SajianSedap.com - Makanan Korea kini jadi salah satu makanan yang sedang populer di berbagai belahan dunia.

Hal ini tak lepas dari Korean Wave,atau demam Korea yang disebarkan melalui musik dan seni.

Beberapa tahun belakangan budaya Korea memang sedang digandrungi.

Tak hanya hiburan seperti musik dan drama Korea, makanan Korea kini juga banyak menjadi incaran.

Terbukti dengan banyaknya gerai makanan Korea yang mulai berdiri di berbagai daerah, tak hanya di kota-kota besar saja.

Nah makanan Korea ini biasanya identik dengan 2 bumbu dasar.

Perbedaan Ghocujang dan Doenjang

Bumbu atau saus ini adalah Gochujang dan Doenjang.

Jika Anda sering melihat drama Korea atau kanal Youtube makanan korea, dua saus ini biasanya sering digunakan di dalam hampir semua makanan.

Lantas apa sih sebenarnya perbedaan keduanya?

Serta apa kegunaan dua saus ini dalam masakan?

Yuk simak!

1. Gochujang

Melansir dari Tasting Table, gochujang sangat mudah dikenali dari warna merahnya yang kaya dan cerah.

Seperti yang dijelaskan oleh Chef's Society, bahan utama gochujang adalah serpihan cabai merah, serta beras ketan, kedelai yang difermentasi, dan garam, yang semuanya disimpan dan difermentasi selama beberapa tahun di dalam tembikar.

Hasil akhirnya adalah sesuatu yang terutama pedas dan asin, serta manis dari gula fermentasi beras, dan kaya akan rasa umami dari kedelai, yang menggabungkan hampir kelima elemen rasa dalam satu pasta.

Rasa yang kuat sangat nikmayt jiak digunakan dalam masakan rebus, termasuk kimchi jjigae, dakbokkeumtang, atau bibimbap (melalui Bapsang Korea).

Gochujang juga sering menjadi salah satu bahan utama dalam bumbu dan saus barbeque — kebanyakan ditambahkan ke daging sapi dan dipanggang.

Ini juga digunakan dalam saus untuk ayam goreng Korea, yang juga disebut ayam permen karena sausnya yang kompleks dan manis, saus pedas, yang sebagian besar komponen rasanya berasal dari gochujang.

Salah satu masakan Korea paling populer, tteokbokki, terbuat dari kue beras yang direbus dengan saus gochujang.

2. Doenjang

Doenjang juga merupakan pasta yang difermentasi, terbuat dari kedelai, dan berasal dari abad ke-3, menurut Carving a Journey, tidak seperti gochujang, yang hanya berasal dari abad ke-15.

Pembuatan doenjang memerlukan proses yang panjang, dimulai dengan merendam dan merebus kedelai dalam air garam, kemudian digiling dan dihaluskan menjadi kubus yang disebut meju.

Meju dikeringkan dan dikeraskan, lamanya waktu dan luasnya bervariasi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Meju kemudian disimpan dalam air garam di dalam panci gerabah, sering kali dengan tambahan cabai, arang, atau bahan penambah rasa lainnya.

Setelah difermentasi, cairannya berubah menjadi kecap, dan pastanya menjadi doenjang.

Ini mungkin terdengar mirip dengan pasta miso, namun perbedaan utamanya adalah pasta miso difermentasi dengan biji-bijian seperti nasi.

Doenjang sangat kaya akan rasa umami dan bisa sangat pedas bagi orang yang baru pertama kali menggunakannya.

Ini memiliki efek yang mirip dengan keju yang difermentasi atau dituakan.

Pasta kedelainya juga sangat asin.

Doenjang adalahbumbu utama dari deonjang jjigae, sup yang menggunakan doenjang pada dasarnya sebagai kaldu dan ditambahkan ke dalam panci berisi air, sayuran, dan tahu untuk menghasilkan hidangan yang beraroma.

Sajian ini juga digunakan dalam ssamjang, yaitu saus yang digunakan untuk ssam, atau bungkus selada Korea.

Ssamjang adalah saus manis, asin, sedikit pedas yang biasanya terbuat dari doenjang, gochujang, madu, minyak wijen, bawang putih, dan bawang bombay, catat Maangchi.

Nah inilah perbedaan dari Gochujang dan Doenjang serta penggunaannya dalam masakan.

Baca Lebih Lanjut
Masyarakat Mulai Beralih Nabung di Aset Crypto, Aplikasi Crypto Catat Kenaikan User 67,18 Persen
Tribun-Bali
Cedera ACL, Made Tito Diperkirakan Baru Bisa Gabung Bali United Saat Liga 1 2025/2026 Bergulir
Tribun-Bali
VIRAL! 2 Remaja Mabuk Ribut Dengan 5 Orang Saat Beli Bensin di Sesetan Bali, Dilerai Warga
Tribun-Bali
KRONOLOGI LENGKAP Perkelahian Antar Remaja yang Viral di Sesetan Denpasar
Tribun-Bali
Cuaca Bali 25-26 Juni 2025: Hujan di Badung, Denpasar, Gianyar, Karangasem, Klungkung, Tabanan
Tribun-Bali
Gerald Vanenburg Gaet 4 Pelatih Lokal Ke Timnas U23 Indonesia, Ada Zulkifli Syukur
Tribunnews
SKKNI Pengelasan Terbaru Nomor 121 Tahun 2025, Download PDF di Sini
Tribunnews
40 Ucapan Hari Bidan Nasional 2025 yang Menyentuh dan Penuh Makna, Cocok Jadi Caption Media Sosial
Tribunnews
Suasana Meriah Berubah Mencekam: Pria Sabet Perut Tetangga dengan Sabit saat Hajatan
TribunJateng
Atletik dan Taekwondo Awali Gelaran Pomprov Jateng 2025 di Unsoed Purwokerto
TribunJateng