Sushi khas Jepang seringkali dianggap sehat karena tak dimasak. Ternyata makanan ini juga tergolong sebagai fast food, lho! Ini alasannya.

Jika mendengar kata 'sushi' identik dengan irisan ikan mentah yang segar dengan segumpal nasi di bawahnya. Hidangan ini dianggap banyak orang sebagai makanan yang terlihat lebih sehat.

Tak banyak bumbu, tidak digoreng, dan rendah kalori menjadi alasan sushi dapat dinikmati tanpa kekhawatiran. Namun, ternyata sushi juga dianggap sebagian orang lainnya sebagai makanan fast food atau cepat saji.

\n

Dilansir dari Mashed, Selasa (12/9/2023), banyak penyajian sushi yang membuatnya seolah seperti makanan cepat saji. Misalnya pada supermarket yang menyajikan makanan siap santap, beberapa di antaranya menghadirkan sushi dalam kemasan.

Baca juga: Sedap! 5 Mie Ayam Bangka Gerobakan yang Terkenal Murah Meriah

Oishii! Ini 7 Khasiat Rajin Makan Sushi, Bikin Ramping hingga Pintar

Dalam laman MyJapanGuide, dilansir pada Kamis (3/7), sushi sejak dahulu sebenarnya dianggap sebagai makanan cepat saji. Alasannya merujuk pada penggunaan bahan-bahan segar dan mentah.

Walaupun di masa lampau sushi disajikan lebih besar, bahkan 3 kali lipat dari ukuran sekarang, tetapi sushi disarankan untuk dikonsumsi sesegera mungkin. Pada abad ke-19, era Edo di Jepang, sushi dalam ukuran kecil seperti sekarang baru mulai disajikan.

Penjajanya ialah penjual makanan kaki lima. Pada masa tersebut sushi dibentuk lebih kecil sebagai bekal orang-orang yang sibuk dengan aktivitasnya sehingga tetap bisa makan dapat perjalanannya.

Sehingga jika merujuk pada perjalanan perkembangan sushi tradisional di Jepang, makanan yang tampak sehat ini dikategorikan sebagai makanan cepat saji. Hal ini menjadi contoh kalau makanan cepat saji tidak selamanya buruk, seperti sushi misalnya.

sejarah dan asal-usul dari sushi California roll

Sementara dilansir dari laman En Sushi, Sabtu (27/6), cara penyajian sushi berkembang. Pada zaman modern banyak orang mengenal sushi sebagai hidangan di restoran hingga omakase yang harganya selangit.

Memasuki abad ke-20 tercatat mulai banyak orang penasaran dengan sushi karena dianggap sebagai makanan bernutrisi yang rendah kalori. Popularitasnya juga dipengaruhi wisatawan yang banyak datang ke Jepang.

Sushi akhirnya menyebar ke berbagai belahan dunia, salah satunya Amerika Serikat. Hampir setiap hidangan yang masuk ke Amerika Serikat biasanya akan mendapati pengaruh yang mengubah maupun menciptakan inovasi dalam bentuk yang lebih modern.

Mulai dari sushi yang dipadukan dengan bahan-bahan matang seperti California roll hingga tren omakase atau restoran khusus sushi. Namun transformasi sushi yang awalnya makanan cepat saji kaki lima berubah menjadi makanan restoran dinilai tak mengubah keasliannya sama sekali.


\n
Baca Lebih Lanjut
BYD Pangkas Produksi di China, Ini Alasannya
KumparanOTO
Ternyata Ini Alasannya Mengapa Evakuasi Juliana Marins dari Jurang Gunung Rinjani Tidak Pakai Helikopter
Moh. Habib Asyhad
Ternyata Banyak Orang Jepang yang Tidak Mau Hidup Sampai Umur 100 Tahun
Detik
Ternyata Ini Ciri Parfum Kedaluwarsa yang Tidak Layak Digunakan Lagi
Grid Content Team
Ternyata Jalan Kaki Seperti Ini Bisa Turunkan Risiko Sakit Jantung
Detik
KFC Lepas 15% Saham Jagonya Ayam Rp 54,44 M
Detik
SOSOK Jerie Yanti, Food Vlogger Perutkarets yang Sempat Dituduh Maling Kue Lapis di Toko Kalideres
Satrio Sarwo Trengginas
Vin Diesel Spill Kemunculan Brian O'Connor dalam Fast X Part 2
Timesindonesia
KFC Berdarah-darah, Tercekik Rugi Sampai Harus Dibantu 2 'Raksasa'
Detik
Gegara Tulisan 'Bos Tidak Membayar Gaji', Gerai Pancake Ini Viral
Detik