TRIBUNNEWS.COM - Perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Jepang meminta maaf setelah viralnya video ketika anggotanya membentangkan spanduk di Negara Matahari Terbit tersebut.

Dikutip dari rilis pers yang diunggah oleh KBRI Tokyo, PSHT cabang Jepang menyebut kegiatan pembentangan spanduk itu dilakukan pada tiga tahun lalu.

Pihak PSHT pun mengakui bahwa tindakan semacam itu telah melanggar norma di Jepang dan mencoreng nama baik Indonesia di mata internasional.

Lalu, beberapa anggota yang terekam dalam video tersebut kini sudah ada yang kembali ke Tanah Air.

"Kegiatan yang terekam dalam video tersebut terjadi hampir tiga tahun yang lalu dan dihadiri oleh anggota PSHT cabang Jepang yang beberapa di antaranya saat ini telah kembali ke Indonesia."

"PSHT cabang menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan menyadari bahwa tindakan tersebut tidak selaras dengan ketentuan dan norma yang berlaku di Jepang, serta mencederai nama baik Indonesia di Jepang," demikian pernyataan dari PSHT dikutip dari laman KBRI Tokyo, Jumat (27/6/2025).

Setelah viralnya video tersebut, PSHT berjanji bakal melakukan perbaikan dan berkomitmen untuk menaati seluruh ketentuan hukum dan norma yang berlaku di Jepang.

Hal itu dilakukan semata-mata agar peristiwa serupa seperti dalam video yang viral tersebut tidak terulang kembali.

Secara lebih rinci, PSHT cabang Jepang membeberkan upaya pembenahaan diri tersebut seperti mengajukan izin kepada pihak berwenang setempat ketika akan menggelar kegiatan.

Lalu, memberikan imbauan kepada anggota di Jepang agar tidak memakai atribut organisasi saat berada di ruang publik kecuali sudah memperoleh izin dari pihak berwenang setempat.

"Serta memberikan teguran secara internal kepada anggota yang tidak mematuhi agenda benah diri PSHT cabang Jepang," katanya.

Lebih lanjut, PSHT cabang Jepang terus berkomitmen untuk melestarikan dan mempromosikan seni budaya pencak silat di Negeri Sakura tersebut bersama dengan perguruan lainnya dan KBRI Tokyo.

KBRI Tokyo pun menyambut komitmen PSHT tersebut dan akan melakukan konsolidasi demi mempromosikan Indonesia dengan sebaik-baiknya.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI juga telah berkoordinasi dengan PSHT Pusat di Madiun, Jawa Timur agar mengimbau kepada para anggotanya agar peristiwa serupa tidak terjadi kembali ke depannya.

"Kemlu RI senantiasa menghimbau kepada WNI yang berada di luar negeri agar mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku, dan menghormati budaya di negara setempat," demikian kata Kemlu RI.

Sebelumnya, video berdurasi 33 detik berisi anggota PSHT membentangkan spanduk di Jepang viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun Instagram @localpridegarage pada Selasa (24/6/2025) itu memperlihatkan dua pria berdiri di antara spanduk besar bergambar logo PSHT yang dibentangkan di sebuah bangunan.

Lalu, adapula pria lain yang mengenakaian pakaian serba berwana hitam berkumpul di lapangan dekat spanduk tersebut dibentangkan.

Dalam video tampak lokasi mereka berkerumun di pinggir sungai yang ada sebuah jembatan layang. 

Spanduk logo itu dibentangkan di antara pagar jembatan layang yang sepintas terlihat kendaraan lewat. Tidak ada suara dari orang-orang dalam video karena pengunggah hanya memberikan backsound musik.

Netizen pun menghujat tindakan yang dilakukan anggota PSHT tersebut dengan menganggap kampungan.

(Yohanes Liestyo Poerwoto)

Baca Lebih Lanjut
Viral Komunitas Silat Madiun Bentangkan Spanduk di Tempat Umum Hingga Buat Warga Jepang Resah
Galih permadi
Masa Lalu Dimas Anggara Dikuak usai Tampar Kiesha Alvaro, Pernah Dilapor Polisi Kasus Penganiayaan
M Zulkodri
Akhirnya Dimas Anggara Muncul Minta Maaf dan Ngaku Salah, Kiesha Alvaro: Saya Sudah Maafin
Arie Noer Rachmawati
Viral! SAR Agam Menangis Minta Maaf Gagal Selamatkan Juliana di Jurang Rinjani
Detik
Masa Lalu Dimas Anggara, 7 Tahun Lalu Dipolisikan Rekan Bisnis, Kini Diduga Gampar Kiesha Alvaro
Hefty Suud
Viral Siswa SD Joget dan Sawer Biduan saat Perpisahan, Ini Kata Sekolah
M Syofri Kurniawan
Jelang Suro, Bupati Jember Fawait Gelar Apel dengan PSHT
Timesindonesia
Nicolas Jackson: Maaf Mengecewakan Kalian, Saya Nggak Sengaja
Detik
'Sayang Banget Sama Saya' Tangan KDM Bengkak Usai Salami Emak-emak, Terkuak Insiden 20 Tahun Lalu
Ferdinand Waskita Suryacahya
Klarifikasi Rumah Produksi soal Dimas Anggara Tampar Kiesha Alvaro, Tegaskan Sudah Sepakat Damai
Arie Noer Rachmawati