Di balik gaya kekiniannya, toko roti ini menyimpan sejarah panjang di era perjuangan kemerdekaan. Menyajikan aneka roti hingga es potong khas Magelang.
Kawasan Gading Serpong tak pernah habis soal rekomendasi tempat makan. Mulai kafe, restoran, hingga toko roti semuanya dapat ditemukan di sana.
Salah satu yang menarik adalah toko roti bernama Bie Sing Hoo. Meskipun dikenal sebagai toko roti, tetapi tempat ini juga menawarkan menu-menu lain yang tak kalah menarik.
Mulai dari makanan berat, kopi, minuman segar, dan masih banyak lagi. Tak hanya menawarkan menu-menu yang lezat, kafe ini punya sejarah dengan kisah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
![]() |
Bie Sing Hoo merupakan toko roti yang berasal dari Magelang.
Kemudian pindah di daerah Magelang dan berganti nama menjadi Es Krim Mahkota. Toko ini terkenal dengan es potong dan rotinya. Siapa sangka, toko ini punya kisah sendiri dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Kwee, sang pendiri selalu memberikan roti gratis kepada pejuang kemerdekaan di Magelang. Saat itu, ia memberikan kupon kepada mereka yang bisa ditukarkan dengan roti tawar.
Penukaran kupon untuk mendapatkan roti tersebut dilakukan setiap pagi dan berlangsung selama 1 tahun. Sempat mengalami kekurangan bahan, hingga akhirnya mendapat bantuan dari berbagai pihak.
![]() |
Setelah populer di Magelang, Bie Sing Hoo kemudian membuka cabangnya di kawasan Gading Serpong. Di sini, toko rotinya buka dengan konsep kafe.
Suasananya nyaman, interiornya lebih kekinian dengan nuansa serba cokelat dan krem yang memberikan kesan hangat.
Khususnya untuk menu roti dan es potong. "Di sini yang favorit pastinya roti dan es potong, karena resepnya dibawa langsung dari Magelang," tutur pelayan di sana.
![]() |
Kalau ke sini tentu jangan lewatkan aneka roti jadul dan es potong.
Masing-masing roti dikemas dalam plastik. Kami memesan roti varian pisang dan ayam Magelangan. Tekstur rotinya lembut dan harum khas roti manis kuno. Isian ayam bumbu sosis yang padat terasa gurih manis. Sayangnya roti pisangnya kurang masak hingga tak terasa legit.
![]() |
Untuk es potongnya dibanderol Rp 25.000. Hanya ada satu varian, yakni perpaduan rasa vanilla, cokelat, dan mocha. Tiga rasa itu bercampur dalam satu potong. Tampilan dan rasanya seperti es potong kuno dari banyak kafe legendaris.
Rasanya autentik, dengan gurih susu segar yang kuat. Tak terlalu manis dan teksturnya mudah lumer.. Es potong di sini disajikan dengan mangkuk kecil dan dimakan dengan cara dipotong-potong pakai sendok.
![]() |
Selain makanan kecil, Bie Sing Hoo juga menyajikan menu kekinian. Salah satu yang sayang dilewatkan adalah Chicken Curry Mee seharga Rp 41.000.
Mie kari ini disajikan dengan dua potong tahu goreng dan telur ayam rebus yang dipotong menjadi dua bagian. Kuahnya tidak begitu kental, tetapi rasa karinya gurih dengan aroma wangi rempah bumbu kari yang kuat.
Mienya berukuran sedang, keriting, dan teksturnya kenyal karena dimasak dengan tingkat kematangan yang pas, sehingga tidak terlalu lembek ketika dimakan. Mie kari kuah santan ini dibuat ala Malaysia.
![]() |
Menu Nasi Goreng Kampung juga tak kalah jadi andalan, seporsinya dibanderol Rp 43.000. Penyajiannya sederhana seperti nasi goreng umumnya. Nasi goreng yang dilengkapi dengan ayam suwir, telur, dan bawang putih goreng.
Tercium aroma wangi bawang putih yang kuat dengan gurih kecap manis. Bumbunya medhok gurih kemiri khas Jawa. Tambahan kecap manis memberi semburat manis gurih pada nasi goreng ini.
![]() |
Aneka kopi hingga minuman segar pun tersedia di sini. Kamu bisa pesan Pink Pomelo seharga Rp 38.000. Minuman yang diracik dengan pamelo atau jeruk Bali ini memiliki perpaduan rasa manis dan kecut asam yang menyegarkan.
Melengkapi menu 'kekinian' juga ada Burn Cheesecake. Cheesecake gosong ini disajikan dalam potongan dengan bekas belahan yang diberi sentuhan karamel. Sepertinya ditaburi gula pasir lalu di blow torch hingga ada jejak gosong.
Wangi karamelnya terhirup dominan. Tekstur cheesecake yang lembut tetapi padat cukup lumer saat masuk ke mulut. Buat penyuka dessert, cheesecake ini bisa jadi pilihan.
Jika ingin melacak kembali kelezatan roti dan es potong dari bakery yang berusia 88 tahun di Magelang bisa mampir ke sini. Tentunya dengan nuansa masa milenial yang berbeda.