Jakarta (ANTARA) - Band asal Tangerang, Daun Jatuh, kembali menghadirkan karya teranyarnya "Kini" yang merangkum kisah seseorang yang tengah menyesal atas perbuatannya terhadap sosok yang pernah menjadi terkasih namun disia-siakan.
Sang vokalis yaitu Verrel Alvirizky yang akrab disapa El mengatakan bisa dibilang lagu ini menjadi bentuk pengakuan terhadap rasa bersalah dan menyesal tersebut.
“Maknanya di lagu ini, ia berharap dan menanti orang itu kembali ke hidupnya karena setelah ia sadari orang itu lah yang membuat dia 'hidup',” kata El dalam keterangannya yang diterima, Minggu.
Lagu "Kini" dibalut dengan nuansa yang beragam yaitu dan Seluruhnya dirancang untuk dapat dinikmati di waktu senja.
Alasan di balik banyaknya versi "Kini" pun terbilang menarik, karena ternyata itu semua dibuat secara spontan dengan harapan para pendengarnya dapat merasakan berbagai sensasi dari beragam versi itu.
“Tujuan kita adalah agar para pendengar kita dapat menikmati lagu ini dalam versi yang berbeda-beda sesuai dengan selera mereka masing-masing, tidak terbatasi oleh selera kita,”kata El.
Dalam hal penciptaan, "Kini" ditulis langsung oleh duo punggawa Daun Jatuh yakni El dan Timothy Gunung Tua. Mereka mempercayakan lagu ini untuk diproduseri Vinson Vivaldi. Sementara itu, sebagai pengarah vokal hadir Kamga Mo.
Lirik yang puitis dan galau menjadikan lagu ini ternyata lebih dulu di aplikasi video TikTok bahkan sebelum lagunya resmi dirilis. Potongan audio "Kini" versi bahkan sudah dipakai di lebih dari 4000 video.
Tidak hanya menciptakan lagunya, kedua personil Daun Jatuh juga terjun langsung dalam pembuatan .
El menjadi pengarah visual sementara Timothy yang dikenal sebagai gitaris mengambil peran sebagai produser.
Keduanya menciptakan "Kini" dengan nuansa yang gelap dan sendu, menjadi simbolisasi dari bentuk penyesalan seperti lagunya.
“Oleh sebab itu sepanjang 'Kini' memperlihatkan berbagai ekspresi dari tokoh utama yang menggambarkan bentuk penyesalan dan penantian dari sudut pandang tokoh utama,”kata Timothy.
"Kini" dengan empat versinya sudah bisa didengar di seluruh di Indonesia. Sementara juga dapat ditonton di kanal YouTube Daun Jatuh.
El menjadi pengarah visual sementara Timothy yang dikenal sebagai gitaris mengambil peran sebagai produser.
Keduanya menciptakan "Kini" dengan nuansa yang gelap dan sendu, menjadi simbolisasi dari bentuk penyesalan seperti lagunya.
“Oleh sebab itu sepanjang 'Kini' memperlihatkan berbagai ekspresi dari tokoh utama yang menggambarkan bentuk penyesalan dan penantian dari sudut pandang tokoh utama,”kata Timothy.
"Kini" dengan empat versinya sudah bisa didengar di seluruh di Indonesia. Sementara juga dapat ditonton di kanal YouTube Daun Jatuh.