Grid.ID - Inilah kronologi jasad petani ditemukan dalam perut ular piton sepanjang 8 meter di Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Korban sebelumnya telah dilaporkan hilang.
Nasib nahas menimpa lansia yang merupakan warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Pria berinisial LN itu justru ditemukan di dalam perut ular piton setelah sebelumnya dinyatakan hilang.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (5/7/2025). Korban telah dilaporkan hilang sejak Jumat (4/7/2025). Lantas bagaimana kronologi kejadiannya?
Kronologi Jasad Petani Ditemukan dalam Perut Ular Piton
Kapolsek Batauga, AKP Masud Gunawan mengatakan bahwa korban meninggalkan rumah menggunakan motor ke arah kebunnya. Namun hingga sore ia belum juga kembali ke rumah.
“Korban meninggalkan rumah sekira pukul 07.00 WITA menggunakan sepeda motor menuju areal kebunnya,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
"Keluarga yang panik dan bingung mencari keberadaan korban, kemudian memberi tahu warga untuk membantu mencari," tambahnya.
Para warga kemudian melakukan pencarian di sekitar area kebun korban. saat itu warga menemukan ular piton yang lokasinya sekitar 20 meter dari kebun korban.
Namun ada yang aneh dengan kondisi ular pada saat itu. Terlihat bagian perut ular telah membengkak.
Lantaran merasa curiga, warga pun memutuskan untuk membelah perut ular tersebut. Mereka pun terkejut saat mendapati jasad LN di dalam perut ular piton itu.
"Warga kemudian curiga kalau korban sudah dimangsa ular, sehingga ular tersebut dibunuh dan perutnya dibelah," jelas Masud.
"Ternyata, korban ditemukan dalam perut ular tersebut," tambahnya.
Dilansir dari Tribunnews, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke rumah duka. Jasad korban dibawa menggunakan ambulans ke Kelurahan Majapahit.
"Korban (sudah) dievakuasi ke rumah duka di Kelurahan Majapahit menggunakan ambulans," jelas Masud.
Itulah kronologi jasad petani ditemukan dalam perut ular piton. Rupanya kejadian itu bukan yang pertama kalinya terjadi di wilayah Buton Selatan.
Menurut catatan warga setempat, sudah empat kali ada ular piton muncul di dekat permukiman warga dalam beberapa tahun terakhir. Menyikapi insiden ini, BPBD dan aparat kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih waspada.
“Kami mengimbau warga untuk tidak sendirian ke kebun, terlebih di lokasi-lokasi yang rawan kemunculan ular piton,” ujar La Ode Risawal, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buton Selatan.