik mobil asli tidak diketahui keberadaannya.
Sejumlah akun media sosial, termasuk akun Om Pai @Pai_C1 dan akun Instagram @memomedsos, mengunggah video tersebut.
"Laah ni orangtua atau sopir mobil PLN kemana kok bisa dibawa bocil Bocah Lima Tahun di Samarinda Nekat Bawa Mobil PLN Hingga Menabrak Kendaraan Lain Warga pengguna jalan di Sungai Dama Samarinda, tepatnya di Jalan Otto Iskandar Dinata dibuat panik, karena melihat aksi bocah yang diperkirakan berumur lima tahun nekat menyetir mobil milik PLN, Jumat 19 April 2024,"twit Om Pai dalam keterangan video.
Bocah tersebut akhirnya berhasil dihentikan oleh warga.
Dia terlihat duduk diam di mobil, dikelilingi oleh warga yang panik dengan aksinya.
Beberapa dari mereka bertanya tentang keberadaan orang tua bocah itu dan heran bagaimana dia bisa mengendarai mobil tersebut.
"Kok bisa nyupir dia?," tutur seorang wanita.
"Mama mu di mana ini," tanya seorang perempuan yang ada di lokasi kejadian.
"Bisa tadi dia bawa?," seorang warga merasa tidak percaya.
Sementara salah seorang warga lainnya melihat kalau bocah tersebut mengendarai mobil dengan perlahan.
"Bisa pelan-pelan tadi," jawab warga.
Reaksi netizen pun bermacam-macam, dengan beberapa mengungkapkan keheranannya atas kejadian tersebut.