TRIBUNSUMSEL.COM- Bagaimana Menerapkan Experiential Learning Dalam Pembelajaran Bersama dengan Guru Lain
Pertanyaan tersebut merupakan bagian dari soal cerita reflektif Modul 2 topik 3.
Berikut soal lengkap beserta jawabannya.
"Bagaimana Menerapkan Experiential Learning Dalam Pembelajaran Bersama dengan Guru Lain?"
Experiential learning adalah proses pembelajaran yang terjadi melalui pengalaman langsung dan refleksi terhadap pengalaman tersebut.
Model ini dipopulerkan oleh David Kolb (1984), yang menyatakan bahwa pembelajaran efektif terjadi dalam siklus empat tahap:
- Concrete Experience (pengalaman nyata)
- Reflective Observation (refleksi)
- Abstract Conceptualization (pembentukan konsep)
- Active Experimentation (eksperimen aktif)
Penerapan experiential learning (pembelajaran berdasarkan pengalaman) dalam pembelajaran bersama dengan guru lain melibatkan pendekatan kolaboratif yang berfokus pada pengalaman langsung, refleksi, dan pembelajaran dari praktik nyata. Berikut adalah cara langkah demi langkah untuk menerapkan metode tersebut:
Langkah-Langkah Implementasi Experiential Learning
1. Pemahaman Konsep Experiential Learning
Experiential learning didasarkan pada siklus pembelajaran Kolb, yang terdiri dari:
Concrete Experience: Mengalami pengalaman langsung.
Reflective Observation: Menganalisis apa yang dipelajari dari pengalaman tersebut.
Abstract Conceptualization: Merumuskan teori atau konsep berdasarkan refleksi.
Active Experimentation: Menerapkan kembali konsep ke dalam situasi lain.
Kolaborasi: Guru perlu memahami konsep ini sebelum melibatkan rekan kerja dalam pembelajaran bersama.
2. Merancang Kegiatan Berbasis Pengalaman
Tentukan kegiatan yang:
Membutuhkan partisipasi langsung.
Relevan dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan.
Menggabungkan keterampilan dan pengalaman pedagogis setiap guru.
Contoh Kegiatan:
1) Proyek Kelompok
Guru bekerja dalam tim untuk membuat atau mengobservasi proyek praktis, seperti studi kasus.
2) Simulasi Kelas
Menggunakan simulasi masalah nyata sebagai sarana pembelajaran berkelompok.
3. Membagi Tugas dan Peran
Guru-guru harus bekerja dalam tim, dengan peran masing-masing:
Guru A: Bertanggung jawab pada pengorganisasian kegiatan praktis.
Guru B: Memfasilitasi sesi refleksi dan diskusi pasca-kegiatan.
Guru C: Menyatukan konsep dan hasil refleksi menjadi teori yang dapat dipahami siswa.
4. Melaksanakan Kegiatan
1) Terapkan siklus experiential learning dalam kelas nyata:
Guru memulai dengan pengalaman konkret seperti eksperimen atau aktivitas praktis.
Kemudian, memfasilitasi sesi refleksi dengan mengajukan pertanyaan seperti:
2) Selanjutnya, kegiatan pengembangan konsep untuk merumuskan ide berdasar hasil refleksi.
3) Akhirnya, menguji konsep baru tersebut dalam situasi berbeda melalui eksperimen aktif.
5. Refleksi dan Evaluasi
Setelah pembelajaran selesai, guru dapat bersama-sama berdiskusi:
Apa yang berhasil dan tidak berhasil?
Bagaimana kegiatan dapat disesuaikan untuk masa depan?
Gunakan analisis ini untuk memperbaiki modul pembelajaran berdasarkan pengalaman.
Tips Kolaborasi Guru
Komunikasi Terbuka: Guru harus berbagi ide, strategi, dan feedback secara aktif.
Profesionalisme: Hormati gaya mengajar masing-masing guru dan manfaatkan keahlian unik mereka.
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel