TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Di atas lahan dengan rumput hijau dan disinari matahari, secara penuh di wilayah perkebunan Banjar/Desa Sekaan, Kecamatan Kintamani Bangli.
Terdapat deretan kayu berbentuk segitiga, yang di bawahnya terdapat ayam 'hias'. Itu merupakan Farm Ayam milik Mangku Sekaan.
Total di banjar ini terdapat tiga farm dengan luar bervariasi. Namun salah satu yang terluas mencapai satu hektare.
Ayam peliharaan Mangku Sekaan selama ini diburu oleh kolektor, karena memiliki kekuatan fisik yang tangguh. Total ada sekitar 500an ekor ayam yang saat ini dipelihara dengan sangat teliti.
Ditemui di salah satu Farm, Rabu 3 September 2025, Mangku Sekaan mengungkapkan bahwa hampir semua ayam yang dipeliharanya tersebut berasal dari luar negeri, mulai dari Philipina hingga Amerika Serikat.
"Luas kandang ayam Pak Mangku bervariasi, dengan kandang terbesar mencapai 1 hektaran," ujar pria bertato tersebut.
Mangku Sekaan mengatakan, kegemarannya terhadap ayam sudah sejak kecil. Dan sekitar 25 tahun lalu, dirinya menjadikan kegiatan memelihara ayam menjadi sebuah bisnis.
Adapun pembeli ayam hiasnya berasal dari seluruh Indonesia, dan bahkan kerap mengirim ayam ke luar negeri, seperti Malaysia.
"Yang beli hampir seluruh Indonesia, kebanyakan dari luar pulau, Sulawesi, lombok, Surabaya, Jakarta bahkan sampai ke Malaysia. Paling banyak dari Kalimantan. Namun kolektor ayam dari Bali juga banyak yang beli ke sini," ujarnya.
Harga jual ayam hias di sini tidak dapat diungkapkan secara terbuka, karena Mangku Sekaan memiliki cara tersendiri dalam menentukan harga.
Namun informasi dihimpun, harga per ayam bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah tergantung kondisi.
"Untuk harga, hehehe, itu rahasia. Karena masing-masing peternak kan punya komitmen sendiri, punya cara tersendiri. Kalau masalah harga, nanti bisa ditelepon bisik-bisik sama Pak Mangku," ujarnya lalu tersenyum.
Mangku Sekaan mengatakan, nilai jual ayam sangat ditentukan oleh kondisi fisik ayam itu sendiri. Karena hal tersebut, dirinya pun tidak sembarangan melakukan perawatan, baik sejak ayam tersebut baru lahir hingga dewasa. Salah satu perawatan utama ialah dalam hal pemberian pakan.
"Saya telah mempelajari berbagai jenis pakan, dari pengalaman itu saya memilih menggunakan pakan salto, karena sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas ayam.
Mangku Sekaan mengungkapkan, kualitas ayam yang bagus dapat dilihat dari berbagai aspek. Seperti, memiliki tulang yang kuat atau kokoh yang bisa dilihat dari postur ayam itu sendiri, kulit lentur atau dalam bahasa Bali disebut 'lemuh'.
Dan yang tak kalah penting ialah bagian muka berwarna merah menyala. Dalam perawatan ini, Mangku Sekaan mempekerjakan empat orang pegawai yang setiap orang memiliki tugas khusus. Mulai itu memberi pakan hingga memantau kesehatan ayam.
"Ayam ini harus benar-benar punya perawatan khusus, apalagi yang paling rentan itu anak-anak ayam.
Bahkan ayam dari umur 1 minggu sudah kelihatan. Baik itu dari segi kesehatan, kelincahan, hingga bodi ayam. Dulu saat masih menggunakan pakan biasa yang untuk ayam boiler, ayam saya kebanyakan kecil-kecil dan terlihat kurang sehat. Karena itu, berdasarkan pengalaman saya, untuk peternak ayam, saya sangat merekomendasikan salto," ujarnya.
Mangku Sekaan mengungkapkan, pakan Salto yang diproduksi Gold Koin telah meningkatkan penjualannya. Sebab ayam yang diberikan pakan Salto menjadi cepat besar, sehingga ayam bisa cepat dijual.
"Salto membuat ayam cepat besar, tentu dengan kondisi fisik yang sangat bagus. Jadi, ayam yang cepat besar ini membuat ayam lebih cepat untuk dijual," ujarnya.
Di luar pemberian pakan, kata dia, dirinya juga memberikan vitamin pada ayam-ayamnya itu. "Vitamin juga wajib, karena di sini daerah dingin, maka ayam harus tetap hangat," ujarnya. (*)