TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara membuat ibunya menangis haru karena prestasi.

Tak seperti pemuda pada umumnya, Imam yang berasal dari keluarga sederhana sudah dituntut bekerja keras meski masih menempuh pendidikan.

Imam, pemuda di Medan, Sumatera Utara itu membanggakan kedua orang tuanya karena ia diterima di Universitas Indonesia (UI).

Berhasil masuk ke kampus bergengsi, ternyata Imam tak memiliki ongkos untuk pergi merantau ke Depok, Jawa Barat.

Akhirnya bantuanpun datang, dosen ITB sekaligus Influencer ternama, Imam Santoso, mendatangi dan memberikan bantuan.

Inilah kisah inspiratif Imam, pemuda di Medan, Sumatera Utara yang diterima di Universitas Indonesia (UI).

Kisahnya menarik perhatian publik lantaran untuk bisa masuk ke kampus bergengsi tersebut, Imam rela menjadi kuli panggul.

Hal ini dilakukanImam demi mendapatkan ongkos kuliah.

Imam yang berasal dari keluarga sederhana pun sempat kebingungan mencari ongkos berangkat dari Medan ke Depok, Jawa Barat.

Namun, Imam tak menyerah sehingga mengisi harinya dengan bekerja keras, disertai doa sang ibu.

Hingga akhirnya doa ibunya dan usaha Imam itu ternyata terkabul.

Akhirnya pemuda di Medan itu mendadak mendapat rezeki tak terduga setelah kedatangan dosen ITB sekaligus Influencer ternama, Imam Santoso.

Imam Santoso mendatangi secara langsung rumah sederhana Imam di Medan, dikutip dari Insta Storynya, Selasa (22/7/2025).

Dosen ITB itu datang bersama pihak Bank Syariah Indonesia (BSI).

Seorang pemuda di Medan, Sumatera Utara bernama Imam diterima di Universitas Indonesia (UI) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Perkapalan hingga rela jadi kuli panggul sempat kebingungan cari ongkos kuliah. Akhirnya mendapat rezeki tak terduga setelah didatangi Imam didatangi dosen ITB Imam Santoso, Senin (21/7/2025).
Seorang pemuda di Medan, Sumatera Utara bernama Imam diterima di Universitas Indonesia (UI) Fakultas Teknik Jurusan Teknik Perkapalan hingga rela jadi kuli panggul sempat kebingungan cari ongkos kuliah. Akhirnya mendapat rezeki tak terduga setelah didatangi Imam didatangi dosen ITB Imam Santoso, Senin (21/7/2025). (TribunJabar.ID)

Kedatangan Imam Santoso dan tim itu ke rumah sederhana Imam itu bukan tanpa alasan.

Mereka hendak memberikan beasiswa untuk pemuda yang rela jadi kuli panggul demi ongkos kuliah tersebut.

Kedatangan mereka pun disambut hangat oleh Imam dan sang ibu hingga terharu.

"Gak nyangka Pak Imam bisa kemari," ujar ibunda Imam sambil berurai air mata.

Ibunda Imam mengungkapkan rasa syukurnya sang putra bisa diterima di kampus bergengsi Universitas Indonesia (UI).

Diketahui Imam diterima di Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik.

Sebagai informasi jurusan Teknik Perkapalan adalah bidang ilmu dan praktik yang berkaitan dengan desain, konstruksi, dan pemeliharaan kapal. 

Jurusan ini cukup bergengsi karena mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan struktural, sistem propulsi, peralatan maritim, dan teknologi navigasi.

Diterimanya Imam di UI membuat sang ibu sempat pesimis lantaran kendala biaya.

Dalam lubuk hatinya yang terdalam ia sangat bangga dan bersyukur anaknya bisa masuk UI.

Namun, kini keresahan hati Imam terjawab lantaran akhirnya putranya itu mendapat beasiswa.

"Saya kurang yakin dengan keadaan saya, tapi saya bersyukur anak saya bisa masuk UI, bisa dapat beasiswa karena kegigihan belajar dia," ujar Ibunda Imam.

Selain kendala ongkos dari Medan ke Depok, rupanya Imam juga menghadapi masalah karena tak memiliki laptop.

