TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini daftar 10 kabupaten paling maju di Jawa Timur versi IDSD 2024.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah merilis laporan terbaru Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2024.
Laporan ini mengungkap daftar daerah paling maju di Provinsi Jawa Timur berdasarkan skor daya saing.
Untuk kategori kabupaten, Sidoarjo menduduki posisi pertama sebagai kabupaten paling maju dengan skor 4,17.
Sedangkan untuk kategori Kabupaten dan Kota, Sidoarjo berada di posisi 6.
Posisi ini membuat Sidoarjo unggul atas Kota Pasuruan.
Nah berikut ini daftar Kabupaten paling maju di Jawa Timur menurut IDSD.
1. Sidoarjo - 3,86
2. Jombang - 3,82
3. Magetan - 3,78
4. Ponorogo - 3,75
5. Ngawi - 3,75
6. Kediri - 3,73
7. Malang - 3,73
8.Jember - 3,72
9. Madiun - 3,71
10. Banyuwangi - 3,68
Sedangkan untuk data kabupaten atau kota, berikut ini daftar lengkapnya.
Daftar Lengkap Peringkat IDSD 2024 Jawa Timur
1. Kota Malang - 4,17
2. Kota Madiun - 4,16
3. Kota Surabaya - 4,14
4. Kota Blitar - 4,05
5. Kota Mojokerto - 3,90
6. Sidoarjo - 3,86
7. Kota Pasuruan - 3,82
8. Jombang - 3,82
9. Kota Batu - 3,81
10. Magetan - 3,78
11. Ponorogo - 3,75
12. Ngawi - 3,75
13. Kediri - 3,73
14. Malang - 3,73
15. Jember - 3,72
16. Madiun - 3,71
17. Banyuwangi - 3,68
18. Kota Probolinggo - 3,66
19. Kota Kediri - 3,65
20. Tulungagung - 3,64
21. Lamongan - 3,64
22. Pacitan - 3,56
23. Blitar - 3,53
24. Mojokerto - 3,53
25. Pamekasan - 3,46
26. Situbondo - 3,45
27. Trenggalek - 3,40
28. Probolinggo - 3,40
29.Nganjuk - 3,39
30. Bangkalan - 3,38
31. Gresik - 3,37
32.Tuban - 3,37
33. Pasuruan - 3,36
34. Bojonegoro - 3,35
35. Lumajang - 3,33
36. Bondowoso - 3,32
37.Sumenep - 3,25
38. Sampang - 3,18
IDSD atau Indeks Daya Saing Daerah adalah alat ukur kemajuan dan daya saing suatu daerah.
Penilaian dilakukan berdasarkan 12 pilar utama, seperti kualitas institusi, infrastruktur, teknologi informasi, stabilitas ekonomi, kesehatan, keterampilan tenaga kerja, dinamika pasar dan keuangan, ukuran pasar, serta kapasitas inovasi.
Peringkat ini membuktikan bahwa kemajuan suatu daerah tidak hanya bergantung pada status kota besar.
Komitmen dan strategi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan juga menjadi kunci.
(*)