Seperti apa musim pertama Kylian Mbappé di Real Madrid? Secara individu, ia bisa menjawab ekspektasi tinggi yang dibebankan ke pundaknya. Gol, rekor, dan penghargaan personal dia dapatkan. Namun, pemain Prancis ini gagal mempersembahkan trofi bergengsi untuk timnya.
Mbappe menjadi bagian dari Real Madrid pada musim panas 2024, setelah kontraknya dengan Paris Saint-Germain. Kedatangannya menjadi sorotan dunia. Bintang berharga mahal ini didapat Madrid dengan gratis karena kontraknya di PSG berakhir dan ia menolak memperpanjangnya.
Baca berita dengan sedikit iklan,klik di sini
Menandatangani kontrak lima tahun dengan Los Blancos, Mbappe bermain dengan mengenakan nomor punggung 9. Ekspektasi terhadap penyerang Prancis ini sangat tinggi, terutama karena ia adalah salah satu pemain tersubur di dunia sepak bola.
Seperti apa kiprah dan rapor Kylian Mbappe dalam musim pertamanya di Santiago Bernabeu? Berikut penjelasannya, seperti dirangkum dari laman ESPN , The Athletic , Sporting Life, dan UEFA:
Jika melihat statistik pribadi, musim pertama Mbappe di Real Madrid bisa dibilang merupakan sukses besar. Dalam 48 pertandingan di semua kompetisi, ia mencetak total 43 gol, menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak klub di musim tersebut.
Dalam kompetisi La Liga Spanyol, Mbappe mencetak 31 gol dalam 34 pertandingan. Ia menjadi top skor. Ia juga memecahkan rekor jumlah gol dalam musim debut di La Liga oleh pemain Real Madrid, mengalahkan catatan Alfredo Di Stefano yang bertahan selama 71 tahun.
Mbappe juga mencetak 7 gol di Liga Champions. Ia antara lain menorehkan hat-trick saat melawan Manchester City di babak playoff fase gugur. Tambahan golnya di kompetisi Eropa membawanya ke posisi kedelapan dalam daftar pencetak gol sepanjang masa Liga Champions, dengan 55 gol dalam 87 penampilan.
Meski begitu, kontribusi assist Mbappe relatif rendah, hanya mencatatkan 4 umpan berbuah gol di semua kompetisi. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ketika ia masih di PSG, di mana ia kerap menjadi penghubung antara serangan dan lini depan.
Mbappé tidak hanya mencetak banyak gol, tetapi juga meraih beberapa penghargaan penting:
Sepatu Emas Eropa: Mbappé memenangkan Sepatu Emas Eropa untuk pertama kalinya dalam karier, dengan 31 gol di La Liga memberinya 62 poin dalam sistem penilaian.
Tim Terbaik La Liga 2024/25: Ia terpilih dalam tim terbaik La Liga versi ESPN.
Gol di Enam Kompetisi Berbeda: Mbappé menjadi salah satu dari hanya dua pemain dalam sejarah Real Madrid yang mencetak gol di enam kompetisi berbeda dalam satu musim — La Liga, Copa del Rey, Supercopa de España, Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Interkontinental FIFA.
Hat-Trick El Clásico: Dalam pertandingan melawan Barcelona bulan Mei 2025, Mbappé mencetak hat-trick dalam kekalahan 3–4, menjadi sorotan meski tidak cukup menyelamatkan hasil bagi Madrid.
Rekor Lain: Termasuk menjadi pemain Prancis dengan jumlah gol terbanyak dalam satu musim di liga top Eropa (31 gol), melampaui Thierry Henry (30 gol bersama Arsenal pada 2003–04).
Performa individu Mbappe yang menonjol tidak diiringi kesuksesan kolektif sebagai tim. Real Madrid mengalami musim yang mengecewakan di bawah asuhan Carlo Ancelotti. Seperti ini pencapaian mereka:
Kekurangan keseimbangan di lini belakang Real Manjadi menjadi salah satu faktor utama kegagalan musim ini. Cedera yang dialami bek-bek senior seperti David Alaba dan Éder Militão membuat lini pertahanan rapuh.
Mbappe sering menjadi penyelamat dengan gol-golnya, hal ini tidak cukup untuk menghindarkan Madrid dari beberapa kekalahan krusial. “Gol-gol saya tidak berarti apa-apa tanpa trofi,” kata Mbappe.
Mbappe datang ke Real Madrid sebagai pemain nomor 9 murni. Perannya berbeda dari Karim Benzema yang lebih fleksibel sebagai penyerang lubang. Ia lebih suka bekerja sendiri di sisi sayap atau sebagai striker tengah yang fokus pada finishing.
Perannya seperti itu terkadang menyulitkan koordinasi dengan Vinícius Jr. dan Jude Bellingham, yang juga ingin memiliki ruang untuk berkembang. Ancelotti sempat bereksperimen dengan formasi dan rotasi, namun belum berhasil menciptakan sinergi sempurna antar trio penyerang.
Dengan usia yang masih 26 tahun Mbappe diprediksi akan terus memecahkan rekor dan menjadi tulang punggung lini serang Madrid. Namun, tantangan terbesarnya adalah membantu Madrid bangkit dan kembali mendominasi Eropa.
Beberapa hal yang perlu ditingkatkan oleh Kylian Mbappe antara lain meningkatkan kerja sama dengan rekan di lini depan, menambah jumlah assist dan partisipasi dalam pembangunan serangan, meningkatkan adaptasi taktis agar lebih fleksibel dalam berbagai formasi.