TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Angin kencang, arus bawah laut hingga gelombang tinggi terjadi di perairan Selat Bali.
Beberapa hari lalu, satu kendaraan nyemplung ke laut saat hendak turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang.
Pihak operasional kapal diminta waspada serta memastikan semua kendaraan di-lashing atau diikat.
Hasil koordinasi Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Pelabuhan Gilimanuk dengan BMKG, cuaca sedari 26-28 Mei atau tiga hari kedepan cerah berawan dan berpotensi hujan ringan di wilayah Bali bagian utara, timur dan barat.
Khusus untuk di Selat Bali, dalam tiga hari kedepan tinggi gelombang berkisar antara 0,5-2 meter.
Pengawas Satuan Pelayanan Pelabuhan Kelas I Pelabuhan Gilimanuk, I Made Ria Fran Dharma Yudha mengakui belakangan ini cuaca di perairan Selat Bali terbilang buruk.
Gelombang tinggi dan angin kencang lagi intens terjadi.
Termasuk juga arus bawah laut yang cukup kencang.
"Sudah kami koordinasikan dengan berbagai pihak termasuk di Ketapang agar tetap memperhatikan keselamatan saat berlayar," kata Yudha saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).
Dengan kondisi saat ini, kata dia, seluruh operator kapal agar mematuhi imbauan.
Terpenting, semua pihak mematuhi prosedur keselamatan yang telah ditetapkan.
Seperti memperhatikan kondisi cuaca di selat Bali yang merupakan jalur lintas Ketapang-Gilimanuk.
Untuk mengantisipasi kendaraan terbalik di dalam kapal, seluruh kendaraan yang masuk kapal wajib di-lashing.
"Wajib itu wajib (ikuti prosedur). Kami imbau selalu perhatikan cuaca sebelum dan selama pelayaran dilakukan. Astungkara, untuk sementara ini semua masih berjalan aman dan lancar kedepannya," jelasnya. (tribun bali/mpa)