SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Terungkap tabiat Sevi Ayu Claudia, driver ojek online (ojol) asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang ditemukan tak bernyawa di Gresik.
Sevi ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus kardus di pinggir Jalan Kedamean, Kabupaten Gresik, Minggu (27/7/2025).
Kepergian Sevi menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan orang terdekat.
Rekan sesama driver ojol, Endah Ruliyanti, pun tak kuasa menahan tangis ketika mengenang sosok Sevi.
Ia mengaku, mengenal Sevi sejak 2021.
Selama ini Endah mengenal Sevi sebagai sosok ceria.
"Rasanya masih nggak percaya. Sevi itu orangnya ceria, suka bercanda," ucap Endah kepada SURYA.CO.ID.
Pekerja Keras
Sevi juga sosok pekerja keras. Ia tak hanya mengandalkan penghasilan sebagai ojol, melainkan juga sebagai admin marketing untuk usaha kuliner milik orang lain.
"Dia punya kerjaan sampingan, bantu orang jualan online," ungkap Endah.
Keduanya tergabung dalam komunitas driver perempuan bernama Srikandi.
Tertutup Kehidupan Pribadi
Di mata rekan-rekannya, Sevi adalah pribadi yang aktif dan penuh semangat.
Namun, di balik keceriaannya, Sevi ternyata tertutup soal kehidupan pribadi.
Endah mengaku, nyaris tak pernah mendengar Sevi bercerita tentang keluarga atau masalah pribadinya.
"Soal kehidupan pribadinya, dia nggak pernah cerita. Tertutup banget," katanya.
Ramah
Kesaksian serupa datang dari sesama rekan ojol lain, Sinta Dewi.
Sevi adalah pribadi yang menyenangkan.
"Anaknya itu memang kalau ke sesama ojek online itu grapyak (ramah, red). Sering kalau pas cangkruk bareng di warung, dia yang nraktir kopi anak-anak."
"Muda-tua jadi temannya. Dia orangnya baik, makanya kami benar-benar kaget waktu dengar kabar almarhum," ungkapnya.
Tak Pernah Gengsi
Sementara tetangga korban menyebut, Sevi dikenal sebagai sosok sederhana dan rendah hati.
Meskipun berlatar pendidikan tinggi, ia tak gengsi bekerja sebagai driver ojol.
"Anaknya apa adanya. Kalau berangkat kerja dari rumah pakai jaket ojol. Kalau papasan, dia sering nyapa saya," ujar Ahmad Supadi, yang rumahnya hanya berjarak 4 rumah dari korban.
Penyebab Sevi Dibunuh
Di sisi lain, pohak kepolisian berhasil menangkap tersangka inisial SR (36), di rumah kontrakannya di Dusun Bibis, Desa/Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
SR mengaku, tega menghabisi nyawa Sevi karena sakit hati.
Ia dan Sevi saling mengenal sejak 2021 karena pekerjaan yang sama.
Namun hubungan keduanya berubah menjadi tragedi setelah muncul konflik yang didasari janji korban.
Permasalahan bermula pada 2023, ketika korban menjanjikan bisa membantu SR sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan syarat memberikan uang sebesar Rp5 juta.
Tersangka sudah menitipkan uang, tetapi ternyata mimpi menjadi PNS tidak kunjung terwujud, dan itu menjadi tekanan tersendiri bagi SR.
Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang mendesak karena istrinya sedang mengandung. Tersangka terus menagih uangnya, namun korban belum bisa melunasinya, dengan dalih sedang diusahakan.
Perasaan kecewa yang terus memuncak membuat SR gelap mata dan menyusun rencana jahat. SR memancing korban dengan alasan ada pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha miliknya, yaitu Fotocopy Jaya Makmur di Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.
Dan Sabtu (26/7/2025) sekira pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.
Tanpa memberitahu siapa pun tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak SR ke ruang kerja.
Di ruangan itulah pelaku menjalankan aksinya.
Tanpa banyak bicara, SR memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke belakang kepala.
Korban sempat mencoba melawan, namun SR terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal di tempat.
Dari hasil otopsi sementara yang dilakukan oleh tim forensik, ditemukan cairan berwarna putih pada tubuh korban.
Namun, pihak kepolisian belum dapat memastikan jenis cairan tersebut. Sampel telah dikirim ke laboratorium forensik untuk diteliti lebih lanjut.
Kapolres juga menyampaikan bahwa pihak keluarga mulai mencemaskan Sevi ketika tidak kunjung pulang hingga malam hari.
Sang ibu, tante, dan sepupunya mencoba menghubungi korban setelah pukul 22.00 WIB, namun tak mendapat jawaban.
Sevi berpamitan kepada ibunya sekira pukul 16.00 WIB tanpa menyebutkan tujuan.
Korban diketahui belum menikah dan tidak memiliki anak.
"Dalam beberapa hari ini kami akan melakukan rekonstruksi mengetahui peran-peran pelaku, apabila memungkinkan ada pelaku lainnya," tutupnya.
(SURYA.CO.ID Tony Hermawan/Willy Abraham)
Klik di sini untuk untuk bergabung