BANGKAPOS.COM -- Terkuak awal mula niat Yunus Saputra (25), tega membunuh Diva Febriani (15) anggota Paskibraka di Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara.

Ternyata Yunus, pria beristri itu ingin menguasai harta milik korban, yakni sepeda motor.

Ia berniat mencuri sepeda motor Diva karena terdesak membayar cicilan HP.

Tak hanya berniat mencuri, Yunus juga ternyata sempat menyetubuhi korban.

Kepolisian mengungkap, pelaku tega memperkosa hingga membunuh Diva demi menguasai motor dan ponsel korban.

Harta milik korban tersebut rencananya akan dijual untuk melunasi tunggakan cicilan gadget milik pelaku.

“Motifnya karena cicilan handphone. Tersangka ingin menjual motor dan HP korban agar bisa membayar tunggakan,” ungkap Kapolres Mandailing Natal, AKBP Arie Sofandi Paloh dalam konferensi pers, Senin (4/8/2025).

Awal Mula Kejadian

Tragedi bermula saat Diva pulang dari sekolah menuju rumahnya di Desa Sikara-kara IV, pada Selasa, 29 Juli 2025.

Saat melintas di jalan sepi, pelaku yang sudah mengintainya langsung beraksi. Ia mencoba merebut sepeda motor Diva, namun korban melakukan perlawanan sengit.

Dalam perkelahian itu, Diva sempat menarik tubuh Yunus hingga keduanya berguling dan terjatuh ke dalam jurang kecil di pinggir jalan.

Di lokasi itulah, pelaku mencekik korban hingga pingsan lalu memperkosanya.

Saat sadar akan perbuatannya dan takut identitasnya terbongkar, Yunus kemudian menghabisi nyawa Diva dan menguburkan jasadnya untuk menghilangkan jejak.

Esok harinya Yunus dengan wajah tanpa dosa ikut serta dalam pencarian korban bersama warga dan keluarga.

Aksinya yang berpura-pura panik itu sempat mengecoh masyarakat hingga akhirnya polisi mencium gelagat mencurigakan dan berhasil membongkar kejahatannya.

Yunus yang tidak lain adalah tetangga Diva, berpura-pura ikut mencari korban yang dikabarkan hilang dua hari belum kembali ke rumah.

Istri Yunus, Devi Tika Suryani yang tengah hamil tujuh bulan sempat mencurigai gelagat tidak biasa Yunus.

Soalnya Yunus sempat pulang ke rumah dengan baju, badan, dan sepeda motor yang penuh lumpur pada Rabu (30/7/2025) malam.

Sehari-hari, Yunus dikenal hanya bekerja serabutan kadang jadi buruh bangunan, pernah juga menjadi petugas keamanan di PT RMM meski sudah lama berhenti.

Kabar hilangnya Diva cepat menyebar di kampung. Yunus pun muncul, ikut pura-pura peduli, membantu warga menyusuri jalan dan kebun sawit mencari korban.

Saat itu, tak ada satu pun warga yang curiga, apalagi mereka bertetangga. Namun, tabir kelam mulai terkuak.

Sekitar pukul 21.00 WIB malam itu, rombongan Badan Perwakilan Desa (BPD) Sikara-kara 1 yang hendak membakar sarang tawon justru menemukan sepeda motor yang disembunyikan di kebun sawit milik warga.

Ketua BPD segera memberi tahu Satlinmas, lalu diteruskan ke Kepala Desa Sikara-kara 1, Pitoko GS.

Saat dicek, seorang warga mengenali motor Beat itu sebagai milik Diva Febriani.

“Betul, kami menemukan motor yang diduga milik Diva di areal kebun sawit,” ungkap Pitoko, Sabtu (2/8/2025) dilansir Tribun Medan.

Sejak itulah warga dan polisi mulai mencurigai Yunus. Apalagi pada Rabu (30/7/2025), beredar cerita Yunus sempat pulang ke rumah dengan baju, badan, dan sepeda motor yang penuh lumpur.

Tensi di desa makin memanas. Yunus pun seperti tahu bahwa warga mulai menaruh curiga.

Kamis (31/7/2025) malam, sekitar pukul 23.00 WIB, sejumlah warga Sikara-kara 1 melihat Yunus melintas mengendarai motor dengan gelagat mencurigakan.

Ia tampak ketakutan, berusaha melarikan diri.

Warga yang geram mengejar. Seorang pemuda menendang motornya hingga Yunus terjatuh.

Namun Yunus masih berhasil bangkit dan kabur ke arah kebun sawit yang menjadi jalan satu-satunya menuju Desa Bonda Kase Kecamatan Natal.

Keesokan paginya, Jumat (1/8/2025), Yunus akhirnya ditangkap di rumah iparnya di Desa Bonda Kase.

Ia diamankan tanpa perlawanan, setelah polisi dan Babinsa mengepung lokasi.

