TRIBUNJAKARTA - Warga Mojokerto, Jawa Timur digemparkan dengan kasus mutilasi.
Sejumlah potongan tubuh korban ditemukan berceceran di tepi Jalan Raya Pacet - Cangar.
Sosok korban pun akhirnya diketahui seorang perempuan muda bernama Tiara Angelina Saraswati
Identitas korban akhirnya terungkap setelah polisi menemukan pergelangan tangan kanan sepanjang 16 cm x 10 cm berkat bantuan anjing pelacak K9 jenis Labrador milik Polda Jatim.
Potongan tubuh ini menjadi petunjuk kuat hingga mengerucut ke identitas Tiara.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama mengatakan, rangkaian penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap indentitas korban.
Hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), sangat minim bukti petunjuk yang mengarah pada korban.
Sampai akhirnya petugas Satreskrim Polres Mojokerto bersama Tim K9 Polda Jatim menggunakan anjing pelacak umum jenis Labrador, menemukan potongan tubuh manusia berupa pergelangan tangan kanan korban, pada Sabtu (6/9/2025) sekitar pukul 16.57 WIB.
Pergelangan tangan korban itu, menjadi titik terang sebagai petunjuk yang mengarah pada identitas korban.
"Kita dibantu Tim K9 di TKP sampai menjelang magrib, sampai akhirnya kami menemukan salah satu pergelangan tangan korban. Petunjuk kuat untuk mencari identitas korban," ungkap Kasat Reskrim AKP Fauzy.
Dia menyebut, sekitar 63 potongan tubuh korban (jaringan tubuh) dan dua potongan kaki kiri serta pergelangan tangan dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, Sidoarjo untuk dilakukan identifikasi oleh dokter forensik.
Jaringan tubuh tanpa tulang dalam potongan kecil sekitar 17cm x 17cm yang meliputi jaringan otot, lemak, kulit kepala.
Rambut hitam lurus panjang 14 cm diduga korban perempuan muda.
Potongan kaki kiri korban yang ditemukan dalam kondisi tidak terbungkus, panjang sekitar 21cm x 9cm dengan sayatan rapi persis pada mata kaki.
Sedangkan potongan pergelangan tangan kanan yang ditemukan berukuran 16cm x 10cm.
"Kita masih menunggu hasil forensik untuk proses identifikasi korban," ujar Fauzy.
Dari keterangan saksi, Suliswanto (30) warga Dusun Pacet Selatan, dirinya menemukan potongan kaki saat mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB.
Ia bersama warga setempat, bergegas melaporkannya ke Polsek Pacet, Polres Mojokerto.
"Tadi mencari rumput di bawah situ, terus saya menemukan (potongan kecil) daging, jarak sekitar dua meter ke arah timur ada potongan kaki," kata Suliswanto.
Ia mengaku, sepekan sebelumnya dirinya juga menemukan potongan kecil daging di jurang tepi samping warung Jalur Pacet-Cangar sekitar 150-200 meter dari lokasi penemuan potongan kaki tersebut.
Dia mengabaikan lantaran mengira potongan daging itu berasal dari hewan liar di sekitar hutan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
"Seminggu lalu, ada potongan kecil daging ada rambut sedikit perkiraan saya cuma daging hewan biasa, gak tahunya hari ini saya temukan potongan kaki," ujar Suliswanto.
Suratman (53) warga setempat menjelaskan, dirinya turut melakukan pencarian usai potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh adik iparnya.
Ukuran kaki yang ditemukan sekitar 22 cm, berkulit putih diduga (korban) masih remaja.
"Saat ditemukan kondisinya tidak terbungkus, kemungkinan dilemparkan dari atas (jalan raya) jaraknya sekitar 10-15 meter," tukasnya.
Misteri puluhan potongan tubuh yang tercecer di semak belukar Jalan Pacet-Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, akhirnya terungkap.
Kepolisian memastikan temuan potongan tubuh yang berjumlah 65 itu merupakan korban mutilasi.
Identitas korban juga telah terungkap, yakni perempuan berusia 25 tahun bernama Tiara Angelina Saraswati, kelahiran Pacitan 12 Agustus 2000.
Tiara tercatat warga Desa Made, Kabupaten Lamongan, Jatim.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama saat dikonfirmasi membenarkan, korban mutilasi di Pacet-Cangar sudah diketahui.
Identitas korban terungkap dari hasil identifikasi pergelangan tangan kanan korban, yang ditemukan Satreskrim Polres Mojokerto dengan Tim K9 Polri di TKP (Tempat Kejadian Perkara).
"Temuan potongan tubuh manusia di Pacet, Mojokerto dengan ditemukannya potongan pergelangan tangan korban oleh tim K9 Polri, kami berhasil mengidentifikasi identitas korban," kata Fauzy, Minggu (7/9/2025).
Menurut Fauzy, Polisi menelusuri identitas korban hingga menemukan rumah orang tuanya di Lamongan.
Kedua orang tua yang bersangkutan meyakini anaknya menjadi korban mutilasi.
"Korban (mutilasi) adalah seorang perempuan, umur kurang lebih 25 tahun. Korban kelahiran Pacitan, keluarganya tinggal di Lamongan," ucap dia.
Dari keterangan pihak keluarga, sambung Fauzy, korban setelah lulus Sarjana Prodi Manajemen Universitas Trunojoyo, Madura, kemudian indekos di Kota Surabaya, tepatnya di Lakarsantri.
Korban dengan keluarganya sangat jarang berkomunikasi.
Polisi kini memburu pelaku mutilasi yang diduga kuat merupakan orang terdekat korban.
