TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Mita The Virgin mengungkap sisi paling emosional dalam hidupnya usai sang ibunda, Emmy Sofyana, meninggal dunia karena kanker paru stadium 4. Selama satu setengah tahun, Mita menjalani peran sebagai anak dan perawat tanpa pernah merasa lelah atau terbebani.
“Sudah kayak kebiasaan saja aku bolak-balik rumah sakit, tuh sudah kayak jadi kerjaan. Sama sekali sedikit pun enggak ada mengeluh karena mama juga kuat banget ya, neng. Enggak kelihatan kayak orang sakit,” ujar Mita saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (28/6/2025).
Mita tak sendiri. Ia merawat ibunya bersama sang adik dan iparnya.
Proses itu tak ringan. Bolak-balik rumah sakit, mengurus pengobatan, dan menghadapi pasang surut kondisi kesehatan ibunda menjadi keseharian mereka.
Sejak divonis kanker paru stadium 4, sang bunda sempat diperkirakan dokter hanya akan bertahan tiga bulan.
Tapi, semangat dan pengobatan rutin membuatnya bertahan hingga 1,5 tahun.
Keputusan untuk memilih terapi oral karena usia Emmy yang sudah lanjut, juga menjadi bagian dari perjuangan.
Selama masa sakit, Mita menuturkan bahwa ibundanya memilih menyebut penyakitnya sebagai “tumor”, bukan kanker. Hal itu dilakukannya demi menjaga semangat dan pikiran tetap positif.
“Sampai mama enggak mau sebut dirinya sakit kanker, sebutnya tumor begitu. Itu buat iniin pikiran mama karena mama pikirannya positif terus,” kata Mita.
Sikap tegar dan penuh semangat dari sang ibu justru menjadi penyemangat bagi Mita untuk tetap kuat menjalani hari-hari berat. Bahkan, dukungan ibunya tak pernah surut terhadap karier bermusiknya bersama The Virgin.
“Ih mama support banget,” imbuh Mita dengan mata berkaca-kaca.
Jenazah Emmy Sofyana dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, satu liang lahat dengan adik Mita yang lebih dulu wafat pada tahun 2014.
Bagi Mita, kepergian sang ibu menyisakan duka mendalam, namun juga menjadi refleksi indah tentang kasih, ketegaran, dan pengorbanan dalam keluarga.