BANGKAPOS.COM --Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan banyak tanda tanya.
Kini, perhatian publik mengarah pada dua sosok yang terekam bersama Arya sebelum ia ditemukan meninggal dunia, yaitu Vara dan Dion.
Keduanya tampak menemani Arya di Grand Indonesia, lokasi yang diyakini sebagai tempat terakhir ia terlihat hidup.
Keduanya terekam CCTV memasuki beberapa toko bersama Arya, salah satunya H&M pada pukul 17.52 WIB, kemudian Uniqlo delapan menit kemudian.
Namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi mengenai siapa sebenarnya Vara dan Dion, serta apa hubungan mereka dengan Arya Daru.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, enggan memberikan keterangan detail.
“Kami tidak bisa sampaikan. Itu privasi,” ujarnya singkat, menambah tanda tanya di benak publik.
Mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno, menyampaikan keprihatinan dan dorongan agar penyelidikan tidak berhenti pada dugaan bunuh diri.
Ia menilai kehadiran dua sosok ini terlalu signifikan untuk diabaikan begitu saja.
“Proses pertemuan ketiganya, dan apa tujuan mereka ke Grand Indonesia, perlu diurai secara menyeluruh. Ini tidak bisa dianggap sepele,” ujar Oegroseno dalam kanal YouTube Diskursus Net.
Ia juga meminta polisi membuka kronologi pergerakan Arya secara utuh, dari kantornya di Kemenlu hingga tiba di Grand Indonesia.
Menurut Oegroseno, penyidik seharusnya bisa menelusuri moda transportasi yang digunakan Arya, siapa yang bersamanya, dan bagaimana ia akhirnya sampai di lokasi.
“Ada jarak waktu dari dia bekerja di Kemenlu hingga rekaman CCTV di GI, itu belum dijelaskan. Jangan langsung simpulkan,” tegasnya.
Sosok Arya sendiri dikenal luas sebagai diplomat berdedikasi.
Ia pernah bertugas di berbagai negara dan terakhir menjabat sebagai diplomat ahli muda di Direktorat Perlindungan WNI.
Ia juga tengah bersiap menjalani penugasan ke Helsinki, Finlandia.
Kematian Arya menyentak banyak pihak, bukan hanya karena statusnya sebagai pejabat negara, tapi juga karena ia dikenal sebagai pribadi ceria dan berdedikasi, sebagaimana tergambar dari unggahannya di media sosial dan kisahnya dalam menangani pemulangan WNI dari luar negeri.
Namun, kasus ini menjadi makin rumit karena sosok Vara dan Dion belum diperjelas status maupun keterkaitannya secara langsung dengan Arya.
“Kalau memang teman dekat, seharusnya bisa dijelaskan. Jangan sampai publik justru membuat spekulasi liar karena minimnya transparansi,” tambah Oegroseno.
Pihak kepolisian diminta untuk membuka lebih luas informasi yang relevan demi menjaga kepercayaan publik.
Oegroseno pun menekankan agar semua kemungkinan tetap dibuka dan penyelidikan terus diperluas, termasuk rekonstruksi di lokasi-lokasi yang menjadi titik krusial pergerakan Arya sebelum kematiannya.
(Bangkapos.com/Tribunnews/Surya.co.id)