TRIBUNJATENG.COM - Cerita Dongeng Anak Sebelum Tidur Kisah Bawang Merah dan Bawang Putih Beserta Pesan Moralnya

Di sebuah desa yang jauh, hiduplah dua saudari, Bawang Merah dan Bawang Putih.

Bawang Merah, yang sombong dan egois, selalu merasa lebih unggul daripada adiknya, Bawang Putih, yang lembut dan sabar.

Suatu hari, ketika ibu mereka jatuh sakit, dia meminta Bawang Merah dan Bawang Putih untuk mencari air mata dewi yang dapat menyembuhkannya.

Sambil memberikan bekal nasi, ibu memberi instruksi, "Jangan bertengkar, dan jaga satu sama lain di perjalanan."

"Ya, ibu," jawab Bawang Putih dengan lembut, sementara Bawang Merah hanya mengangguk dengan acuh tak acuh.

Di perjalanan ke hutan, Bawang Merah dengan sengaja menukar nasi Bawang Putih dengan daun-daun kering yang telah dia siapkan sebelumnya.

"Makanlah ini, adikku," kata Bawang Merah dengan senyum penuh tipu daya.

Bawang Putih, tanpa curiga, menerima makanan itu dengan senyum, tidak menyadari bahwa Bawang Merah telah menipunya.

Ketika mereka tiba di hutan, Bawang Putih tiba-tiba merasa sakit dan tidak bisa berjalan.

"Apa yang terjadi, adikku?" tanya Bawang Merah dengan pura-pura khawatir.

"Tidak apa-apa, kakak. Aku hanya merasa lelah," jawab Bawang Putih dengan sabar.

Sementara itu, Bawang Merah melanjutkan perjalanan sendirian. Dia bertemu dengan seorang pemuda tampan di hutan, yang menawarkan bantuannya untuk mencari air mata dewi.

"Kami harus mencari kepala putri raja yang dijaga oleh naga," kata pemuda tersebut.

Tanpa ragu, Bawang Merah menyetujui dan memimpin mereka ke gua naga. Setelah pertempuran sengit, mereka berhasil mengambil kepala putri raja dan kembali ke hutan.

Sementara itu, di hutan, Bawang Putih diselamatkan oleh seorang rusa yang baik hati. Rusa itu membawa Bawang Putih ke istana raja, di mana raja dengan cepat memerintahkan dokter istana untuk menyembuhkannya.

Ketika Bawang Merah dan pemuda tampan itu tiba di istana dengan kepala putri raja, mereka terkejut melihat Bawang Putih sudah sehat dan berdiri di depan raja.

"Bawang Putih!" teriak Bawang Merah dengan kaget. "Bagaimana mungkin?"

"Dia diselamatkan oleh rusa yang baik hati," jawab raja, menatap Bawang Merah dengan tajam.

"Dan kau, Bawang Merah, telah mencuri kepala putri raja dan meninggalkan adikmu di hutan!"

Bawang Merah terdiam, merasa malu dan menyesal atas tindakannya.

Dia memohon maaf kepada Bawang Putih dan bersumpah untuk berubah.

Ibu mereka tersenyum bangga melihat kedua putrinya bersatu kembali.

Dari saat itu, Bawang Merah belajar untuk menjadi lebih baik, sementara Bawang Putih tetap lembut dan sabar seperti selalu.

Dalam cerita ini, kita belajar tentang pentingnya jujur, menghargai orang lain, dan kesabaran. Kebaikan hati dan kerendahan hati adalah kunci keberhasilan dan kebahagiaan sejati.

Pesan Moral Bawang Merah dan Bawang Putih:

  • Pentingnya jujur dan bertanggung jawab dalam tindakan kita.
  • Menghargai setiap individu dan tidak meremehkan orang lain berdasarkan penampilan atau perbedaan.
  • Kebaikan dan Kesabaran sebagai Kunci Keberhasilan.
  • Bersikap Baik pada setiap Makhluk.
Baca Lebih Lanjut
Stok Berkurang Sebabkan Harga Bawang Merah dan Cabai di Pangkalpinang Kembali Naik
Novita
KPPU sebut kualitas bawang putih impor sebabkan kenaikan harga
Antaranews
Terungkap Biang Kerok Harga Bawang Putih Meroket
Detik
Cerita Dongeng Anak Sebelum TidurTentang Putra MahkotaKaisar dan Makanan Terlezat
Galih permadi
Harga Tomat dan Bawang Putih Melonjak di Majene
Munawwarah Ahmad
KPPU Kumpul Bareng Importir Bahas Bawang Putih Mahal, Ada Praktik Kartel?
Detik
Kemarin, Indofarma dibawa ke Kejagung hingga harga acuan bawang putih
Antaranews
UPDATE Harga Beras, Cabai, Telur, Daging, Bawang Merah di Yogyakarta Hari Ini JumatĀ  24 Mei 2024
Ikrob Didik Irawan
Dongeng Anak Sebelum Tidur, Fabel Woli Si Elang dan Raja yang Mulia
Galih permadi
Polda Riau gagalkan penyeludupan 21 ton Bawang Bombai asal Malaysia
Antaranews