TRIBUNBONE.COM, BONE - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal kemarau panjang pada Juni 2024.

Daerah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah dengan kategori kurang dari 50 mm per bulan perlu mendapat perhatian khusus untuk mitigasi dan antisipasi dampak kekeringan.

Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan bulanan sangat rendah.

Antisipasi dampak kekeringan, Kabupaten Bone akan menggunakan sistem pompanisasi untuk mendorong pasokan air ke sawah.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan ada 38 ribu hektare sawah siap diari dengan sistem pompanisasi. 

"Semoga tidak terjadi El Nino, tapi kami di Bone sudah menyiapkan 38 ribu hektare pompanisasi yang tersebar di 27 kecamatan," ujarnya, Senin (3/6/2024). 

"Ada juga pertanian moderen sekitar 10 ribu hektare, bibit jagung itu sekitar 60 ribu hektare, dan lahan rawa yang sudah kita rapikan," lanjutnya. 

Ia mengimbau para petani tidak khawatir mengenai El Nino.

Apalagi di Bone punya lahan rawa sekitar 5.000 hektare.

"Nanti El Nino (kekeringan) baru berhasil. Itu kesyukuran untuk Bone, karena punya lahan rawa," ujarnya. 

Untuk diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah hingga timur.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah sekitarnya, termasuk seperti di Indonesia.(*)