Jakarta (ANTARA) - Pelatih Manchester United (MU) Erik ten Hag menegaskan bahwa masa depan Bruno Fernandes yang kontraknya akan habis pada 2026, akan tetap bersama MU setelah sempat dirumorkan akan hengkang pada musim depan.
Setelah kemenangan 3-2 atas Newcastle United di Old Trafford, Kamis WIB, Ten Hag mengatakan Bruno akan bertahan di MU karena sang pemain sangat mencintai klub yang mendatangkannya pada akhir Januari 2020 yang lalu ini.
Saat itu, Bruno datang dari Sporting CP di era kepemimpinan pelatih Ole Gunnar Solskjaer dengan tampil apik dalam setengah musim perdananya dengan koleksi 12 gol dan delapan asis dari 22 laga.
"Tentu saja, klub ingin mempertahankan Bruno. Tidak ada pertanyaan," kata pelatih asal Belanda itu, dilansir dari laman resmi klub, Kamis.
“Dia mencintai Manchester United, dia mencintai para penggemar Manchester United, dan dia senang bermain untuk Manchester United," tambahnya.
Ten Hag kemudian menyadari betapa pentingnya Bruno bagi tim, tidak hanya dalam penampilannya tetapi juga sebagai teladan bagi rekan satu timnya.
Pada musim ini, role baru diemban pemain asal Portugal tersebut dengan menjadi kapten utama musim ini, menggantikan peran yang sebelumnya diperankan Harry Maguire.
"Anda lihat, dia selalu memberikan yang terbaik. Dan dia adalah teladan, bahkan ketika dia sedang cedera; dia bermain. Dia mencintai sepak bola," kata pelatih 54 tahun itu.
“Dia ingin menang, dan saya pikir itulah cara saya menggambarkan karakternya," tambahnya.
Lebih lanjut, Ten Hag memuji penampilan Bruno pada laga melawan Newcastle dimana ia bermain lebih ke depan, menggantikan Rasmus Hojlund yang belum bugar.
Pada laga itu, pemain dengan nomor punggung 8 itu memberi asis cerdas yang melewati dua kaki Joelinton kepada Hojlund di akhir pertandingan untuk mencetak gol ketiga penting bagi The Reds Devils.
Asis kepada Hojlund merupakan kontribusi gol ke-27 bagi Bruno di musim ini dengan rincian 15 gol dan 12 asis dari 46 laga.
 

"Saya sangat senang dengan penampilannya," kata Ten Hag. “Dan penampilannya sepanjang musim, karena baginya, tidak mudah ketika begitu banyak pemain yang cedera di sekitarnya, dan setiap saat dia harus membawa tim," ucapnya.
“Tetapi, bagi dia, dia tetap menjaga levelnya dengan baik, dan menurut saya bahkan pada level yang tinggi, terutama di musim semi, dia tumbuh ke level yang cemerlang," tambahnya.