Diva ditemukan terkubur tanpa busana di lubang kebun sawit Desa Taluk, Kecamatan Natal pada Kamis (31/7/2025) sore sekitar pukul 18.00 WIB.

Saat ditemukan Diva berada di dalam lubang bekas galian. Kepala korban ditutup pelaku menggunakan ember bekas.

Keluarga Diva yang datang ke lokasi pun langsung mengenali bahwa jasad tersebut memang benar adalah Diva Febriani, yang hilang dua hari lalu sepulang latihan Paskibra.

Saat penemuan itu, keluarga terisak, tangisannya tak bisa dibendung.

Warga yang mencoba mengeluarkan korban dari dalam lubang bekas galian juga tak kuasa menahan tangis ketika melihat sang ibu meronta melihat anak kesayangannya itu dibunuh secara sadis.

Tangisan Iringi Pemakaman Diva

Jenasah Diva Febriani sudah dimakamkan di Desa Sikara-kara Kecamatan Natal Kabupaten Mandailing Natal pada Sabtu (2/8/2025).

Isak tangis ratusan siswa iringi kepergian Diva Febriani, anggota paskibraka yang bermimpi kibarkan bendera saat HUT ke-80 RI malah tewas mengenaskan. 

Kepergian Diva turut menjadi luka yang mendalam bagi  siswi kelas X SMA Negeri 1 Natal, Mandailing Natal, Sumatera Utara.

Sebelum pemakaman Diva Febriani, ratusan teman sekolahnya datang ke rumah duka dengan wajah sedih.

Terik matahari tak menghalangi para siswa yang berseragam pramuka menantikan kedatangan jenazah Diva Febriani di rumah duka.

Keheningan itu pecah seketika saat iring-iringan mobil ambulans yang membawa jasad Diva Febriani perlahan melintas. 

Isak tangis yang tertahan akhirnya tumpah, memecah udara, menyatu dengan duka ribuan warga dari berbagai desa yang datang untuk melepas kepergian gadis yang mereka kenal periang itu.

Tangan-tangan yang biasa berlatih mengibarkan bendera itu sigap mengusung keranda Diva, mengantarkannya dari masjid hingga ke liang lahad. 

Langkah tegap mereka kini berganti menjadi langkah duka, sebuah iring-iringan paling pilu yang pernah mereka lakukan.

Kecintaan warga pada Diva begitu besar hingga salat jenazah untuknya digelar dua kali. 

Pertama di Desa Sikara-kara IV, tempat tinggal orang tuanya, lalu yang kedua di Desa Sikara-kara Kampung.

"Teman-teman Paskibranya juga ingin menyalatkan. Mereka sangat kehilangan," jelas Husni, warga setempat.

Pemakaman pun terpaksa dilakukan di TPU Desa Sikara-kara Kampung, bukan di desa asal Diva. 

Banjir yang merendam pemakaman di kampungnya seolah menjadi pertanda bahwa alam pun turut berduka. 

Selain itu, selama masa latihan, Diva memang tinggal di rumah kakaknya di Sikara-kara Kampung, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kedua desa tersebut.

Sekitar pukul 14.00 WIB, diiringi doa dan air mata yang tak henti mengalir, jasad Diva akhirnya menyatu dengan bumi. 

(Bangkapos.com/Tribun-Medan.com)

Baca Lebih Lanjut
Yunus Niat Curi Motor Diva Febriani Demi Bayar Cicilan HP, Malah Rudapaksa Korban Usai Jadi Mayat
Eko Setiawan
Nasib Yunus yang Bunuh Gadis Anggota Paskibra di Mandailing Natal, Istri Tengah Hamil 7 Bulan
Kharisma Tri Saputra
Ratusan Pelajar SMA Beri Penghormatan Terakhir di Pemakaman Diva Febriani Korban Pembunuhan di Natal
Eko Setiawan
Diva Febriani Melawan Saat di Rudapaksa, Mereka Berdua Sempat Berguling dan Masuk ke Jurang
Eko Setiawan
Sosok Yunus, Pembunuh Gadis Anggota Paskibra di Mandailing Natal, Punya Istri Hamil 7 Bulan
Adi Suhendi
NEKAT Maling Motor Anggota Polisi Terparkir di Pelabuhan Sampalan, Pemuda Nusa Penida Dijuk!
Anak Agung Seri Kusniarti
Aksi Duo Bang Jago Ngaku 'Anggota' di Jaktim Kini Ditangkap Polisi
Detik
Curi Motor di Tapin, Pria Asal Kebumen Ditangkap saat Mau Tarik Uang di ATM
Edi Nugroho
Dua pria mabuk ngaku "anggota" buat onar dan pukul ojol di Jaktim
Antaranews
Heboh Bocah Ditangkap usai Diduga Curi Durian, Netizen Bilang Begini
Detik