Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mahasiswa memiliki peluang lulus tanpa Tugas Akhir (TA) dengan langsung bekerja di industri melalui program magang.
Kesempatan ini diperkuat Universitas Surabaya (Ubaya) lewat gelaran Partnership Day yang menghadirkan ratusan mitra dunia usaha dan industri, di Gedung Perpustakaan Kampus Ubaya Tenggilis Surabaya, Jumat (8/8/2025).
Salah satu mitra, Polygon, membuka kesempatan magang enam bulan bagi mahasiswa, khususnya dari jurusan Teknik Informatika.
Program ini tidak sekadar memberi pengalaman kerja, tetapi juga menjadi jalur percepatan menjadi karyawan tetap.
“Mahasiswa bekerja seperti karyawan biasa, ikut proses support dan proyek-proyek yang kami jalankan. Magang ini seperti masa probation tidak langsung. Kalau berjodoh, bisa langsung lanjut jadi karyawan tetap,” ujar Leonardo Agustinus Kartono, Senior Manajemen Informasi Sistem Polygon sekaligus alumni Ubaya.
Leonardo mencontohkan, salah satu mahasiswa magang dari Ubaya kini sudah resmi menjadi karyawan Polygon.
Peserta magang juga diberi proyek strategis, salah satunya pengembangan AI agent untuk mengotomatiskan input invoice vendor ke dalam sistem ERP perusahaan.
"Yang kemarin sudah jalan magang di kami sekarang dalam tahap menjadi karyawan tetap juga," ungkapnya.
Dalam satu periode, Polygon menerima dua hingga empat mahasiswa dari Ubaya maupun perguruan tinggi lain.
Rektor Ubaya, Benny Lianto, menegaskan, Partnership Day bukan sekadar seremoni penandatanganan MoU, tetapi menjadi langkah awal implementasi nyata antara perguruan tinggi dan industri.
“Kami ingin kerja sama ini benar-benar berdampak. Kalau MoU itu baru 50 persen, maka implementasi lapangan itu sudah 100 persen. Program magang MBKM yang bisa dikonversi menjadi mata kuliah atau tugas akhir adalah salah satu bentuk nyata,” jelas Benny.
Ia menambahkan, durasi magang kini lebih panjang sesuai kebutuhan industri, minimal tiga bulan bahkan hingga enam bulan.
“Dengan durasi itu, mahasiswa tidak hanya dapat nilai, tapi juga ilmu yang bermanfaat. Industri pun lebih puas karena magang tidak sekadar formalitas,” imbuhnya.