"Dari informasi keluarga yang bersangkutan sangat minim, karena jarang berkomunikasi dengan korban. Namun kita mengantongi identitas dari pacar korban, nanti kita dalami," kata AKP Fauzy.
Ia menjelaskan, puluhan potongan tubuh manusia korban mutilasi telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik, Porong, Sidoarjo.
"Bagian tubuh (Korban) dan tulang-tulang yang sudah kami temukan kita evakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, untuk forensik penyelidikan lebih lanjut," ujarnya.
Setelah terungkapnya identitas korban mutilasi, rumah orangtua Tiara di Desa Made, KEcamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan, tampak tertutup.
Di rumah korban hanya ada adik perempuan korban. Sementara kedua orang tua korban, Setiawan Darmadi dan istrinya, Evi sejak subuh sudah keluar rumah.
Ketua RT 003 Perumnas Made, Sukirno mengaku hanya mendengar insiden tersebut.
"Pastinya belum tahu, hanya dengar- dengar, termasuk dari pak Babinkamtibmas," kata Sukirno saat ditemui Tribun Jatim Network, Minggu (7/9/2025).
Sukirno pagi tadi sudah mencoba ke rumah orang tua korban. Namun tidak bertemu. "Tidak pamit tadi. Mungkin ke Surabaya," kata Sukirno.
Menurut dia, orang tua korban dikenal sebagai orang baik dan aktif di RT. "Ya ikut ngecat trotoar dengan saya juga," katanya.
Sepengetahuan Sukirno, korban sudah menetap di Surabaya. Namun, dia tak bisa memastikan apakah korban sudah bekerja atau belum, karena dirinya sudah lama tidak bertemu dengan Tiara.
Sementara itu, Kepala Desa Made, Eko Widianto mengungkapkan, ia sudah ke rumah orang tua korban.
"Saya ke rumah itu hanya mencocokkan alamat dan nama orang tua, sesuai dengan informasi dari pak Babinkamtibmas," kata Eko.
Kepolisian menyebut, total ada 65 potongan tubuh yang dievakuasi petugas ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, Sidoarjo untuk dilakukan identifikasi oleh dokter forensik.
Rinciannya, 63 potongan tubuh korban (jaringan tubuh) dan dua potongan kaki kiri serta pergelangan tangan.
Jaringan tubuh tanpa tulang dalam potongan kecil sekitar 17cm x 17cm yang meliputi jaringan otot, lemak, kulit kepala. Kemudian rambut hitam lurus panjang 14 cm.
Potongan kaki kiri korban yang ditemukan dalam kondisi tidak terbungkus, panjang sekitar 21cm x 9cm dengan sayatan rapi persis pada mata kaki.
Sedangkan potongan pergelangan tangan kanan yang ditemukan berukuran 16cm x 10cm.
Dari keterangan saksi, Suliswanto (30) warga Dusun Pacet Selatan, dirinya menemukan potongan kaki saat mencari rumput untuk pakan ternak di sekitar lokasi kejadian, sekitar pukul 10.30 WIB.
Ia bersama warga setempat, bergegas melaporkannya ke Polsek Pacet, Polres Mojokerto.
"Tadi mencari rumput di bawah situ, terus saya menemukan (potongan kecil) daging, jarak sekitar dua meter ke arah timur ada potongan kaki," kata Suliswanto.
Ia mengaku, sepekan sebelumnya dirinya juga menemukan potongan kecil daging di jurang tepi samping warung Jalur Pacet-Cangar sekitar 150-200 meter dari lokasi penemuan potongan kaki tersebut.
Dia mengabaikan lantaran mengira potongan daging itu berasal dari hewan liar di sekitar hutan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
"Seminggu lalu, ada potongan kecil daging ada rambut sedikit perkiraan saya cuma daging hewan biasa, gak tahunya hari ini saya temukan potongan kaki," ujar Suliswanto.
Suratman (53) warga setempat menjelaskan, dirinya turut melakukan pencarian usai potongan kaki itu pertama kali ditemukan oleh adik iparnya.
Ukuran kaki yang ditemukan sekitar 22 cm, berkulit putih diduga (korban) masih remaja.
"Saat ditemukan kondisinya tidak terbungkus, kemungkinan dilemparkan dari atas (jalan raya) jaraknya sekitar 10-15 meter," tukasnya.
Polres Mojokerto akhirnya menangkap pelaku mutilasi di Mojokerto, yang potongan tubuhnya menjadi 65 bagian dan dibuang di jalur wisata Pacet–Cangar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Pelaku yang merupakan kekasih korban ditangkap di kamar kos wilayah Lakarsantri, Surabaya.
Pelaku berinisial Alvi Maulana (24), warga Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Alvi merupakan orang dekat korban, seorang perempuan berinisial Tiara Angelina Saraswati (25) asal Lamongan.
Keduanya diketahui menjalin hubungan asmara sejak kuliah di Universitas Trunojoyo Madura dan tinggal bersama di kos Surabaya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama, menjelaskan penangkapan ini berawal dari terungkapnya identitas korban, Sabtu (6/9/2025) malam.
Dari penyelidikan intensif tersebut, polisi mendapatkan informasi lokasi persembunyian pelaku.
“Kami mengamankan pelaku ditangkap seorang diri di kamar kos wilayah Surabaya Barat, tepatnya di Kecamatan Lakarsantri,” ujar Fauzy, Minggu (7/9/2025).
(Bangkapos.com, TribunJatim,com/Hanif Manshuri/Mohammad Romadoni) .