Gorontalo (ANTARA) - Tim Bongongoayu Inovasi dan Optimalisasi Terpadu (BIOTIT) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) meraih juara favorit pada ajang Innovilleague 2025.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof. Nurhasan, yang juga Ketua Forum Rektor Indonesia, pada Kamis (14/8) di sela rapat koordinasi nasional Forum Perguruan Tinggi dalam Pemberdayaan Masyarakat.

“Ini prestasi gemilang yang membanggakan bagi UNG,” ujar Rektor UNG Prof. Eduart Wolok di Gorontalo, Rabu.

Kompetisi yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ini diikuti ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tim BIOTIT UNG mengusung program pengabdian bertajuk “Geo-Agro Wellness Bongongoayu: Pengembangan Geowisata Edukatif dan Agribisnis untuk Ketahanan Ekonomi Masyarakat Berbasis Komunitas Berkelanjutan”.

Program ini lahir dari penelitian tentang kondisi Desa Bongongoayu, Kabupaten Gorontalo, yang masih menghadapi tantangan kemiskinan.

Sekitar 10 persen warganya hidup di bawah garis sejahtera, dengan pendapatan rata-rata keluarga hanya Rp700.000 per bulan. Mayoritas masyarakat menggantungkan hidup pada sektor pertanian dengan keterbatasan harga dan akses pasar.

Melalui program Geo-Agro Wellness, tim BIOTIT mengintegrasikan potensi lokal berupa sumber daya geotermal, kebun jambu kristal, dan produk khas kue kerawang.

Strategi yang ditawarkan antara lain pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar masyarakat dapat mengelola wisata, produksi, dan pemasaran secara mandiri.

Menurut Eduart, model ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan warga, membuka lapangan kerja, dan memperkuat ketahanan ekonomi desa.

Keberhasilan tim BIOTIT di Innovilleague membuktikan mahasiswa dapat menghadirkan solusi nyata bagi pembangunan berkelanjutan berbasis potensi lokal.