Kami melihat bahwa wilayah Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam pengembangan Bursa CPO......
Jakarta (ANTARA) -
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) atau Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) mendukung pengembangan bursa crude palm oil (CPO) di Sumatera Utara dengan melakukan sosialisasi tentang bursa CPO di wilayah itu.
 
"Kami melihat bahwa wilayah Sumatera Utara memiliki potensi besar dalam pengembangan Bursa CPO.
Hal ini bisa dilihat dari jumlah pengusaha perkebunan kelapa sawit di wilayah ini, serta luas wilayah perkebunan yang ada," kata Direktur BKDI Yugieandy T Saputra di Jakarta, Selasa.
 
Dalam sosialisasi bursa CPO di Medan, Sumatera Utara, BKDI menjelaskan mekanisme perdagangan CPO di bursa, dan manfaat yang bisa diterima pelaku yang melakukan transaksi CPO di bursa.
 
 
Melalui kegiatan itu, diharapkan pelaku CPO di Sumatera Utara dapat memanfaatkan mekanisme perdagangan pasar fisik CPO.
 
Menurut Yugieandy, kegiatan sosialisasi ke depan akan terus dijalankan secara berkesinambungan ke berbagai daerah yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit, yang juga akan melibatkan regulator serta pemangku kepentingan lain di industri CPO.
 
"Hal ini sebagai upaya menjawab tantangan bahwa selama ini pelaku CPO dan atau kelapa sawit di Indonesia sudah terbiasa dengan transaksi Business to Business (B2B) yang berbeda dengan di bursa.
Untuk menjadikan Bursa CPO kita aktif ke depan, perlu proses dan waktu," ujarnya.
 
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara tahun 2022, luas Perkebunan kelapa sawit di provinsi ini mencapai 1.379.442 hektare.
 
Dari sisi pelaku, dikutip dari Direktori Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Provinsi Sumatera Utara, pada 2022 di Provinsi Sumatera Utara terdapat 327 perusahaan perkebunan kelapa sawit.
 
Implementasi bursa CPO di Indonesia telah mulai berjalan pada Oktober 2023, di mana Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi mengeluarkan penunjukan kepada ICDX sebagai penyelenggara pasar fisik CPO melalui Bursa.
 
Dengan mekanisme itu, antara pelaku baik pembeli maupun penjual akan bertemu dalam platform perdagangan di bursa, sehingga terjadi pembentukan harga (price discovery) yang kemudian akan terjadi harga acuan (price reference). Harapannya, harga yang tercipta di bursa akan menjadi rujukan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani sawit.
 
Terkait perdagangan pasar fisik Bursa CPO, data dari ICDX menunjukkan sampai dengan kuartal I-2024 transaksi yang terjadi sebanyak 3,962 lot, setara dengan 19.810 ton CPO dengan perhitungan satu lot sama dengan lima ton. Sedangkan dari sisi jumlah peserta, sampai dengan 25 April 2024 tercatat sebanyak 48 peserta.

 
 
Baca Lebih Lanjut
Daftar Desa di Kabupaten Pati Jawa Tengah yang Akan Terima Dana Desa 2025
TribunManado
Sambut Tim KKN PPM UGM Seri Bunaken, Pemkot Manado Serahkan Cendera Mata Berbentuk Ikan Coelacanth
TribunManado
Tembok Pembatas Lapangan Karapan Sapi di Sumenep Roboh, 4 Orang Jadi Korban
TribunMadura
Cuaca Tak Menentu, Petani di Sampang Kembali Tanam Padi ke-3 Kalinya 
TribunMadura
SPMB SMP di Surabaya Dibuka, Ada Dua Jalur, Begini Ketentuan untuk Calon Pendaftar
TribunJatim
SPMB SMA/SMK di Jatim, 68 Ribu Lebih Siswa sudah Diterima di Tahap 1, Pengambilan PIN Ditutup
TribunJatim
Cuaca Sampang Tak Menentu, Petani Manfaatkan Momen Kembali Menanam Padi ke-3 Kalinya
TribunJatim
Titi DJ Bahas Keinginan Gendong Cucu, Bebaskan Stephanie Poetri Memilih Childfree, 'Penting Happy'
TribunJatim
Hari Bhayangkara, Polres Tegal Hadirkan Layanan Terpadu Perpanjangan SIM, SKCK dan Cek Kesehatan 
TribunJateng
Motor Tabrakan dengan Truk saat Nyalip, Pengendara Tewas di TKP
TribunJateng