TRIBUNJATIM.COM - Eli Marlina (45) menangis saat di makam putrinya, NKS alias Nia Kurnia Sari di Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Selasa (5/8/2025).

Kedatangan Eli setelah mendengar vonis pelaku pembunuhan anaknya, In Dragon yang dijatuhi hukuman mati.

Vonis itu dibacakan hakim di Pengadilan Negeri Pariaman.

Indra Septiawan alias In Dragon merupakan terdakwa yang divonis hukuman mati atas kasus pembunuhan Nia.

Di depan makam anaknya, Eli terus mengelus batu nisan sembari menggumamkan doa dan kata-kata penuh kerinduan dan duka yang belum juga reda.

"Hari ini Nia. Ibu datang lagi, Nak. In Dragon dihukum mati, Nak. Setimpal dengan perbuatannya," ucap Eli sambil menangis, menghadap makam sang putri.

Suasana senja makin syahdu ketika lantunan azan Magrib mulai berkumandang di sekitar pemakaman. 

Namun Eli tetap bertahan di samping makam anaknya, menengadah tangan dan memanjatkan doa.

"Nia anak baik. Ibu yakin, kamu di surga. Ibu doakan terus, Nak," katanya sambil terisak, air matanya mengalir tanpa henti, dibasuh dengan jilbab yang dikenakannya.

Menurut Eli, vonis tersebut menjadi penawar luka yang ia simpan bertahun.

Ia meyakini anaknya menjadi korban fitnah kejam.

"Dia menuduh Nia menyimpan dan menjual sabu. Padahal itu tidak benar. Kalau memang anak saya pelaku penjualan sabu, kenapa ia masih berjualan gorengan setiap hari?" ungkap Eli mengusap wajah.

Meski keadilan telah ditegakkan, Eli mengaku belum bisa sepenuhnya memaafkan terdakwa.

"Sampai kapan pun saya tak bisa memaafkan dia. Anak saya dibunuh. Padahal dia tak bersalah," ucapnya dengan suara berat.

Dalam waktu dekat, keluarga berencana menggelar doa syukuran sebagai bentuk rasa syukur atas vonis yang dijatuhkan kepada pelaku.

"Iya, kami akan adakan doa bersama. Bentuk syukur kami karena keadilan akhirnya ditegakkan," tambah Eli.

Indra Divonis Hukuman Mati

Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pariaman akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada Indra Septiarman alias In Dragon, terdakwa pelaku pembunuhan dan pemerkosaan keji.

Keputusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Pariaman ini menjadi vonis terberat yang bisa diberikan, seolah menjawab jeritan hati keluarga korban yang hancur.

Pembacaan putusan ini dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kuasa hukum terdakwa dan terdakwa In Dragon.

Dalam persidangan ini terlihat In Dragon menggunakan baju biru langit dengan celana hitam panjang.

In Dragon duduk tertunduk di kursi pesakitan sejak sidang dibuka hingga hakim ketua secara bergantian membacakan pertimbangan.

Pembunuhan Berencana yang Terungkap

Kasus ini dimulai dari hilangnya NKS, seorang gadis muda yang gigih berjuang untuk membantu keluarganya dengan berjualan gorengan. Pada 6 September 2024, NKS dilaporkan menghilang.

Jasadnya ditemukan tak bernyawa beberapa hari kemudian, terkubur dalam kondisi mengenaskan, mengakhiri hidupnya yang penuh harapan.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut hukuman mati, didasarkan pada fakta persidangan yang tak terbantahkan.

Ketua Hakim, Dedi Kuswara, menyatakan, “Terdakwa terbukti secara sah telah melakukan pembunuhan berencana dan persetubuhan pada korban Nia Kurnia Sari.”

Perbuatan keji itu memenuhi dakwaan primer JPU, yakni pembunuhan berencana.

Salah satu bukti yang menguatkan tuduhan itu adalah penggunaan tali rafia yang dianggap sebagai alat untuk melancarkan kejahatan.

Baca Lebih Lanjut
Ingat Gadis Penjual Gorengan Nia Kurnia, Pelaku Pembunuhan Dihukum Mati, Kuasa Hukum Ajukan Banding
Dedy Qurniawan
Tangis Sriana Ibu 5 Anak Ditinggal Mati Suami Ojek Kena Begal, Bingung Ditagih RS Rp 38 Juta
Mujib Anwar
Mengintip Makam Belanda di Tengah Makam Umum Dukuh Gempol Sragen, Sosok Penggede Pabrik Serat Nanas
Naufal Hanif Putra Aji
Keluarga minta penabrak di Penjaringan dihukum berat
Antaranews
Istirahat Usai Antarkan Rombongan Ziarah ke Makam Sunan Giri Gresik, Sopir Bus Pariwisata Meninggal
Dwi Prastika
Tangis haru warnai hari pertama masuk Asrama Sekolah Rakyat Ponorogo
Antaranews
Tangis Haru Perpisahan Orang Tua dan Siswa di Hari Pertama Masuk Sekolah Rakyat di Ponorogo
Sudarma Adi
Anak yang Juara Bukan Saja Pintar, Orang Tua Fasilitasi Les Hingga Klub Matematika Sejak Dini
Titis Jati Permata
Bayi Ajaib Jadi Seleb Gegara Gigit Kobra Sampai Mati
Detik
Tim SAR evakuasi penumpang yacht mati mesin di Nusakambangan
Antaranews