Grid.ID - Terungkap bagaimana kronologi mahasiswa UGM tewas tenggelam saat naik longboat di Maluku Tenggara. Dua korban tak selamat saat mengerjakan program KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal dunia saat menjalankan KKN di Maluku Utara. Hal itu terjadi usai longboat atau perahu yang mereka tumpangi terbalik di tengah laut.
Korban meninggal dunia diketahui sebanyak dua orang, yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo. Lantas bagaimana kronologi insiden tersebut?
Kronologi Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam saat Naik Longboat
Musibah yang dialami para mahasiswa KKN itu berawal saat ingin mengambil pasir guna pembangunan tempat pembuangan sementara (TPS). Perahu yang mereka tumpangi berangkat dari Pelabuhan Desa Debut menuju Pulau Wearhu.
"Mereka pergi ke Pulau Wearhu mengambil pasir yang diperlukan untuk pembangunan tempat pembuangan sementara (TPS) di Desa Debut," ujar Kapolres Maluku Tenggara, AKBP Frans Duma, dikutip dari Kompas.com.
Setelah tiba di tempat tujuan, mereka mulai mengambil pasir di pantai. Kemudian sekitar pukul 12.20 WIT mereka memutuskan untuk kembali ke Desa Debut dengan membawa muatan 35 karung pasir.
Pasir diangkut menggunakan longboat oleh lima orang. Tiga di antaranya merupakan warga Desa Debut.
Kemudian setelah menurunkan pasir, mereka kembali ke Desa Debut untuk mengambil pasir berikutnya. Namun nahas perairan yang mereka lewati terganggu karena cuaca buruk.
"Sekitar pukul 13.30 WIT, longboat kembali dari Pulau Wearhu menuju Desa Debut dengan membawa 16 karung pasir dan ditumpangi oleh 12 orang," jelas Frans.
"Sekitar 300 meter dari bibir pantai Pulau Wearhu, longboat dihantam ombak setinggi 2,5 meter dan terbalik, menyebabkan seluruh penumpang tercebur ke laut," tambahnya.
Beberapa korban sempat berusaha menyelamatkan diri dengan berenang ke pesisir. Salah satu korban yang selamat kemudian mengubungi rekan-rekan di Desa Debut untuk meminta bantuan.
Dua orang mahasiswa pun dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia. Mereka adalah Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.
Dilansir dari Tribunnews, korban Septian merupakan mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Departemen Elektro dan Teknologi Informasi. Sementara Bagus adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan.
Berdasarkan kronologi mahasiswa UGM tewas tenggelam saat naik longboat itu pun menyisakkan duka mendalam bagi rekan dan keluarga korban. Terlebih saat itu keduanya tengah menjalankan program kerja KKN untuk membantu warga desa setempat.
Berdasarkan kronologi mahasiswa UGM tewas tenggelam saat naik longboat itu pun menyisakkan duka mendalam bagi rekan dan keluarga korban. Terlebih saat itu keduanya tengah menjalankan program kerja KKN untuk membantu warga desa setempat.