TRIBUN-BALI.COM - Tim SAR gabungan resmi menghentikan proses pencarian terhadap I Ketut Sudika (25).
Warga asal Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem ini hilang saat memancing di Pantai Lean, Kecamatan Abang, Kamis (12/6).
Pencarian Sudika telah memasuki hari ke-7 pada Kamis (12/6). Namun keberadaannya tidak kunjung ditemukan.
Di hari terakhir pencarian, Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian dengan menyisir laut dari Pantai Melasti di wilayah Amed, sampai ke perairan Seraya.
“Hari ini terakhir pencarian, sudah masuk hari ke-7. Hasil masih nihil,” ungkap Koordinator SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana, Kamis (12/6).
Menurutnya ada beberapa kendala selama proses pencarian, mulai dari gelombang tinggi dan angin cukup kencang. “Kami terus berupaya melakukan pencarian, termasuk dengan memperluas area pencarian,” ungkapnya.
Eka Wiadnyana mengatakan, pencarian terhadap Sudika sudah memasuki hari ke-7. Namun keberadaannya belum juga diketahui.
“Sesuai SOP, operasi pencarian sudah dilakukan selama 7 hari dan belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Sehingga operasi SAR kami hentikan,” ungkap Eka Wiadnyana.
Meskipun demikian, operasi SAR kembali akan dilanjutkan bila kembali ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Sehingga para nelayan dan warga setempat juga diharapkam melakukan pemantauan dan melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan Sudika.
Pihak keluarga menempuh jalur niskala dengan menggelar upacara ngulapin di Pantai Lean. Pihak keluarga berharap Sudika dapat ditemukan dengan selamat, dan dapat bertemu istri dan anaknya yang baru lahir.
Perbekel Desa Bunutan, I Gede Suparwata mengatakan, ketika Sudika dilaporkan hilang saat memancing Kamis (5/6), sang istri dalam keadaan hamil tua. Baru keesokan harinya, istrinya melahirkan.
“Pihak keluarga merasa sangat terpukul. Padahal keluarga seharusnya bahagia karena kelahiran bayi niki (anak Ketut Sudika). Namun bapaknya hilang saat memancing,” ungkap Suparwata.
Keluarga Sudika sebelumnya masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sudika diketahui bekerja di hotel di wilayah Kecamatan Abang.
Namun berlatar belakang keluarga seorang nelayan, ia juga terkadang ikut memancing di laut untuk tambahan penghasilan. Terlebih saat kejadian sang istri dalam keadana hamil dan akan melahirkan.
“Kami tentu berharap, agar warga kami itu ditemukan dalam keadaan selamat. Informasi terakhir dari tim SAR, hari ini (kemarin) pencarian terakhir,” jelas dia. (mit)