TIMESINDONESIA, JEMBER –
Bupati Jember Muhammad Fawait mencabut surat edaran (SE) sekolah daring dan bekerja dari rumah (work from home/WFH).
Hal tersebut menyusul normalnya pasokan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jember, setelah krisis BBM selama beberapa hari.
Pencabutan aturan itu disampaikan langsung oleh Fawait, pada Pro Gus'e Update yang berlangsung di tempat wisata Rembangan Jember, Jumat (1/8/2025).
"Untuk karyawan di lingkungan pemkab yang sebelumnya WFH dan para siswa yang belajar secara daring atau online, maka mulai besok hari Senin sudah bisa kembali seperti biasa," ucap Fawait.
Fawait mengatakan bahwa pasokan BBM di Jember kembali normal dan tidak ada lagi antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
"Alhamdulillah, karena BBM sudah normal dan bisa aktifitas kembali.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Aji Anom Purwasakti menyampaikan Pertamina akan terus memantau pasokan BBM di Jember, khususnya di 40 SPBU yang tersebar di Jember.
"Perhari ini kami telah menyelesaikan pengiriman ke semua SPBU. Jadi kami menjamin dan memastikan akan terus tersedia BBM-nya," ungkapnya.
Dia juga mengapresiasi peran Pemkab Jember dalam mengatasi krisis BBM tersebut.
"Dan kami ucapkan juga buat warga Jember yang telah bersabar untuk menghadapi kelangkaan BBM ini, Alhamdulillah stok aman dan normal," imbuhnya. (*)
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus), Aji Anom Purwasakti menyampaikan Pertamina akan terus memantau pasokan BBM di Jember, khususnya di 40 SPBU yang tersebar di Jember.
"Perhari ini kami telah menyelesaikan pengiriman ke semua SPBU. Jadi kami menjamin dan memastikan akan terus tersedia BBM-nya," ungkapnya.
Dia juga mengapresiasi peran Pemkab Jember dalam mengatasi krisis BBM tersebut.
"Dan kami ucapkan juga buat warga Jember yang telah bersabar untuk menghadapi kelangkaan BBM ini, Alhamdulillah stok aman dan normal," imbuhnya. (*)
