SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sugar glider semakin populer menjadi hewan peliharaan. Tubuhnya yang kecil, mata besar dan kemampuan meluncur dari satu tempat ke tempat lain mencuri perhatian penyuka hewan.

Beberapa tahun terakhir, tren memelihara sugar glider meningkat pesat di Surabaya.

Banyak komunitas, kelompok penyuka sugar glider yang bermunculan yang memberikan edukasi mengenai perawatan, hingga kontes jenis hewan mamalia nokturnal tersebut.

Juan, pecinta sugar glider sekaligus petshop di Surabaya, menyebut sugar glider sekilas mirip tupai terbang. Namun memiliki keunikan tersendiri.

Yakni memiliki kantung dan selaput kulit yang membentang dari pergelangan tangan hingga pergelangan kaki, membuat sugar glider dapat meluncur hingga dua meter.

“Surabaya memang ramai penggemarnya.

Sudah mulai booming lagi, biasanya komunitas banyak di Taman Bungkul. Semakin banyak kontes dan pameran juga pengaruh orang lebih banyak kenal sugar glider,” ujar Juan, Senin (23/6/2025).

Meskipun tampak menggemaskan, sugar glider membutuhkan perawatan khusus.

Hewan ini menyukai makanan manis seperti dari buah-buahan, serta serangga kecil. Pemberian makan yang bervariasi juga dapat membantu pemunuhan gizi.

Karena hewan ini aktif di malam hari, Sugar glider memerlukan kandang yang luas dan dilengkapi tempat bermain seperti kantung tidur, tali gantung dan sebagainya.

“Yang penting harus diperhatikan makanannya, kebersihannya dan type hewan manja jadi harus sering diajak main. Karakternya seperti kucing, bisa diajak main, melatih ngomong sehingga bisa tahu seberapa responnya dia,” ujarnya.

Sugar glider type hewan yang memiliki usia panjang. 8 hingga 15 tahun, dengan usia reproduksi 6 hingga lebih dari satu tahun.

Sugar glider merupakan hewan yang penuh kasih sayang dan dapat membangun ikatan dengan pemiliknya.

Pemilik juga harus memberikan perhatian dan stimulasi dengan mengajak bermain agar hewan ini tetap bahagia dan tidak stres.

Dengan mengandalkan bau dan suara pemilik, jika dirawat dengan baik, hewan ini bisa menjadi sahabat yang menyenangkan.

Selama dua tahun Juan berkutat dengan prawatan puluhan sugar glider. Ia sempat mengikuti beberapa kontes dan kini aktif mengenalkan sugar glider dalam pameran.

“Untuk pameran sugar glider jenisnya banyak, ada pasing grey warna full abu-abu, leucistic, putih belang abu itu mozaik dan white face yang mukanya putih, ada aksesoris, makanan hewan, ini (sugar glider) grooming cukup satu bulan sekali,” ujarnya.

Semula ia menggeluti hobi memelihara sugar glider, hingga kini budidaya dengan memberikan edukasi perawatan dan mengajak sugar glider bermain.

Harga sugar glider pun dibanderol mulai harga Rp350 ribu hingga Rp2 juta perekor, tergantung jenis dan karakternya.

Desi (54) warga Sidoarjo mengaku ada kesenangan dan pengalaman tersendiri saat memelihara sugar glider.

Menurutnya, hewan ini menggemaskan karena bisa terbang, perawatannya tidak sulit dan pilihan makanannya mudah.

Melihat tingkah sugar glider disebut sangat terhibur. Saat diajak bermain suka merayap dan meluncur.

“Kalau kenapanya, pertama anak saya punya satu masih kecil.

Anak saya ke Jakarta, saya coba kawinkan sama punya teman. Sekarang ada empat di rumah. Perawatannya, ajak main, paling susahnya potong kuku. Selama telaten, dia kayak teman. Kemana-kemana bisa diajak,  main di rumah,” ungkapnya ditemui di sela pameran.

Baca Lebih Lanjut
Merawat Sugar Glider yang Berkarakter Menggemaskan dan Manja, Kian Digemari Penyuka Hewan Surabaya
Dwi Prastika
Bayi Mamalia Memang Lebih Menggemaskan, Begini Alasannya
Detik
6 Hewan yang Ditakuti Ular karena Bisa Memakannya, Landak hingga Elang
Detik
Bukan Hanya Udang, Ini Hewan yang Hidup di Balik Batu
Detik
Apakah Hewan Bisa Berbohong? Ini Fakta Ilmiahnya
Detik
Link dan Tata Cara Pendaftaran SPMB SMP Surabaya 2025, Jalur Afirmasi dan Mutasi Dibuka 23-25 Juni
Hefty Suud
Bongkar Muat Hewan di Pelabuhan Capai 216.592 Ekor
Detik
Main Sama Sapi, Kucing Gemoy di Cat Lounge SCBD
Detik
Waspada Rabies Saat Liburan: Jangan Sembarangan Membelai Hewan!
Detik
Bolehkah Hewan Peliharaan Tidur di Ranjang Bersama Kita? Ini Kata Para Ahli
Timesindonesia