Laporan Romadani | Aceh Tengah 

TRIBUNGAYO.COM, TAKENGON - Pia Ardiagarini adalah putri dari seniman legendaris tanoh Gayo AR Moese yang menciptakan lagu wajib bagi masyarakat Aceh Tengah yaitu Tawar Sedenge.

Dalam acara podcats TribunGayo.com, Senin (20/5/2024) Pia Ardiagarini menyebutkan ayahnya menciptakan lagu tersebut pada tahun 1957.

Saat itu, kata Pia, banyak orang luar dari Aceh Tengah berdatangan ke tanah Gayo untuk mengajar, bercocok tanam di daerah dataran tinggi tanoh Gayo.

Atas dasar itu, Abdulrahman Moese atau AR Moese menciptakan lagu tawar sedenge dengan harapan orang gayo tidak tertinggal dengan orang luar bahkan lebih dari itu masyarakat gayo bisa bangkit lebih maju.

"Maknanya sangat dalam, yang jelas orang Gayo gak boleh tertinggal, makanya ada kata-kata dalam lagu inti datenko bur keliten mongot mudedere, ayok lah generasi muda bangkit, pemimpin bangkit," kata Pia.

Pia Ardiagarini menjelaskan lagu tawar sedenge tersirat harapan besar untuk Gayo bisa bangkit dan melekat sebagai ruh pembangkit semangat orang gayo itu sendiri.

Lanjutnya, pia menjelaskan ada perubahan dalam lirik lagu tawar sedenge dari rakyat gayo menjadi tanoh gayo.

Podcast yang dipandu oleh Presenter TribunGayo.com Intan Mutia menghadirkan tiga narasumber yaitu Najman selaku Wakil Ketau II Majelis Adat Gayo Aceh Tengah Pia Ardiagarini selaku putri dari pencipta lagu Tawar Sedenge AR Moese dan Windi Kurniawan selaku murid dari AR Moese, Senin (20/5/2024)
Podcast yang dipandu oleh Presenter TribunGayo.com Intan Mutia menghadirkan tiga narasumber yaitu Najman selaku Wakil Ketau II Majelis Adat Gayo Aceh Tengah Pia Ardiagarini selaku putri dari pencipta lagu Tawar Sedenge AR Moese dan Windi Kurniawan selaku murid dari AR Moese, Senin (20/5/2024) (TRIBUNGAYO.COM)

Saat itu, AR Moese menulis lirik lagu dengan rakyat fayo itu artinya orang gayo ada dimana-mana jadi harapannya mari maju orang Gayo di mana pun berada.

"Jadi pada saat Bapak Bupati Mustafa M Tamy, sat itu masih zaman konflik. Jadi, dirubahlah lirik uwetmi ko rakyat gayo menjadi uwetmi ko tanoh gayo. Setelah aman, barulah kembali lagi dengan lirik aslinya uwetmi ko rakyat gayo," jelas Pia.

Pada tahun 2002, Bupati Aceh Tengah sat itu Mustafa M Tamy membuat qanun atau peraturan daerah bahwa lagu tawar sedenge menjadi lagu wajid di Aceh Tengah tepatnya di bulan Juli tahun 2002.

Setelah terbentuk qanun, Mustafa M Tamy mengirim surat kepada AR Moese untuk meminta izin lagu tawar sedenge resmi menjadi lagu wajib bagi orang Gayo.

"Izin secara lisan sudah sering dibicarakan antara ayah saya dengan Bupati kala itu, tapi secara surat itu di Agustus 2002 dan ayah pun langsung membalas surat memberi restu atau izin tadi," kata Pia

Sejak itu lah, pertama kali lagu tawar sedenge dinyanyikan saat upacara bendera Hari Ulang Tahun (HUT) RI tahun 2002 yang dipandu langsung oleh sang pencipta AR Moese.

Hingga kini, lagu wajib tawar sedenge terus menggema, melekat dan menjadi ruh bagi masyarakat gayo. (*)

Baca Lebih Lanjut
Dahsyatnya Minuman Herbal Ala dr Zaidul Akbar, Hancurkan Batu Ginjal Tanpa Operasi dan Cuci Darah
SURYA
Persela Lamongan Rekrut Gelandang Eks Timnas dan Arema, Hendro Siswanto
SURYA
Terlanjur Ngotot, Pengacara Sebut Jan Hwa Diana Akui Salah Minta Mantan Pekerja Beri Maaf
SURYA
Pesan Menyentuh Pelatih Persebaya Surabaya Uston Nawawi Ke Dayat : Keep Going Di Dunia Sepak Bola
SURYA
15 Kode Promo Gojek Spesial Weekend 25 Mei 2025, Diskon GoRide GoCar Rp30 Ribu, GoFood 75 Persen
TribunSumsel
Modus GRIB Jaya Kuasai Lahan BMKG di Tangsel Hingga Raup Uang Jutaan, Minta Pungli Pada Pengusaha
TribunSumsel
Pulang Nonton Voli, 2 Remaja di OKU Tewas Tertabrak Kereta Babaranjang Usai Terobos Palang Pintu Rel
TribunSumsel
Persis Solo Tumbang di Laga Pamungkas Liga 1, Ong Kim Swee Ungkap Harapannya untuk Musim Depan
TribunSolo
JADWAL Siaran Bola Liga Inggris Malam Ini Laga Terakhir, Penentuan Tiket UCL,MU Penjegal Aston Villa
Tribun-Medan
Suasana Rumah Duka Suharto AD Jelang Dimakamkan Hari ini
Tribun-Medan