TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi Jawa Timur, mengalami penurunan seiring dengan berlangsungnya World Water Forum (WWF) ke-10.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero Ketapang, Syamsudin mengatakan, jika intensitas dari volume pengguna jasa yang ingin menyeberang ke Pulau Bali secara keseluruhan terdapat sedikit penurunan.

Apabila dilihat dari rata-rata harian, jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang, Syamsudin menambahkan, biasanya berkisar antara 9 ribu sampai 10 ribu penumpang dan dalam beberapa hari ini menurun sekitar 10 persen.

“Intensitas volume pengguna jasa di Pelabuhan Ketapang secara keseluruhan data menurun dalam beberapa hari di bawah normal,” ucap Syamsudin, Senin (20/5/2024).

Meski begitu, dikatakan oleh Syamsudin, kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Pasalnya ada kemungkinan para pengguna jasa penyeberangan Pelabuhan Ketapang sudah mengetahui adanya perhelatan WWF ke-10 yang berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024. 

Terlebih sesuai dengan arahan dari Kapolda Jatim yang mengimbau masyarakat untuk tidak berencana pergi Ke Pulau Dewata untuk sementara waktu, kecuali dalam keadaan terdesak saat WWF dilaksanakan.

“Kondisi ini tidak berlangsung lama, mudah-mudahan setelah WWF selesai Pelabuhan Ketapang bisa kembali normal,” kata Syamsudin.

Syamsudin juga menuturkan, jika pihaknya sangat mendukung forum internasional tersebut. Dukunganya itu ditunjukkan oleh PT ASDP yang telah mempersiapkan keamanan demi kelancaran WWF. Di antaranya menyiapkan monitoring room, kesiapan data, dan kesiapan terkait pengamanan.

“Tidak ada pengurangan jumlah kapal, kapal masih tetap seperti biasa,” tandasnya.

Terpisah, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto juga mengatakan, untuk arus mobilisasi mulai dari kendaran roda empat, roda dua hingga pejalan kaki yang menuju Pulau Bali, tidak menunjukkan adanya peningkatan.

Jika menilik data, Imam menunjukkan jumlah pengguna jasa penyeberangan di bawah 10 ribu perhari.

Meski begitu, Imam mengatakan, hal yang perlu diantisipasi yaitu pada libur panjang yang akan datang. Pasalnya, pada tanggal 23 Mei merupakan Hari Raya Waisak ditambah cuti bersama yang dilanjut dengan libur akhir pekan. Ditakutkan pada momen tersebut adanya lonjakan jumlah pengguna jasa penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menuju ke Bali.

“Semoga dengan kesiapan personel, apabila ada lonjakan arus mobilisasi ke Bali saat libur panjang, tidak ada kejadian yang diluar kendali dan semua tetap aman serta kondusif,” imbuh Imam. (*)

Baca Lebih Lanjut
Gempa Bumi Magnitudo 5.0 SR Guncang Maluku Kamis 12 Juni 2025, Simak Info Lengkap BMKG di Sini
TribunManado
Prakiraan Cuaca di Bitung Sulawesi Utara Besok Jumat 13 Juni 2025
TribunManado
Maling Bersarung di Surabaya Gagal Gasak Motor Milik Ibu Rumah Tangga, Kunci T Patah Nyaris Kepergok
TribunJatim
Skema Parkir Selama Perhelatan Grebeg Suro 2025, Dishub Ponorogo Targetkan PAD Bisa Naik 30 persen
TribunJatim
Padahal Pernah Dipenjara, Emak Tak Kapok Tipu Calon Jemaah Haji Rp160 Juta, Iming-iming Paket Furoda
TribunJatim
Alasan SMK Umumkan Alumni Diterima Kerja di Minimarket, Kaget Tuai Pro dan Kontra, Sebut Apresiasi
TribunJatim
Bupati Pasuruan Lepas Ratusan Atlet untuk Porprov IX Jatim, Target Raih 40 Medali Emas
TribunJatim
Tampang Fiki Pria di Solo Tega Aniaya Istri yang Sedang Hamil Karena Tak Diberi Uang
TribunJateng
Budaya Indonesia yang Dibawa Tijjani Reijnders ke Manchester City: Rendah Hati
Tribun
Update Ranking FIFA Timnas Putri Indonesia: Meskipun Turun, Garuda Pertiwi Tetap di 100 Besar
Tribun