TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagai produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia, Indonesia menghadapi tantangan signifikan dari kampanye negatif yang menyoroti isu-isu lingkungan dan sosial dalam produksi minyak kelapa sawit. PPI Dunia memberikan tanggapan mereka terhadap kondisi ini.
Menyikapi hal ini, organisasi yang memiliki nama panjang Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit. Organisasi ini mengadakan webinar bertajuk “Sustainability of Palm Oil Industry in Indonesia” pada 11 Mei 2024.
Webinar: Menjawab Tantangan dengan Kolaborasi dan Penelitian
Webinar yang dipandu oleh Windi Kurnia Perangin-Angin, seorang mahasiswa S3 di Technische Universität Braunschweig, Jerman, berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang pendanaan riset dari Grant Riset Sawit (GRS) dan mendukung pengembangan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.
Koordinator PPI Dunia, Hamzah Assuudy Lubis, menyampaikan bahwa organisasi pelajar akademik ini memberikan perhatian khusus terhadap isu-isu lingkungan global dan keberlanjutan industri kelapa sawit di Indonesia. Webinar ini diharapkan dapat memperkaya pandangan peserta melalui perspektif dari praktisi dan birokrat, yang nantinya akan dijadikan policy brief untuk Simposium PPI Dunia di Budapest.
Perspektif Praktisi dan Birokrat
Agam Fatchurrochman dari GAPKI menjelaskan bahwa industri kelapa sawit di Indonesia memiliki standar keberlanjutan yang tinggi dan mampu memenuhi regulasi internasional seperti Regulation on Deforestation-free Products (EUDR) dari Uni Eropa.
Ia mengajak diaspora Indonesia, khususnya pelajar di luar negeri, untuk berkolaborasi dalam mendorong ekspor kelapa sawit melalui partisipasi dalam Trade Expo, pelatihan riset pasar, dan kolaborasi riset.
Sementara itu, Fitriyah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menekankan pentingnya penelitian dalam menghadapi isu-isu negatif tentang kelapa sawit.
Program Grant Riset Sawit (GRS) bertujuan meningkatkan produktivitas, aspek keberlanjutan, menciptakan produk dan pasar baru, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Ia mendorong mahasiswa Indonesia di luar negeri untuk terlibat dalam penelitian terapan melalui kolaborasi dengan lembaga riset di Indonesia.
Keterlibatan Generasi Muda dalam Menanggapi Kampanye Negatif
Dalam sesi diskusi, disepakati bahwa pelajar Indonesia di luar negeri memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan industri kelapa sawit. Mereka dapat berkontribusi melalui kampanye positif dan penelitian terapan tentang kelapa sawit.
Selain itu, mereka berharap adanya alokasi khusus untuk grant riset sawit bagi mahasiswa di luar negeri dan beasiswa master serta PhD dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk tema kelapa sawit.
Webinar “Sustainability of Palm Oil Industry in Indonesia” yang diadakan oleh PPI Dunia bersama GAPKI menunjukkan komitmen kuat generasi muda dalam menjawab tantangan kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit. Melalui kolaborasi riset dan kampanye positif, pelajar Indonesia di luar negeri diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam mendukung keberlanjutan industri ini, yang merupakan salah satu pilar ekonomi Indonesia. (*)