Grid.ID - Musisi dan aktor Didi Riyadi angkat bicara mengenai konflik yang terjadi di apartemen tempat tinggalnya yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Adapun pemicu utama konflik ini adalah kenaikan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL) yang mencapai 54%. Lonjakan biaya yang tak normal ini telah memicu kemarahan dan kecurigaan di kalangan para penghuni.

"Pemicunya adalah kenaikan IPL sebesar 54%. Dan itu yang memicu kemarahan warga. Tentu bukan hanya kemarahan aja dan kekesalan, tapi juga kecurigaan. Kok naiknya cukup signifikan ya, 54%. Ini ada apa?" kata Didi di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2025).

Sebagai salah satu penghuni yang telah tinggal lebih dari 10 tahun, Didi Riyadi merasa ada yang janggal. Apalagi, pihak pengelola tidak memberikan penjelasan yang transparan dan memadai terkait alasan di balik kenaikan drastis tersebut.

"Harus ada sebuah bentuk transparansi dan tentunya juga bentuk tanggung jawab yang harus diberikan penjelasan itu secara terang benderang kepada semua warga," ujarnya.

Pria berusia 44 tahun ini juga menyoroti keputusan pengelola yang dinilai tidak melibatkan warga dalam proses pengambilan kebijakan.

Menurutnya, keputusan penting seperti kenaikan IPL seharusnya dibicarakan dalam forum resmi, seperti Rapat Umum Anggota (RUA) atau Rapat Umum Tahunan (RUTA).

"Tentunya harus melalui ada yang namanya RUA, ada yang namanya RUTA, yang di situ harus berdasarkan persetujuan para warga. Jadi kebijakan itu tidak bisa langsung serta-merta dibuat tanpa persetujuan warga," jelas Didi.

Alhasil, hingga saat ini, warga tidak mendapatkan klarifikasi yang jelas, yang menjadi titik awal dari seluruh konflik yang terjadi.