TRIBUNNEWS.COM - Aksi solidaritas driver ojek online yang terjadi di simpang tiga Bantulan, Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berbuntut perusakan mobil polisi dan fasilitas umum.

Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, menyatakan dua pelaku perusakan mobil polisi telah diamankan.

Kedua pelaku yang berinisial BAP dan MTA masih berstatus pelajar.

"Melalui penyelidikan cepat, Satreskrim Polresta Sleman berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku," paparnya, Senin (7/7/2025), dikutip dari TribunJogja.com.

Petugas kepolisian telah mengawal aksi solidaritas driver ojol setelah salah satu rekannya mendapat penganiayaan pada Sabtu (5/7/2025) dinihari.

Namun sejumlah peserta aksi justu melakukan perusakan serta pelemparan.

"Saat personel melakukan penyekatan, beberapa oknum ojol melakukan tindakan anarkis dengan membakar ban, melempar batu ke arah petugas, serta merusak mobil dinas Polsek Godean," imbuhnya.

Mobil dinas jenis Isuzu Panther mengalami kerusakan berat dan hampir dibakar.

"Pelaku disangka atas dugaan tindak pidana secara bersama-sama melakukan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUH Pidana," tukasnya.

Diduga pelaku perusakan lebih dari dua orang dan penyidik masih mendalaminya.

"Kami himbau kepada pelaku lainya untuk menyerahkan diri, kami akan kejar dan cari untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," tegasnya.

Selain perusakan mobil, peserta aksi solidaritas driver ojol diduga menganiaya warga setempat.

Hingga kini korban penganiayaan belum membuat laporan polisi.

Sebelumnya, Polresta Sleman telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus penganiayaan driver Shopee Food.

Ketiga tersangka yakni T, pelanggan yang mengaku pelayaran serta dua keluarganya, RHW (32) dan RTW (58).

Kombes Edy Setyanto menerangkan aksi penganiayaan terhadap korban berinisial AML (22) terjadi pada Kamis (3/7/2025) malam.

"Sudah tiga pelaku ditahan. Kami berkomitmen melakukan penegakan hukum secara profesional dan akan menindak tegas terhadap pelaku tindak kriminal," tuturnya.

Ketua RT setempat, Nur Salim, menjelaskan T bukan bekerja di pelayaran namun di Bea Cukai Kalimantan.

T pulang ke kampung halamannya karena orang tua pulang dari haji.

“Pelayanan (maksudnya). Mungkin karena nadanya tinggi jadi terdengar seperti pelayaran. Beliau kerja di Bea Cukai,” bebernya.

Ia menambahkan, T pulang pada Kamis (3/7/2025) siang dan malam harinya terjadi aksi penganiayaan.

“Baru pulang siang, malamnya sudah geger,” lanjutnya.

Rumah milik T digeruduk ratusan driver ojol setelah korban mengunggah video penganiayaan ke media sosial.

“Nggak ada kerusakan rumah. Yang di depan itu mungkin karena keinjak-injak,” pungkasnya.

(Mohay) (TribunJogja.com/Ahmad Syarifudin)

Baca Lebih Lanjut
Heboh 'Mas Pelayaran' Aniaya Pacar Ojol Dibalas Persekusi, 5 Orang Tersangka
Detik
Timeline 'Mas Pelayaran' di Jogja Aniaya Pacar Ojol Berujung Perusakan
Detik
Ulah Pria Ngaku Pelayaran Ngamuk Pesanan Ojolnya Telat 5 Menit, Kini Digeruduk Ratusan Driver
Torik Aqua
Sosok Takbirdha Mas-mas Pelayaran Penganiaya Pacar Driver Ojol di Sleman Jogja, Lulusan Akuntansi
Galih permadi
Kronologi Driver ShopeeFood di Yogyakarta Dianiaya Pelanggan, Rumah Pelaku Digeruduk Ratusan Ojol
Faza Anjainah Ghautsy
Sosok Tyas, Pacar Driver Ojol yang Diduga Dianiaya Mas Pelayaran hingga Lebam: Dijambak dan Diseret
Dedy Qurniawan
Mobil Patroli Polisi Tabrak Pengendara lalu Terbalik, 8 Orang Terluka
Agus Tri Harsanto
'Orang Dalam' di Balik Pembunuhan Notaris Wanita Terikat di Bekasi
Detik
Kecelakaan Beruntun di Bintan Libatkan 3 Mobil Toyota, Dua Orang Luka Berat
Septyan Mulia Rohman
Pembobolan Rumah Mewah di Jakbar Terungkap, 7 Pelaku Ditangkap!
Detik