JAKARTA - Banjir bandang adalah fenomena alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia. Beberapa negara memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi terhadap bencana ini karena berbagai faktor, seperti kondisi geografis, iklim, dan infrastruktur.
Berikut adalah beberapa negara yang sering dilanda banjir bandang dan alasan mengapa mereka sering terkena bencana ini.

1. Uni Emirat Arab


Uni Emirat Arab (UEA), khususnya kota Dubai, telah mengalami beberapa banjir bandang dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu penyebab utama adalah perubahan iklim yang memicu curah hujan ekstrem. Selain itu, UEA biasanya memiliki iklim gurun yang kering, sehingga tanah tidak mampu menyerap air hujan dengan cepat, yang dapat memicu banjir bandang.

2. Pakistan


Pakistan sering mengalami banjir bandang, terutama selama musim hujan. Penyebab utama adalah hujan lebat dan curah hujan yang tinggi.
Selain itu, banyaknya lereng pegunungan yang curam di Pakistan juga memicu terjadinya tanah longsor yang dapat memicu banjir bandang.

3. Inggris


Inggris sering mengalami banjir, terutama selama musim hujan. Salah satu penyebab utama adalah hujan lebat yang berkepanjangan yang menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan sungai meluap.
Selain itu, perubahan iklim juga diperkirakan akan meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir di masa depan.

4. Bangladesh


Bangladesh adalah salah satu negara yang paling rawan banjir di dunia. Hal ini disebabkan oleh lokasi geografis negara ini yang berada di delta sungai, membuatnya sangat rentan terhadap banjir.

Selain itu, musim hujan yang membawa hujan lebat ke Asia Selatan antara Juni dan Oktober sering memicu banjir, terutama di daerah dataran rendah seperti Bangladesh.

5. India


India sering mengalami banjir bandang, terutama di wilayah utara yang berada di kaki pegunungan Himalaya. Salah satu penyebab utama adalah hujan lebat dan curah hujan yang tinggi.
Selain itu, longsoran gletser di pegunungan Himalaya juga sering memicu banjir bandang. Perubahan iklim juga berperan dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas banjir bandang di India.

6. Indonesia


Indonesia memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap banjir bandang karena berbagai faktor.
Faktor-faktor tersebut meliputi curah hujan yang tinggi, letak daratan yang rendah, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai yang terbatas, dan pasang air laut.

Selain itu, perubahan tata guna lahan dan urbanisasi yang pesat juga memperburuk kondisi ini.

7. China


China sering dilanda banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.
Selain itu, peningkatan frekuensi dan intensitas hujan, serta perubahan tata guna lahan juga berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang di China.

8. Amerika Serikat


Amerika Serikat sering mengalami banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.
Selain itu, lokasi geografis dan kondisi tanah di beberapa wilayah juga berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang.

9. Australia


Australia sering mengalami banjir bandang akibat hujan berkepanjangan dan perubahan iklim.

Selain itu, lokasi geografis dan kondisi tanah di beberapa wilayah juga berkontribusi terhadap seringnya terjadinya banjir bandang.

10. Belanda


Belanda adalah salah satu negara di Eropa yang ketinggian tanahnya lebih rendah dari permukaan air laut. Hal ini membuat negara ini rawan terkena banjir bandang.
Selain itu, sebagian besar penduduknya tinggal di dekat kawasan pantai, yang juga meningkatkan risiko banjir.
Sepertiga wilayah Belanda berada di bawah permukaan laut, dan dua pertiganya rentan terhadap banjir.
Sebagai sebuah bangsa, Belanda lahir untuk melawan laut. Mereka hidup di delta, dataran pantai, dan di rawa. Seluruh budaya Belanda lahir dari gagasan ini.
Belanda memiliki sejarah panjang dalam menghadapi dan mengatasi banjir. Mereka telah mengembangkan sistem pertahanan banjir yang kuat dan efektif, termasuk pembangunan tanggul dan sistem pengelolaan air yang canggih.
Institusi “water board” atau otoritas pengelola air telah melindungi wilayah yang tergenang air ini selama hampir satu milenium.
Namun, meskipun memiliki sistem pertahanan yang kuat, Belanda tetap berisiko tinggi terkena banjir bandang, terutama akibat perubahan iklim dan hujan berkepanjangan.
Oleh karena itu, mereka terus berupaya meningkatkan sistem pertahanan dan pengelolaan air mereka untuk menghadapi tantangan ini.
Dalam menghadapi banjir bandang, setiap negara memiliki strategi dan pendekatan yang berbeda.
Namun, peningkatan frekuensi dan intensitas banjir bandang di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa perubahan iklim adalah tantangan global yang harus dihadapi bersama.
Baca Lebih Lanjut
Chord Kunci Gitar dan Lirik Dalan Liyane - Happy Asmara  : Sak Kuat Kuate Ati
TribunSolo
Istrinya Kabur dengan Selingkuhan Beberapa Hari setelah Menikah, Pria Ini Malah Bersyukur
Tribun-Medan
Setahun Berlalu, Nelayan Pamekasan dan Sampang Belum Dapat Ganti Rugi Rumpon Rusak dari Petronas
TribunMadura
Eks Pegawai RSUD Pati Selametan dan Doa Bersama: Kembalikan Kami Bekerja atau Sudewo yang Turun
TribunJateng
Bang Jago Pelaku Pengancaman di Koja Sering 'Adu Domba', Bocah di Wilayahnya Saling Duel
TribunJakarta
Persib Bandung Lawan Manila Digger, Adam Przybek Bakal Jalani Debut
TribunCirebon
Jawaban Lembar Aktivitas 18, Soal Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 8 Halaman 285 Kurikulum Merdeka
Tribun-Bali
Dapatkan Debut Cemerlang, Senjata Masa Depan Persija Belum Puas
Bolasport
Blibli Permudah Upgrade ke Laptop Windows 11 Lewat Tukar Tambah
Nextren
Dikira Sama, Ternyata Inilah 4 Perbedaan Bola Padel dan Tennis
Grid