Seoul (ANTARA) - Populasi Korea Selatan (Korsel) diperkirakan akan mengalami penurunan di hampir seluruh wilayahnya per 2052 mendatang akibat angka kelahiran yang sangat rendah, menurut perkiraan kantor statistik negara tersebut pada Selasa (28/5).
Total populasi Korsel diperkirakan akan merosot dari 51,67 juta jiwa pada 2022 menjadi 46,27 juta jiwa pada 2052 usai mencapai puncaknya di angka 51,75 juta jiwa pada 2024, menurut Statistics Korea.
Seluruh 17 provinsi dan kota di Korsel diproyeksikan akan mengalami penurunan populasi alami, atau mencatat lebih banyak kasus kematian dibandingkan kelahiran, per 2052.
Namun, Provinsi Gyeonggi, yang mengelilingi Seoul ibu kota Korsel, dan kota administratif Sejong justru diprediksi akan mengalami pertumbuhan populasi per 2052 di tengah arus masuk penduduk ke dalam provinsi dan kota tersebut.
Jumlah bayi baru lahir di Korsel terus menurun sejak Oktober 2022 seiring para pasangan muda menunda atau berhenti berusaha untuk memiliki anak akibat berbagai kesulitan ekonomi, seperti harga rumah tinggi dan masalah pengangguran yang tak kunjung mereda. 
Baca Lebih Lanjut
Enggak Nyangka, Ini Rahasia Angka Kematian Karena Kecelakaan di Swedia Rendah
Ferdian
Prakiraan Cuaca, Hujan Bakal Guyur Sumsel pada 10 Hari Pertama Juni 2024
Yandi Triansyah
Album Asia: Berkunjung ke habitat burung keberuntungan China di Korsel
Antaranews
IHSG diprediksi variatif di tengah 'wait and see' data inflasi PCE AS
Antaranews
Setoran Pajak hingga April Rendah Dibanding Tahun Lalu, Ini Kata Sri Mulyani
Detik
Kualitas udara DKI Jakarta nomor tiga terburuk di dunia
Antaranews
8 Rating Drama Korea Terbaru Mei 2024, Frankly Speaking Masih Rendah
Kiki Novilia
Update Harga Emas Edisi Liburan Hari Waisak, Pasarannya Turun, Ini Rinciannya
Saifullah
780 Ribu Kendaraan Diprediksi Keluar Jabotabek Saat Long Weekend
Detik
Minggu pagi, udara Jakarta urutan pertama terburuk di dunia
Antaranews