TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Kejanggalan menyeruak dalam kematian seorang janda berinisial SH di Kabupaten Karanganyar, Jateng.

Ia ditemukan tewas di rumahnya yang berlokasi di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, pada Jumat (5/9/2025).

Saat ditemukan tubuh SH mengalami beberapa luka mulai lebam, luka tusuk, hingga cekikan.

Autopsi pada jenazah SH ini sudah mendapat persetujuan keluarga. 

Proses autopsi dilakukan di RSUD dr. Moewardi Surakarta.

Jenazah SH belum selesai diautopsi hingga Sabtu (6/9/2025) sekira pukul 13.00 WIB, sehingga proses pemakaman pun belum dilakukan.

Nampak, para warga dan kerabat berdatangan untuk melakukan takziah.

Rumah korban juga tampak dipasang garis polisi.

Ketua RT setempat, Pono mengatakan proses autopsi diperkirakan selesai pukul 14.00 WIB.

"Iya ini masih diautopsi, barusan jam 11.00 WIB, nanti selesai kurang lebih jam 14.00 WIB," ujarnya saat ditemui TribunSolo.com, Sabtu (6/9/2025).

Nantinya jenazah SH akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dukuh Pabongan.

"Nggak jauh dari sini, paling 200an meter," singkatnya.

Menurutnya proses autopsi disetujui keluarga, karena adanya luka-luka lebam di wajah.

"Iya (keluarga setuju diautopsi karena ada luka-luka), ada luka lebam, sebelumnya kan tidak sakit," jelasnya.

Ia menambahkan sebelum ditemukan meninggal dunia, SH hidup seorang diri di rumah tersebut.

Sedangkan, kedua anaknya bekerja di Sulawesi dan Jakarta. 

Kejadian ini terungkap berawal dari anak korban yang curiga kemudian mendatangi rumah ibunya. 

Namun, dia malah dikagetkan dengan kondisi ibunya yang tidak bernyawa. 

Hal ini dibenarkan salah satu warga, Anton.

Dia mengatakan kondisi tubuh korban penuh luka.

“Terdapat lebam di beberapa bagian tubuh, luka tusuk, serta bekas cekikan di leher,” ujarnya.

Anton menambahkan, korban bernama Hartini, seorang janda sekaligus pensiunan guru.

Ia baru saja menikahkan anaknya pada Agustus lalu, dan sejak pensiun beberapa bulan terakhir tinggal seorang diri di rumah.

Kasus ini dibenarkan oleh PS Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Mulyadi.

Ia mengungkapkan identitas korban berinisial SH (60), warga Dusun Pabongan, RT 3 RW 5, Desa Berjo.

“Infonya benar, saat ini masih olah TKP. Korban berusia 60 tahun,” kata Mulyadi.

Menurutnya, anak korban bernama Puspa tiba di rumah sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat masuk, rumah dalam keadaan sepi.

Setelah mencari, ia menemukan korban sudah meninggal dunia.

“Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka dalam di tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian masih diselidiki,” jelas Mulyadi. (*)

Baca Lebih Lanjut
Kematian Misterius Wartawan di Medan: Banyak Luka di Tubuh Nico Saragih, Teman Wanita Diperiksa
Rahmadhani
Kelanjutan Kasus Penculikan dan Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Motif Pelaku Jadi Sorotan
Musahadah
Ady Curiga Iko Mahasiswa FH Unnes Meninggal Bukan Karena Kecelakaan
Deni setiawan
Ada Luka di Leher Sopir Pembunuh Anak Majikan di Pondok Pinang Jaksel, Ini Penjelasan Polisi
Jaisy Rahman Tohir
Unnes dukung apa pun langkah keluarga soal kematian Iko Juliant
Antaranews
Julio Terus Dibuntuti Orang soal Kematian Iko Unnes
Vito
Status penanganan kasus kematian Brigadir Esco naik ke penyidikan
Antaranews
Fakta Baru Sidang Koroner Zara Qairina, Ahli Forensik Ungkap Skenario Zara Jatuh dari Lantai Tiga
Amirullah
Kecelakaan Maut di Jombang, Pelajar Tewas Terlindas Truk, Dua Orang Luka-luka
Ndaru Wijayanto
AS Laporkan 22 Kasus Baru Infeksi Bakteri Pemakan Daging yang Dirawat di RS
Detik