Poin penting: 

  • Arya Daru terekam CCTV ke mal dengan dua teman, termasuk Farah, sebelum ditemukan tewas keesokan harinya.
  • Polisi menyimpulkan kematian karena mengakhiri hidup, tanpa keterlibatan pihak lain, berdasarkan bukti CCTV dan forensik.
  • Keluarga menolak kesimpulan polisi dan mendesak penyelidikan lanjutan karena menilai kasus belum sepenuhnya terang.

TRIBUNJATIM.COM - Siapa sebenarnya Farah, seorang perempuan yang namanya kemudian muncul setelah terekam dalam CCTV menemani Arya Daru di mal?

Dalam rekaman CCTV tersebut, terkuak bahwa Arya Daru sempat ke mal selepas pulang kerja, sebelum pulang ke kos.

Aktivitas ini selaras dengan pernyataan kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus.

Bahkan berdasarkan keterangannya, Arya Daru masih berkomunikasi dengan istri saat belanja di mal tersebut.

Diplomat muda itu meminta pendapat istrinya soal baju yang ia pilih lewat video call.

Saat menunggu taksi di depan mal pun, Arya Daru masih memberi kabar ke istri.

Rupanya saat di mal, Arya Daru tidak sendirian. Ia belanja bersama dua temannya, satu laki-laki dan satu perempuan.

Satu di antara teman tersebut adalah Farah, sosok yang namanya terucap saat konferensi pers berlangsung.

Polisi lantas membeberkan sosok Farah tersebut, dan apa hubungannya dengan Arya Daru.

Wira mengatakan, Farah merupakan salah satu saksi yang juga diperiksa penyidik terkait kematian Arya Daru.

Namun Wira enggan mengungkap hubungan Arya Daru dengan Farah itu.

Menurutnya, hubungan mereka adalah privasi sehingga tak bisa dipublikasikan.

"Kami tidak bisa sampaikan karena privasi," ucapnya.

Namun, ada satu barang bukti yang mengejutkan, ditemukan dari kantong plastik dan tas Arya Daru.

Di antara banyaknya barang bukti yang disita polisi, alat kontrasepsi dan pelumas yang paling mencuri perhatian.

Polisi menemukan alat kontrasepsi milik Arya Daru di dua tempat, bahkan ada yang sudah bekas pakai.

MOTIF KEMATIAN DIPLOMAT - Pengungkapan hasil penyelidikan atas misteri kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (29/7/2025), rupanya masih menimbulkan pertanyaan. Salah satunya dari eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno.
MOTIF KEMATIAN DIPLOMAT - Pengungkapan hasil penyelidikan atas misteri kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan pada Selasa (29/7/2025), rupanya masih menimbulkan pertanyaan. Salah satunya dari eks Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Oegroseno. (YouTube/tvOneNews - YouTube/KOMPASTV)

“Alat kontrasepsi itu ada, itu ada di dua tempat, yang dibuang dari kamar dan ada juga ditemukan di tas gendong di lantai 12,” kata Wira.

Namun, polisi tak menjelaskan secara rinci penggunaan alat kontrasepsi dan pelumas tersebut.

Hanya saja, alat kontrasepsi yang ditemukan ada yang sudah terpakai dan ada yang masih dalam kemasan.

"Kalau untuk apanya kami kurang tahu," kata Wira.

Polisi kini tengah menjadi sorotan setelah mengungkapkan penyebab kematian Arya Daru sebenarnya.

Seperti diketahui sebelumnya, kematian diplomat muda Kemenlu RI, Arya Daru sudah menemukan titik terang.

Polisi menyimpulkan bahwa tidak ada unsur pidana dalam kematian Arya Daru.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya (PMJ) Kombes Pol Wira Satya Triputra menegaskan bahwa kematian Arya Daru tidak melibatkan orang lain.

"Korban meninggal karena tidak ada keterlibatan pihak lain, itu ya," ucapnya dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

KELUARGA ARYA SYOK - Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku tidak bisa menerima kesimpulan polisi yang menyebut penyebab kematian sang diplomat muda karena mengakhiri hidup, disadur Rabu (30/7/2025).
KELUARGA ARYA SYOK - Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, mengaku tidak bisa menerima kesimpulan polisi yang menyebut penyebab kematian sang diplomat muda karena mengakhiri hidup, disadur Rabu (30/7/2025). (YouTube/METRO TV - Tribun Jabar)

Ia menjelaskan secara rinci aktivitas Arya Daru sejak masuk kantor hingga pulang di tanggal 7 Juli 2025, tepat sehari sebelum sang diplomat ditemukan meninggal dunia.

Aktivitas ini menguatkan tak ada pihak lain yang menyebabkan tewasnya Arya Daru, selain bukti-bukti lain yang didapat polisi.

 Berdasarkan hasil pengujian barang bukti labfor terkait CCTV yang ada di kos, Arya Daru mulai berangkat kantor pada Senin pukul 07.03 WIB.