"Dia ngomong 'gimana nih mak laptop enggak ada', 'yaudah nak kita nabung dulu'," ucap Ibunda Imam.


Karena keadaan itu, sehari setelah tahu dirinya diterima di UI Imam langsung mencari biaya dengan bekejra.

Imam langsung mendaftarkan diri bekerja di pabrik sabun dekat rumahnya.

Imam menceritakan di pabrik sabun, Ia bekerja sebagai kuli panggul dan dibayar per hari.

Jam kerja di pabrik sabun tersebut juga tak biasa, Imam mengaku bekerja mulai dari jam 12 malam hingga jam 8 pagi.

"Dibayarnya harian, rupanya kayanya gini saya ambil malam, dari jam 12 malam sampai jam 8 pagi," jelas Imam.

"Buat ngumpulin ongkos?" tanya Imam Santoso, dosen ITB tersebut.

"Iya," jawab Imam.

"Sakit kali badan, kerjanya mikul, angkat sabun, packing sabun," imbuhnya.

Namun, ternyata meski Imam sudah bekerja hingga badannya sakit, uang yang terkumpul belum cukup untuk membeli laptop.

Sambil bekerja keras, Imam hanya bisa berharap usahanya itu bisa mengumpulkan uang demi kuliah di UI.

Kini, lewat beasiswa dari BSI itu kekhawatiran Imam soal ongkos termasuk laptop terjawab.

Imam Santoso menjelaskan pihak BSI tak hanya memberikan beasiswa untuk Imam tapi juga menanggung biaya hidup remaja tersebut, termasuk laptop.

"InsyAllah Imam nanti kuliah sama di UI gratis, ditanggung biayanya," jelas Imam Santoso.

"Selain itu untuk biaya hidup juga ditanggung, jadi tugasmu hanya belajar. Laptop juga dikasih," ujar Imam Santoso.

Mendengar kabar baik tersebut tangis Imam dan ibunya sontak pecah.

Imam langsung memeluk ibunya erat.

Sang ibu tak lupa mengucapkan terima kasih dan berjanji nanti anaknya kuliah akan rajin dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Terima kasih ya Allah, dia rajin Pak, dia rajin," ucap ibunda Imam.

Setelah mengemas barang, Imam lalu berangkat menuju Depok didampingi Imam Santoso dan pihak BSI.

Tangis kedua orangtuanya pecah melepaskan kepergian anak kebanggaannya.

"Saya ikut anterin ya Pak sampai depan," ucap sang ibunda.

Di akhir video, Imam Santoso lalu mengatakan ekonomi bukan menjadi penghalang untuk seseorang meraih pendidikan tinggi.

Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang bersedia memberikan beasiswa bagi anak-anak beprestasi dari kalangan tak mampu.

Baca Lebih Lanjut
UI Wisuda 61 Mahasiswa Internasional dari Belasan Negara, Terbanyak dari Pakistan
Detik
Cerita Shakira Amirah Dulang Prestasi Nasional dan Internasional Semasa Kuliah hingga Kini
Detik
Dinda Hauw sebut BeeMom Squad sebagai  rumah emosional ibu Indonesia
Antaranews
F-SAINTEK UBHINUS Siapkan Mahasiswa dengan Softskill Unggulan untuk Hadapi Dunia Profesional
Timesindonesia
Universitas Brawijaya Salurkan Beasiswa BAZIS untuk Calon Mahasiswa Kedokteran dari Keluarga Tidak Mampu
Timesindonesia
Tingkatkan Literasi Keuangan Syariah, Dosen dan Mahasiswa FEB Unisma Gelar Pendampingan Perencanaan Keuangan
Timesindonesia
Imah Babaturan Sajikan Menu Rumahan Sedap, Serasa Makan di Rumah Teman!
Detik
Punya Menantu Irwan Mussry, Harjono Sigit Sebut Suami Maia Estianty Miliki Perangai Ini yang Membuatnya Suka
Siti M
Peran Ayah Tak Berakhir Usai Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Detik
Jadi Ayah Siaga, Rio Dewanto Rajin Antar Anak ke Sekolah
Ragillita Desyaningrum