TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Festival Layang-Layang Internasional yang sedianya digelar pada 23–24 Agustus 2025 di Kota Semarang, mengalami perubahan jadwal.
Acara berskala internasional tersebut rencananya akan dijadwalkan ulang pada bulan Oktober mendatang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyampaikan, keputusan penjadwalan ulang ini didasarkan pada sejumlah pertimbangan.
Di antaranya adalah terkait cuaca dan adanya event skala internasional yang digelar dalam waktu bersamaan.
"Karena pertimbangannya bulan-bulan yang terakhir ini, minggu-minggu terakhir ini sekarang hujan terus. Kemudian yang kedua, ada jadwal internasional yang berbenturan ya. Ada di tiga tempat (berbeda)," kata Wing ditemui Tribun Jateng di Balaikota Semarang, Minggu (17/8/2025).
Menurutnya, asosiasi layang-layang internasional menyarankan agar jadwal kegiatan disesuaikan agar tidak berbenturan dengan event serupa di negara lain, seperti di Sri Lanka.
Hal ini bertujuan agar peserta internasional dari 13 negara dapat hadir secara lengkap di ajang yang akan digelar di kawasan bibir pantai POJ City, Awann Costa, Semarang.
"Asosiasi layang-layang memberikan saran untuk kita reschedule dan dari Awann Costa sendiri sudah mempersiapkan dan kami sudah lapor ke Wali Kota.
Insyaallah akan diundur bulan Oktober. Jadi biar tidak berbenturan dengan Sri Lanka dan ada beberapa negara lagi yang bersamaan waktunya," terangnya.
"(Waktu pelaksanaan) update terakhir, tanggal 12-13 Oktober," bebernya.
Wing juga menjelaskan, dari sisi perizinan, baik dari pelabuhan maupun otoritas bandara, semua telah mendapat persetujuan. Pelaksanaan festival tetap akan dilakukan di Semarang.
Terkait dampak terhadap sektor pariwisata, ia optimis acara ini akan memberikan kontribusi besar. Selain kehadiran peserta dari luar negeri, festival ini juga digadang-gadang akan menarik minat peserta dan pengunjung dari berbagai daerah di Indonesia.
"Mereka pasti tidak datang sendiri. Bawa kru, bawa keluarga. Nah, tentunya satu tim ini bisa memberikan dampak untuk spending money-nya mereka yang berwisata di sekitar Semarang. Dan tentunya harapan kita bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya.
Kesempatan ini, Disbudpar juga berencana mengintegrasikan festival tersebut dengan berbagai paket wisata yang ada di Kota Semarang.
Selain itu, Wing menegaskan bahwa meskipun tahun ini mengalami penjadwalan ulang, Festival Layang-Layang Internasional tetap akan menjadi agenda tahunan yang rutin.
"Kegiatan festival layang-layang ini walaupun di reschedule, Insyaallah menjadi agenda rutin tahunan dan tahun depan akan diperbesar skalanya: bukan hanya internasional sesuai dengan yang 13 negara, tetapi insyaallah akan bertambah karena kita akan menggandeng beberapa negara lain yang belum menjadi anggota dari Festival Layang-Layang Internasional," imbuhnya.
5 Negara Sudah Konfirmasi
Sementara itu, Direktur Awann Costa, Albert Dwijaya menyatakan kesiapan lokasi tersebut untuk menjadi tuan rumah ajang tersebut.
Albert menyatakan, fokus saat ini adalah memastikan seluruh aspek perizinan dan koordinasi dengan panitia internasional berjalan lancar.
Menurut dia, penjadwalan ulang ke bulan Oktober dilakukan agar pelaksanaan festival tidak terganggu oleh benturan agenda internasional lainnya.
“Saat ini kami sedang mengurus kepastian tanggal di Oktober, serta koordinasi dengan panitia internasional bahwa mereka bisa mendatangkan seperti target kita (yaitu) 13 negara (peserta).
Hingga kini, sudah ada sekitar lima negara yang memberikan konfirmasi (keikutsertaan),” terang Albert. (idy)