Kemudian pukul 17.52 WIB, ia terpantau menuju mal Grand Indonesia.

Lalu pukul 21.39 WIB, Arya Daru terlihat memasuki Gedung Kemenlu dan pukul 21.43 WIB, ia menuju rooftop lantai 12 membawa tas gendong dan kantong belanja.

Arya Daru di rooftop selama 1 jam 26 menit lalu turun pukul 23.09 WIB tanpa membawa tas dan belanjaan.

Lalu pukul 23.23 WIB, Arya Daru sudah terlihat masuk pintu kos.

"Dari hasil pemeriksaan terhadap CCTV oleh digital forensik, disimpulkan sepanjang video dimaksud, pada setiap frame saling bersesuaian. Tidak ditemukan pemotongan atau penyisipan file video," jelas Wira.

Keterangan polisi itu tampaknya tidak membuat keluarga puas.

Keluarga Arya Daru Pangayunan tegas menanggapi hasil pemeriksaan penyidik Polda Metro Jaya soal penyebab kematian sang diplomat.

Dalam rilis pada Selasa (29/7/2025) kemarin, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengurai hasil penyelidikan kematian Arya Daru.

Yakni diplomat usia 39 tahun itu meninggal dunia bukan karena keterlibatan orang lain.

Artinya Arya Daru disebut tewas karena mengakhiri hidup.

"Dari hasil pemeriksaan, kami menyimpulkan bahwa kematian ADP (Arya Daru) tidak melibatkan orang lain," ujar Kombes Pol Wira Satya Triputra, dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Rabu (30/7/2025).

Adapun penyebab kematian Arya Daru diungkap oleh dokter forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr G Yoga Tohjiwa.

Diungkap dr Yoga, Arya Daru meregang nyawa akibar gangguan pertukaran oksigen.

Hal itu terkait dengan plastik dan lakban yang menutupi wajahnya.

"Sebab mati almarhum akibat gangguan pertukarangan oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas," pungkas dr Yoga Tohjiwa.

Atas hasil penyelidikan yang disampaikan Polda Metro Jaya itu, keluarga Arya Daru pun bereaksi tegas.

Kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus menyebut keluarga tidak percaya jika sang diplomat tewas akibat mengakhiri hidup.

Karena selama ini keluarga melihat sosok Arya Daru sebagai pribadi yang baik-baik saja.

"Kami sudah memantau ADP ( Arya Daru) selama bertahun-tahun dan kami yakin almarhum tidak seperti itu (mengakhiri hidup)," tegas Meta Bagus.

Lagipula kata Meta, kasus tewasnya sang adik masih belum tuntas semua.

"Ini belum tuntas ya, masih ada hal yang perlu didalami lagi penyidik, kita tunggu bersama ke depannya," ujar Meta Bagus.

Karenanya Meta meminta publik untuk senantiasa mengawal kasus Arya Daru.

"Kami percaya bahwa, kita semua bagian dari masyarakat bahwa keadilan milik bersama. Jadi pada waktunya nanti kami percaya kebenaran akan terungkap dengan terang dan membawa harkat dan ketenangan bagi Daru," ungkap Meta Bagus.

"Karena proses penyidikan ini masih berlangsung. Kami mengajak teman-teman wartawan dan masyarakat untuk tetap mengawal. Kita berharap penyelidikan yang dilakukan pihak berwajib bisa mengungkap dengan jelas dan bisa tuntas dengan baik," sambungnya.

Baca Lebih Lanjut
5 Bukti Temuan Polisi yang Mengarah Kematian Diplomat Arya Daru Bunuh Diri
Galih permadi
Akhirnya Terungkap Detik-Detik Terakhir Diplomat Sebelum Ditemukan Tewas di Kamar Kos
Gryfid Talumedun
Akhirnya Terungkap Jejak Terakhir Diplomat Kemlu: Naik ke Rooftop, Pulang Tanpa Tas, Tewas di Kos
Gryfid Talumedun
Polisi Temukan DNA Diplomat Kemlu di Bonggol Lakban, Tak Ada Darah dan Sperma
Tribunnews
Apsifor Sebut Ada Dinamika Komplek Terkait Kondisi Mental Diplomat Arya Daru Sebelum Ditemukan Tewas
Kharisma Tri Saputra
Diplomat Kemlu yang Meninggal di Kos Punya Riwayat Penyakit Ginjal
Detik
Bukan Istri, Teka-teki 2 Sosok Ini Diungkap Polisi Jadi Orang Terlama Berinteraksi dengan Arya Daru
Wahyu Septiana
Dugaan Polisi Alasan Diplomat Arya Daru di Lantai 12 Gedung Kemenlu RI Sebelum Ditemukan Meninggal
Frida Anjani
Autopsi Psikologis ungkap Beban Mental Diplomat ADP sebelum Meninggal
Detik
Menyoal Burnout, Dikaitkan Autopsi Psikologis Diplomat Kemlu sebelum Meninggal
Detik