Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) diwakili oleh Representative Office 3 sebagai pengelola Ruas Tol Cipularang Padaleunyi melakukan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan pengguna jalan yang hendak menuju Bandung melalui Gerbang Tol Pasteur untuk keluar di Gerbang Tol (GT) Baros atas diskresi Kepolisian.
Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad, Panji Satriya mengatakan, hal ini dilakukan akibat kepadatan yang terjadi di jelang dan setelah Gerbang Tol Pasteur imbas aksi konvoi pendukung tim sepak bola Persib Bandung mulai dari stasiun kereta cepat Woosh di Padalarang menuju Gedung Sate pada Sabtu, 1 Juni 2024 mulai pukul 12:44 WIB.
“Petugas Jasa Marga bersama pihak Kepolisian melakukan penjagaan dan pengawalan di sepanjang jalur konvoi sampai dengan GT Pasteur untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan selama kegiatan berlangsung,” ujarnya, pada Sabtu (1/6/2024).
Jasa Marga mengimbau pengguna jalan untuk mengantisipasi arah dan waktu perjalanan. Hindari GT Pasteur dan gunakan akses alternatif lainnya untuk dapat menuju Kota Bandung. Patuhi rambu lalu lintas dan ikuti arahan petugas di lapangan.
Ada Pengerusakan Mobil
Sebuah video seorang warga di Bandung jadi korban pengrusakan mobil oleh oknum bobotoh Persib Bandung, viral di media sosial.
Peristiwa yang dialami pengendara mobil asal Bandung itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) malam diduga saat pendukung Persib melakukan konvoi kemenangan.
Pengendara mobil tersebut geram dan protes karena adanya oknum pendukung Persib Bandung yang dinilai anarkis.
Tak hanya pengrusakan mobil yang merugikannya, kedua anaknya di dalam mobil bersamanya pun jadi korban karena ketakutan.
Kini, video pengendara mobil mengalami pengrusakan tersebut viral seperti yang dibagikan akun Instagram @infobandungraya, diunggah Sabtu (1/6/2024).
Dalam video tersebut memperlihatkan suara menegangkan di dalam mobil pengendara asal Bandung tersebut.
Ia memperlihatkan kaca mobilnya di bagian kanan pecah hingga pecahan kacanya berserakan di jok mobilnya.
Di sisi lain terdengar suara kebisingan kendaraan dan bunyi klakson yang ramai dari pengendara lain yang diduga tengah konvoi.
Lalu, pengendara mobil tersebut meluapkan emosinya karena kaca mobilnya itu pecah dan hancur.
Ia menyebut dirinya masih warga Bandung namun mengalami kejadian pengrusakan mobil tersebut ulah oknum bobotoh Persib Bandung yang konvoi tersebut.
Pengendara mobil yang jadi korban pengrusakan kendaraan itu mengaku dirinya warga Bandung, meski kendaraannya plat B.
Ia tak menyangka menjadi korban pengrusakan kendaraan oleh oknum pendukung Persib Bandung.
“KIta ini masih warga Bandung ya, KTP Bandung walaupun plat nomornya B, lihat dipecahin,”
“Anak saya lagi tidur (di dalam mobil) ketakutan kedua-duanya,” ujar pengendara mobil tersebut sembari emosi.
Lalu, ia juga memperlihatkan kondisi anak-anaknya tampak ketakutan.
Tampak pecahan kaca mobilnya berserakan di kursi mobilnya di tempat anak-anaknya duduk.
Terdengar pengendara mobil tersebut murka dan menyebut dirinya tak terima mobilnya rusak dan dihancurkan.
“Gue gak terima mobil gue dihancurin, gue orang Bandung,” ujarnya emosi sembari berteriak.
Ia juga menyinggung agar oknum yang melakukan pengrusakan terhadap mobilnya tanggung jawab.
Lalu ia menjelaskan keheranan nasib tersebut dialaminya.
Ia mengaku dirinya warga Bandung dengan plat nomor mobil B.
Ia heran karena dirinya yang menjadi sasaran padahal yang main saat itu Persib Bandung melawan Madura.
Lebih lanjut, warga Bandung yang diketahui bernama Vivi itu menjelaskan kronologi kejadian pengrusakan mobil yang dialaminya itu.
Ia mengaku dirinya dan sang suami yang mengendarai mobilnya itu warga Bandung Barat, Padalarang.
Setiap hari mereka bekerja di wilayah Kota Bandung.
Sepulang kerja mereka biasa menjemput anak-anak setelah kerja yang dijaga orangtua.
Saat pulang ke Padalarang, di perjalanan mereka tiba-tiba diteriaki oknum bobotoh karena plat nomor mobil mereka B.
Saat diteriaki suaminya tak menggubris teriakan oknum bobotoh tersebut hingga akhirnya mobil mereka dihampiri.
Vivi menjelaskan oknum bobotoh tersebut membawa besi panjang.
Melihat hal itu, dirinya panik dan berteriak bahwa dirinya juga warga Bandung.
Bahkan Vivi mengaku berteriak bahwa dirinya membawa anak kecil di dalam mobil.
“Saya dari dalam mobil sudah panik dan teriak ‘kami juga orang Bandung’ tolong ada anak kecil dalam mobil’,” ujar Vivi sembari menyalakan lampu mobil.
Namun ucapan Vivi tersebut tidak menghentikan oknum tersebut hingga kaca mobilnya dipecahkan dengan besi panjang yang oknum bobotoh itu bawa.
Mirisnya, Vivi mengungkap saat kejadian anak-anaknya sedang tidur.
Akibat keributan dan pengrusakan mobilnya itu anak-anaknya terbangun karena pecahan kaca mengenai kedua anaknya.
Bahkan anak-anaknya itu juga menangis ketakutan.
Hingga akhirnya salah satu oknum berhasil menahan rekan oknum yang anarkis tersebut.
“Saya gemetar, marah, panik, sebagai seorang wanit dan ibu melihat anak-anak saya menangis ketakutan,” ujar Vivi.
Kini, video warga Bandung jadi korban pengrusakan mobil oleh oknum bobotoh Persib Bandung itu viral di media sosial.
Akun pengunggah @infobandungraya mengimbau agar para pendukung Persib Bandung saat konvoi tidak anarkis dan tidak memalukan hingga mengganggu kenyamanan pengendara dan warga lainnya.
“Bandung adalah Kota Tujuan Wisata. Tanpa mengurangi rasa hormat, kami mengimbau mohon kiranya para fans saat konvoi hari ini, tidak melakukan pengrusakan/mengganggu kenyamanan publik.”
“Dan buat wargi yang tidak memiliki kepentingan darurat, disarankan tidak melewati jalan-jalan rute konvoi perayaan terutama jika menggunakan Plat B, demikian, haturnuhuun,” tulis pengunggah.