TIMESINDONESIA, SURABAYA – Minimnya lahan pertanian konvensional di wilayah Kota Surabaya mengharuskan masyarakat untuk menjadi kreatif dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Seperti halnya inovasi yang dilakukan warga Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede. Meski memiliki lahan yang terbatas, namun mereka masih memiliki kreativitas untuk bisa melakukan budidaya pertanian di wilayah perkotaan dengan metode urban farming.

Aseyan, ketua RT 03 RW 02 Tembok Gede III Kecamatan Bubutan yang sekaligus ketua Kampoeng Pintar mengungkap, kondisi kampung yang awalnya kumuh mengharuskannya untuk berbenah. 

"Waktu itu ada lomba dari pemkot yakni Surabaya Green and Clean pada tahun 2018. Akhirnya kami menang. Dan ternyata, banyak warga saya yang memiliki ide kreatif dan inovatif," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (4/6/2024). 

Dari situlah kampung tengah kota bersolek menjadi bersih, asri dengan inovasi urban farming.

Tak hanya menanam berbagai sayuran, budidaya lele didalam drum juga dilakukan warga setempat. 

"Urban farming ini tujuannya untuk ketahanan pangan. Namun, kami tidak bisa memproduksi secara masal," kata Aseyan. 

Dengan keterbatasan tersebut, pihaknya menawarkan program menarik yang bisa diikuti oleh para pelajar maupun masyarakat umum, yakni eduwisata. 

"Kami ingin, kampung kami sebagai wisata edukasi agar semakin banyak kampung di Surabaya ini yang termotivasi untuk menerapkan urban farming," harapnya. 

Sementara itu, Adi Candra selaku mentor Eduwisata Kasurboyo berharap, program tersebut bisa menjadi pilihan wisata edukasi dipusat Kota Surabaya. 

"Perkampungan identik dengan kekumuhan, kotor, tata kelola tidak baik. Tapi dikampung ini kami berusaha mewujudkan tata kelola yang bermartabat dan berkelanjutan dengan optimalisasi lahan pekarangan atau perkampungan yang terbatas," tuturnya. 

Untuk diketahui, paket eduwisata Kampoeng Pintar Oase Tembok Gede dibanderol mulai harga Rp35.000 (paket silver) dengan pengalaman merasakan urban farming dan pengolahan sampah. Paket Gold seharga Rp85.000 mengikuti kelas tusuk jelujur untuk pemula dan melihat praktek langsung oleh ibu-ibu setempat dan paket Platinum seharga Rp125.000 yang mendapatkan pengalaman urban farming, pengolahan sampah dan mempelajari kelas tusuk jelujur. Paket tersebut bisa didapatkan dengan reservasi minimal 10 pax. (*)

Baca Lebih Lanjut
Mengenal Surabaya Mlayu Banter, Komunitas Lari yang Bikin Sehat Tapi juga Wadah Kreativitas
Samsul Arifin
Rumah Padat Karya Bengkel, Wali Kota Surabaya: Subsidi Servis Ganti Oli Bagi Driver Ojek Online
Timesindonesia
Rumah Produksi Snack 168 Tak Siapkan Stok Banyak di Momen Idul Adha, Distribusikan ke Toko Langganan
Asmadi Pandapotan Siregar
Di Pasar Gede Solo Bisa Ngopi di Toko Podjok yang Eksis 3 Generasi
Detik
Pemkot Surabaya dan Peradi Pecahkan Rekor MURI, Lewat Program Bantuan Hukum untuk Warga Miskin
Samsul Arifin
Viral Pemobil Surabaya Tak Terima Diklakson Keluarkan Celurit, Polisi Selidiki
Detik
Vasa Hotel Surabaya Sabet Pemenang Utama Best Social and Economic Impacts
Timesindonesia
6 Negara Paling Pintar di Dunia Berdasarkan Skor PISA, Tetangga Indonesia Ini Juaranya
Sindonews
Pendaki Ditemukan Meninggal di Toilet Pos Gunung Gede Pangrango
Detik
Angela Tanoesoedibjo Ingin Semasa Piknik Tak hanya di Jakarta Saja, Bisa Menambah Keragaman Pariwisata
Sindonews