TRIBUNJATENG.COM - Sosok tersangka pembunuhan pensiunan guru di Karanganyar akhrinya ditangkap polisi pada Kamis (11/9/2025).

Setelah menangkap tersangka aparat juga mengungkap penyebab tersangka bernama Wawan (27) itu tega menghabisi korban Sri Hartini (60).

Wawan adalah warga Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

OLAH TKP. Kondisi rumah korban yang sudah digaris polisi di Dusun Pabongan, RT 3, RW 5, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (5/9/2025) malam. (Istimewa)
OLAH TKP. Kondisi rumah korban yang sudah digaris polisi di Dusun Pabongan, RT 3, RW 5, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jum'at (5/9/2025) malam.
(Istimewa) (Istimewa)

Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto, melalui PS Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Mulyadi, S.H., menjelaskan bahwa pengungkapan kasus bermula dari laporan keluarga korban.

“Setelah menerima laporan, Tim Resmob bersama Unit Reskrim Polsek Ngargoyoso segera melakukan penyelidikan, mengumpulkan keterangan saksi, serta mengamankan sejumlah barang bukti,” kata Mulyadi, Kamis (11/9/2025).

Dari hasil penyelidikan, polisi mengidentifikasi satu orang pelaku berinisial AG alias Wawan (27), warga Kecamatan Karangpandan.

“Pelaku diduga kuat melakukan pencurian dengan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 365 KUHP,” ujar Mulyadi.

 AG diamankan tanpa perlawanan di rumahnya pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat ini, kasus masih ditangani oleh Satreskrim Polres Karanganyar.

 Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Wikan Sri Kandiyono menambahkan bahwa korban Sri Hartini dipastikan menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan, berdasarkan hasil olah TKP, keterangan saksi, dan barang bukti.

"Korban merupakan korban pencurian dengan kekerasan dan kami sudah mengantongi identitas pelaku," kata Wikan.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang janda pensiunan guru ditemukan tewas di Karanganyar pada Jumat (5/9/2025) sore. 

Temuan ini tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso yang berjarak 38,9 km dari Kota Solo. 

Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam rumahnya.

Informasi yang dihimpun, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya.

Sejak pagi, anak korban mencoba menghubungi ibunya namun tak kunjung mendapat jawaban.

Karena curiga, sore harinya ia mendatangi rumah korban dan mendapati ibunya sudah tak bernyawa.

Diketahui, SH tinggal seorang diri di rumah tersebut. 

Kedua anaknya bekerja di luar daerah, masing-masing di Sulawesi dan Jakarta. 

Kronologi Penemuan Mayat

Kejanggalan menyeruak dalam kematian seorang janda berinisial SH di Kabupaten Karanganyar, Jateng.

Ia ditemukan tewas di rumahnya yang berlokasi di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, pada Jumat (5/9/2025).

Saat ditemukan tubuh SH mengalami beberapa luka mulai lebam, luka tusuk, hingga cekikan.

Autopsi pada jenazah SH ini sudah mendapat persetujuan keluarga. 

Proses autopsi dilakukan di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

Jenazah SH belum selesai diautopsi hingga Sabtu (6/9/2025) sekira pukul 13.00 WIB, sehingga proses pemakaman pun belum dilakukan.

Nampak, para warga dan kerabat berdatangan untuk melakukan takziah.

Rumah korban juga tampak dipasang garis polisi.

Ketua RT setempat, Pono mengatakan proses autopsi diperkirakan selesai pukul 14.00 WIB.

"Iya ini masih diautopsi, barusan jam 11.00 WIB, nanti selesai kurang lebih jam 14.00 WIB," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (6/9/2025).

Nantinya jenazah SH akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Pabongan.

"Nggak jauh dari sini, paling 200an meter," singkatnya.

Menurutnya proses autopsi disetujui keluarga, karena adanya luka-luka lebam di wajah.

"Iya (keluarga setuju diautopsi karena ada luka-luka), ada luka lebam, sebelumnya kan tidak sakit," jelasnya.

Ia menambahkan sebelum ditemukan meninggal dunia, SH hidup seorang diri di rumah tersebut.

Sedangkan, kedua anaknya bekerja di Sulawesi dan Jakarta. 

Kejadian ini terungkap berawal dari anak korban yang curiga kemudian mendatangi rumah ibunya. 

Namun, dia malah dikagetkan dengan kondisi ibunya yang tidak bernyawa. 

Hal ini dibenarkan salah satu warga, Anton.

Dia mengatakan kondisi tubuh korban penuh luka.

“Terdapat lebam di beberapa bagian tubuh, luka tusuk, serta bekas cekikan di leher,” ujarnya.

Anton menambahkan, korban bernama Hartini, seorang janda sekaligus pensiunan guru.

Ia baru saja menikahkan anaknya pada Agustus lalu, dan sejak pensiun beberapa bulan terakhir tinggal seorang diri di rumah.

Kasus ini dibenarkan oleh PS Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi.

Ia mengungkapkan identitas korban berinisial SH (60), warga Dusun Pabongan, RT 3 RW 5, Desa Berjo.

“Infonya benar, saat ini masih olah TKP. Korban berusia 60 tahun,” kata Mulyadi.

Menurutnya, anak korban bernama Puspa tiba di rumah sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat masuk, rumah dalam keadaan sepi.

Setelah mencari, ia menemukan korban sudah meninggal dunia.

“Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka dalam di tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian masih diselidiki,” jelas Mulyadi. (*)

 

Baca Lebih Lanjut
Kejanggalan Kematian Janda di Karanganyar, Tubuh Ada Luka Lebam, Hingga Benda Tajam
Rival al manaf
Kronologi Pembunuhan Keluarga Sahroni di Indramayu: Dibunuh Pakai Pipa Besi, Bayi Ditenggelamkan
Glery Lazuardi
Sadisnya Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Satu Persatu Dihabisi hingga Susun Fitnah
Ayu Wulansari K
Polisi ringkus dua pelaku pembunuhan sekeluarga di Indramayu
Antaranews
Jejak Alvi Maulana Mutilasi Tiara di Kosan Surabaya Terancam Hukuman Mati
Y Gustaman
Jasad Lansia Spanyol 4 Kali Dipindahkan 2 Pelaku Hingga Tinggal Kerangka, Motif Pembunuhan Terungkap
Dewi Agustina
Heboh Isu Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Ditangkap, Polisi Tegaskan Hoaks: Belum Ada
Redaksi
Kisah Inspiratif Bhabinkamtibmas Polwan di Karanganyar yang Rajut Harapan Bersama Petani Lokal
Content Writer
Empat anak tersangka perusakan, KPAI minta polisi patuhi UU SPPA
Antaranews
Kecelakaan Maut, Polisi Tetapkan Operator Buldoser Proyek Jalan di Glumpang Baro Pidie Tersangka
Mursal Ismail