TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Rencana pelebaran jalan di timur pertigaan Patung Arjuna kawasan Banjar Ambengan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, dipastikan berjalan mulus. 

Meskipun dalam rancangan Pemkab Gianyar, hal ini akan meratakan bale banjar lama Banjar Ambengan.

Pantauan Tribun Bali, Selasa 29 Juli 2025, kawasan yang akan diratakan tersebut, berada di timur patung Arjuna. 

Di sana terdapat bangunan satu blok bertingkat dengan luas sekitar satu are. 

Pada bagian paling atas atau lantai dua, merupakan balai banjar lama Banjar Ambengan, sementara di bawah bale banjar terdapat kios penjual helm dan barbershop.

Kios-kios tersebut merupakan aset milik Banjar Ambengan yang selama ini dikontrakan. 

Dulu, sebelum dikontrakan untuk pedagang helm dan barbershop, areal tersebut sempat disewakan pada beberapa pengusaha, seperti kuliner. 

Namun hampir semua tidak pernah bertahan lama, diduga karena sulitnya berhenti memarkirkan kendaraan di sana. 

Belum lagi, aparat yang kerap stanby di sana, membuat banyak yang tidak berani berhenti takut ditilang.

Raples, karyawan kios helm yang ngontrak di bawah bale banjar mengatakan, dirinya dan bosnya telah mengetahui bahwa kios tersebut akan diratakan serangkaian pelebaran jalan. 

Karena itu, pihaknya pun sudah bersiap-siap untuk mencari lokasi lain untuk berjualan.

"Ya, katanya di sini kena. Sudah direncanakan mencari tempat baru, tapi saat ini belum nyari, karena belum tahu juga kapan harus dikosongkan," ujarnya sembari melayani turis yang membeli helm.

Raples mengatakan, bahwa bosnya tidak keberatan sama sekali pindah dari tempat ini. 

Sebab, meskipun berada di keramaian, namun jumlah pembeli tidak begitu signifikan. 

"Calon pembeli sulit berhenti, kadang ada aparat jaga di sini, jadi takut. Di sini sudah 2 tahunan. Masa kontrakan memang masih tidak lama, lagi sebentar," ujarnya.

Di sisi lain, pengguna jalan banyak masih yang skeptis program pelebaran jalan ini akan bisa mengurai kemacetan. 

Banyak dari mereka yang menilai, kemacetan tidak hanya akibat jalan sempit. 

Tetapi juga diakibatkan oleh sistem traffic light yang berbarengan dengan traffic light dari arah berlawanan. 

Yakni, lampu hijau pengendara dari arah selatan berbarengan dengan yang dari arah utara. Begitu juga yang dari arah timur berbarengan dengan arah barat. 

Hal tersebut menyebabkan kendaraan kerap terkunci di tengah-tengah. 

Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, I Made Arianta belum memberikan penjelasan terkait hal ini, karena masih ada kegiatan. 

"Nanti kami hubungi balik," ujarnya. (*)

Baca Lebih Lanjut
Desa Bali di Quanzhou suguhkan nuansa Indonesia di China
Antaranews
Taman Suroboyo, Wisata Gratis dengan Patung Raksasa dan View Pantai Kenjeran
Pipit Maulidya
Gubernur Bali minta organisasi bantu program satu desa satu advokat
Antaranews
Wisata Belanja di Bali Tak Jauh dari Pantai Kuta
Detik
Daftar Skuad Bali United Super League 2025, Baru Punya 7 Pemain Asing, Dominasi Belanda
Lailatun Niqmah
15 Contoh Pantun Perkenalan Diri Mahasiswa Baru, Akrab Penuh Semangat, Dari Timur Datang Rembulan
Vanda Rosetiati
Waduh! Ribuan Pemotor Tak Pakai Helm Terjaring Operasi Patuh Semeru 2025 di Tulungagung
Ndaru Wijayanto
Madame Tussauds Luncurkan 13 Patung Lilin Terbaru Taylor Swift, Catat Sejarah Dunia
Antaranews
Gebrakan Baru Lagi di Terminal Arjosari Malang, Pendataan Pedagang Asongan Usai Tertibkan Jupang
Dyan Rekohadi
Stok Minyakita di Pacitan Baru Suplai Dua Pasar, Pedagang Kurang Minat Kemasan Bantal
Timesindonesia