TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak postingan terakhir Teguh Ferdieta yang menjabat sebagai Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur.
Teguh bersama istri Lia Fatmawati (30) dan anak kedua mereka, Ziozian Perdita (3) tewas kecelakaan maut di Jalan Raya Kampung Bipak, Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Minggu (22/6/2025).
Sedangkan anak Teguh bernama Alsip Wijaya (8) menjadi satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan tersebut.
Postingan terakhir akun instagram Teguh Ferdieta dibanjiri ucapan duka dari para pengikutnya.
Dalam unggahan tersebut, tampak Kades Mekarsari itu sedang berkumpul di rumah makan atau kafe pada malam hari.
"Semerdu-merdunya perkataan, ialah perkataan hati," tulis caption akun instagram @teguh_ferdieta pada 12 Maret 2025.
Postingan itupun dibanjiri ucapan duka.
Sosok Teguh Ferdieta
Dikutip dari Tribunnews.com di akun Facebook pribadinya, Teguh Ferdieta merupakan Kades Mekarsari yang menjabat sejak Rabu, 23 Februari 2022.
Ia telah menjabat selama kurang lebih 3 tahun sebelum meninggal dunia.
Teguh Ferdieta tercatat pernah bersekolah di SMP Negeri 2 Cianjur.
Sedangkan pendidikan terakhirnya ditempuh di Universitas Suryakancana Cianjur.
Pria kelahiran 1990 itu memiliki titel Sarjana Hukum (S.H.).
Sebelum menjadi kades, Teguh Ferdieta bekerja di PT Perkebunan Nusantara VIII.
Informasi lain, Teguh Ferdieta memiliki istri bernama Lia Patmawati, yang berprofesi sebagai bidan.
Keduanya menikah pada 7 Desember 2015.
Teguh Ferdieta dan Lia Patmawati dikaruniai dua orang anak.
Masing-masing bernama Alsip Wijaya (8), dan Ziozian Perdita (3).
Terakhir, Teguh Ferdieta tutup usia pada umur 35 tahun.
Kronologi
Teguh Ferdieta tewas bersama istrinya Lia Fatmawati (30), dan anak kedua mereka, Ziozian Perdita (3).
Lia, istri Teguh, diketahui seorang bidan di Puskesmas Agrabinta.
Satu keluarga itu tewas di di Jalan Raya Kampung Bipak, Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Minggu (22/6/2025).
Satu-satunya korban selamat yakni anak pertamanya Alsip Wijaya (8) yang mengalami luka berat.
"Korban tewas merupakan Kepala Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta Teguh Peryata (35), istrinya Lia Fatmawati (30) dan satu orang anaknya Ziozian Perdita (3), lalu satu anak korban Alsip Wijaya (8) luka berat," kata Kapolsek Sindangbarang AKP Dadang Rustandi
Menurutnya, dua dari korban tewas kecelakaan tersebut sempat menjalani perawatan dan penanganan medis di puskesmas terdekat.
"Sopir sekaligus kepala desa meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan istri dan satu anaknya meninggal di Puskesmas. Sedangkan anak satunya lagi di rujuk ke RSUD Sayang Cianjur," kata dia.
Dadang mengatakan, kecelakaan tersebut berawal ketika mobil bernomor polisi F 1577 WZ dan dikemudikan istri kepala desa melaju dari arah Sindangbarang menunu Agrabinta.
"Mobilnya melaju dengan kencang, namun saat di lokasi kejadian oleng ke kiri jalan lalu menabrak pohon berukuran bersar, dan membuat mobil rusak berat dibagian depan," katanya.
Dia menambahkan, kecelakaan tersebut diduga sopir yaitu istri kades mengantuk dan tidak mampu menguasai kendaraanya.
"Dugaan sementara karena mengantuk. Namun saat ini penanganan kecelakaan tersebut dilimpahkan ke Unit Gakkum Satlantas Polres Cianjur untuk dilakulan penyelidikan lanjut," katanya.
Pilu Korban Selamat
Pemandangan mengharukan terlihat saat Alsip Wijaya (8) satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan tunggal Toyota Rush yang menewaskan keluarganya.
Alsip menoleh ke arah sang ibu saat dibaringkan sejajajar di pinggir jalan.
Tak jauh dari sang ibu sudah terbaring sang adik yang masih berusia tiga tahun. Kecelakaan ini terjadi di Jalan Raya Sindangbarang-Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Minggu (22/6/2025).
Alsip ditolong warga dan pengendara motor yang diduga melintas dan langsung berhenti menolong mereka.
Alsip dipangku oleh seorang pria berkaos kuning dan dibaringkan di sisi kiri ibunya yang sudah tergolek lemah.
Kaki dan kepalanya masih terlihat bergerak. Setelah melihat ibu dan sang adik yang tergolek lemah, Alsip pun terlihat menahan sakit karena kakinya patah.
Sempat terdengar rintihan sakit dari para korban dalam video amatir yang sempat direkam oleh warga.
Ucapan duka dan belasungkawa pun terlihat di lini media sosial karena yang meninggal adalah seorang kepala desa, bidan puskesmas, dan anak bungsunya.
Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB di Jalan Raya Kampung Bipak RT 05/RW 01, Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, ketika kendaraan yang mereka tumpangi oleng hingga akhirnya menabrak pohon.
Kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan maut ini adalah sebuah Mobil Toyota Rush berwarna putih dengan nomor polisi F 1577 WZ.
Mobil tersebut dikemudikan oleh Lia Patmawati (30), istri Kepala Desa, yang diduga mengantuk saat berkendara. (TribunJakarta/Tribunpriangan/TribunJabar/Tribunnews)