Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - 15 unit Bus Trans Jatim di koridor Malang Raya direncanakan beroperasi pada Oktober 2025.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan, Bus Trans Jatim akan melintasi Terminal Hamid Rusdi (Kota Malang), Terminal Landungsari (Kabupaten Malang) dan Terminal Batu (Kota Batu).
Bus ini akan bergerak tanpa halangan karena ada jalurnya sendiri.
Di Kota Malang, Bus Trans Jatim rencananya akan melintasi beberapa titik.
Mulai dari Terminal Hamid Rusdi, Jalan Muharto, Jalan Kawi, Jalan Ijen, Jalan Bandung, Jalan Gajayana, Jalan MT Haryono, Jalan Tlogomas dan singgah di Terminal Landungsari yang terletak di perbatasan Kota Malang dan Kabupaten Malang sebelum menuju Terminal Batu.
Ia mengungkapkan, armada Trans Jatim akan beroperasi mengangkut penumpang pulang dan pergi (PP) di rute yang direncanakan tersebut.
"Rencana nanti ada 15 bus, itu untuk pergi dan pulang (PP)," ujarnya, Jumat (4/7/2025).
Menurutnya, operasional Bus Trans Jatim ini akan dilengkapi dengan halte di sejumlah titik yang dilintasi.
Untuk itu, dia memastikan halte Bus Trans Jatim tak hanya di terminal saja.
"Nanti disiapkan juga haltenya, termasuk yang pinggir jalan," ucapnya.
Dishub Kota Malang juga akan memfungsikan armada angkutan kota sebagai feeder atau pendukung operasional Trans Jatim.
Angkutan kota akan mengangkut penumpang yang tak terjangkau ke halte atau terminal yang dilintasi Bus Trans Jatim.
"Tapi untuk feedernya ini akan sambil jalan, karena ini masih dipelajari sambil kami siapkan skemanya dan kami evaluasi mana yang bisa dipasang feeder, termasuk halte-haltenya," ujarnya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Terminal Arjosari Malang tidak menjadi pilihan sebagai salah satu tempat tujuan Trans Jatim sejauh ini.
Dalam rapat koordinasi di Bakorwil III Malang beberapa waktu lalu, titik tujuan Trans Jatim antara lain Terminal Hamid Rusdi, Terminal Landungsari, dan Terminal Batu.
Kepala Terminal Arjosari Malang, Mega Perwira Donowati menjelaskan, pihaknya tidak melakukan persiapan apapun sejauh ini perihal menyambut program Trans Jatim. Pun tidak ada instruksi atau rekomendasi dari Pemprov Jatim untuk menyiapkan Terminal Arjosari.
Dalam rapat koordinasi di Bakorwil III Malang, Mega mengatakan dirinya telah merekomendasikan agar Terminal Arjosari menjadi salah satu titik tujuan Trans Jatim.
Alasannya, antusiasme masyarakat begitu tinggi.
Mega mengaku sering ditanya oleh calon penumpang kapan program Trans Jatim dilaksanakan.
"Kebanyak mahasiswa yang tanya. Animo masyarakat sangat tinggi. Kami berharap Terminal Arjosari bisa menjadi pilihan," ujar Mega.
Mega mengatakan, Terminal Arjosari memiliki kesiapan serius jika nanti dipilih sebagai salah satu titik tujuan keberangkatan Trans Jatim. Ia bahkan mengatakan perlunya koridor khusus Trans Jatim agar layanannya maksimal.
Mega mengatakan, luas area terminal yang ia kelola saat ini memungkinkan bus masuk. Jalur yang dilalui juga banyak dikunjungi orang, baik dari luar provinsi maupun dalam provinsi.